Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menegaskan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hujan buatan dapat menjadi solusi permanen pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) kembali menerapkan TMC guna menekan potensi kejadian bencana karhutla di Provinsi Riau sejak 3 Juli 2021 hingga 15 hari kegiatan.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan penerapan iptek modifikasi cuaca dengan mengoptimalkan potensi curah hujan mampu berkontribusi mencegah kebakaran hutan dan lahan.
"Teknologi modifikasi cuaca dapat menjadi salah satu bagian dari solusi permanen dalam pengendalian karhutla di masa depan," kata Hammam, Kamis (8/7)
Menurut Hammam, dalam dua tahun terakhir melalui INPRES RI Nomor 3 Tahun 2020, kegiatan TMC diarahkan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan. "BPPT diamanahkan dalam aturan tersebut melaksanakan tugas TMC. BPPT merupakan satu-satunya institusi yang mampu melaksanakan TMC dan merupakan bagian dari keunikan BPPT sebagai lembaga kaji terap teknologi yang dikuatkan oleh UU Sisnas Iptek sebagai penyelenggara iptek," jelas Hammam.
Oleh karena itu dalam proses kelembagaannya, lanjut Hammam, BPPT terus mengupayakan berbagai layanan teknologi agar berkelanjutan dan semakin diperkuat dalam konteks integrasi riset dan inovasi secara nasional. BPPT memiliki independensi dalam mengoperasikan TMC melalui unit teknologi yang dimilikinya dan akan terus tanpa henti berinovasi memberikan kemanfaatan penerapan TMC yang lebih besar, serta terus berkontribusi dalam 8 bidang fokus teknologi lainnya.
Pada pelaksanaan Operasi TMC sendiri yang memasuki hari ke- 4 di Riau, sudah mampu menghasilkan volume air hujan yang signifikan. Hujan yang terjadi, menurut Hammam, mampu mempertahankan TMAT (Tinggi Muka Air Tanah) lahan gambut dan meredam munculnya hotspot. "Dapat dipantau dari jumlah hotspot nol dengan tingkat kepercayaan >80% selama kegiatan TMC berlangsung," ujarnya.
Kepala BBTMC-BPPT Jon Arifian mengatakan pada kondisi curah hujan yang rendah, potensi kemunculan titik panas mudah terjadi dan memicu karhutla secara masif, sehingga upaya penerapan TMC diharapkan mampu mengurangi
potensi tersebut.
"Bulan Juni mulai memasuki masa transisi dan kemarau berikutnya dimulai pada Juni hingga September dan peralihan Oktober hingga Desember memasuki musim hujan periode kedua," terangnya.
Sementara Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko TMC Pekanbaru, Tukiyat mengatakan tim TMC telah melakukan 4 sorti penyemaian awan dengan menabur bahan semai sebanyak 2,4 ton NaCl. "Penyemaian ditargetkan di wilayah
Indragiri Hilir, Indra Giri Hulu, Siak, Bengkalis, Dumai, Pelalawan dan sekitarnya. Hingga hari ke 4 pelaksanaan TMC sudah menghasilkan volume air hujan sebanyak 2,3 jt m3," katanya.
Dalam pelaksanaan operasi TMC di Provinsi Riau kali ini, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) Yudi Anantasena mengatakan BPPT berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta dengan menggandeng pula pihak swasta.
"Ini pelaksanaan TMC kedua kalinya di Provinsi Riau di tahun 2021, setelah sebelumnya juga dilaksanakan TMC Pencegahan Karhutla di Sumsel, Jambi, dan Kalimantan Barat," jelasnya.
Operasi TMC di Provinsi Riau diinisiasi KLHK bekerjasama dengan BPPT, mitra APHI yaitu PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper), TNI Angkatan Udara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satgas Penanganan Karhutla Provinsi Riau. Selain itu, mendapat dukungan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, serta Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).(OL-13)
Baca Juga: Hujan Buatan di Riau Tingkatkan Curah Hujan hingga 47,2%
Hal yang harus dilakukan adalah menjalin kerja sama antar negara.
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengerjakan berbagai tugas dan memecahkan masalah.
"Tuntutan kita tidak banyak. Di masa pandemi seperti ini tentunya kita sangat keberatan adanya pemutusan kontrak. Kita tidak menuntut pesangon, kita hanya minta dipekerjakan kembali."
Handoko menyebut bahwa dalam kontrak yang ditandatangani para awak sudah tertera kesepakatan itu. Para awak juga bisa memutus atau mengakhiri kontrak mereka secara sepihak.
Satu unit teknologi Arsisnum diperuntukkan bagi Rumah Singgah Gelora Serayu Banyumas, sebuah rumah yang digratiskan bagi keluarga pasien yang menunggu di RS.
Saat ini operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) sedang berlangsung di Kalimantan Barat sejak 17 September 2021
Microsoft resmi mengumumkan bahwa dukungan untuk sistem operasi Windows 10 akan dihentikan mulai 14 Oktober 2025
Agenda ini menjadi wadah diskusi ilmiah dan kolaborasi lintas sektor, dengan melibatkan ilmuwan, akademisi, pembuat kebijakan, pelaku industri, serta mahasiswa dari berbagai negara.
Identitas digital bukan lagi menjadi sebuah opsi, tetapi suatu kebutuhan dasar.
Kukuh Kumara mengatakan bahwa tema Empowering the Future yang merupakan upaya kolaboratif untuk menciptakan pemahaman sekaligus mengedukasi masyarakat tentang teknologi terkini.
Ajang ini menghubungkan mahasiswa dan dunia industri dalam menjalin kerja sama di masa depan.
Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025, akan digelar pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved