Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Juni 2021 sebesar US$18,55 miliar, atau naik 9,52% dari Mei 2021 (month to month/mtm). Capaian itu juga naik 54,46% dari Juni 2020 (year on year/yoy). Kinerja ekspor dinilai menjanjikan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“Ekspor dari Januari-Juni 2021 sangat menjanjikan. Terlihat semenjak Januari-Juni ini berada di atas nilai ekspor pada 2019 dan 2020. Semoga tren ini terus terjadi di bulan-bulan berikutnya. Sehingga, ekonomi Indonesia menuju pada pemulihan,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis secara virtual, Kamis (15/7).
Kenaikan total nilai ekspor Indonesia, lanjut dia, disebabkan peningkatan ekspor migas dan nonmigas, baik secara bulanan maupun tahunan. Tercatat, nilai ekspor migas Indonesia pada Juni 2021 sebesar US$1,23 miliar. Capaian itu naik 27,23% (mtm) dan naik 117,15% (yoy). Adapun ekspor nonmigas Indonesia tercatat US$17,31 miliar, yang mana naik 8,45% (mtm) dan naik 51,35% (yoy).
Baca juga: Indonesia Surplus Neraca Dagang 14 Bulan Berturut
Secara bulanan, kenaikan nilai ekspor migas didorong peningkatan kinerja ekspor minyak mentah (28,52%), hasil minyak (63,34%) dan gas (18,14%). Lalu, secara tahunan, komoditas migas yang mendorong kenaikan nilai ekspor, yakni minyak mentah (581,78%), hasil minyak (26,77%) dan gas (75,90%).
Untuk ekspor nonmigas, secara bulanan mengalami kenaikan yang didukung peningkatan eskpor besi dan baja HS72 (32,31%). Lalu, kendaraan dan bagiannya HS87 (42,19%), biji perak dan abu logam HS26 (35,36%), mesin dan perlengkapan elektronik HS85 (15,87%), berikut alas kaki HS64 (33,01%).
Sedangkan secara tahunan, peningkatan ekspor terjadi pada komoditas besi dan baja HS72 (181,19%), Bahan Bakar Mineral HS27 (95,59%) dan lemak dan minyak hewan HS15 (32,56%). Faktor lain dari peningkatan kinerja ekspor Indonesia pada Juni 2021 ialah seluruh sektor usaha mengalami kenaikan, baik secara bulanan maupun tahunan. Tercatat, nilai ekspor pertanian sebesar US$0,32 miliar, yang mana naik 33,04% (mtm) dan dan naik 15,19% (yoy).
Baca juga: Menperin: Banyak Perusahaan Otomotif Tertarik Berinvestasi di RI
“Dari komoditas untuk kelompok sektor pertanian, secara bulanan yang naik cukup besar adalah komoditas tanaman obat, aromatik, rempah-rempah, kopi, sarang burung dan cengkeh. Lalu secara tahunan, yang naik adalah tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah, sarang burung dan cengkeh,” papar Margo.
Peningkatan nilai ekspor juga terjadi di sektor industri pengolahan sebesar US$14,08 miliar. Capaian itu naik 7,34% (mtm) dan naik 45,91% (yoy). Komoditas yang mendorong peningkatan nilai ekspor industri pengolahan secara bulanan, yakni besi dan baja, sepatu olahraga, peralatan listrik, kendaraan bermotor roda empat dan pakaian jadi. Sedangkan secara tahunan, yaitu minyak kelapa sawit, besi dan baja, kimia dasar organik dan kendaraan bermotor roda empat atau lebih.(OL-11)
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
AWAL April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.
BANK Dunia resmi mengubah standar garis kemiskinan global dengan meninggalkan purchasing power parity (PPP) 2017 dan saat ini menggunakan PPP 2021.
DINAMIKA geopolitik global mewarnai beragam pemberitaan media arus utama atau media sosial kita.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
advokat yang tergabung dalam Tim Advokat Penegak Hukum Anti Premanisme (Tumpas) melakukan audiensi dengan Polri
Komitmen dalam membangun UMKM ini sejalan dengan misi besar perusahaan untuk memperkuat jaringan distribusi makanan yang kuat di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved