Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
INDONESIA berpotensi menjadi negara superpower terkait penyelamatan dunia soal krisis iklim. Pasalnya, wilayah Indonesia termasuk ke dalam coral triangle region dunia dengan luasan hutan mangrove 3,2 juta hektar, padang lamun 3 juta hektar, dan hamparan terumbu karang yang ekstensif.
Untuk mencapai kekuatan penuh Indonesia guna menyelamatkan iklim dengan memanfaatkan karbon biru yang dimiliki, Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kemenetrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar mengungkapkan, pengurangan sampah ke laut menjadi kunci utama.
"Karena sampah ke laut ini menjadi predator yang berbahaya kalau masuk ke tiga ekosistem tersebut, hutang mangrove, padang lamun, dan hamparan terumbu karang. Ini akan menyebabkan kerusakan sehingga potensi Indonesia untuk menjadi superpower dari karbon biru akan hilang," kata Novrizal dalam webinar yang diselenggarakan pada Rabu (7/7).
Untuk itu, Ia menyatakan Indonesia menargetkan untuk mengurangi timbunan sampah ke laut sebanyak 70% pada 2025. Selama tiga tahun terakhir ini, Novrizal menyatakan Indonesia telah berhasil menurunkan sampah ke laut hingga 15,3%.
"Dari yang tadinya total sampah plastik ke laut 615 ribu ton pertahun, menurun menjadi 521 ribu ton pertahun pada 2020. Artinya ada progres dan upaya yang kita lakukan," ucapnya.
Baca juga : Popularitas Bisnis Daur Ulang Berkelanjutan Meningkat
Novrizal menyatakan, rencana jangka panjang yang terus dilakukan antara lain dengan pengurangan plastik sekali pakai di kementerian, lembaga, dan perkantoran.
Selain itu, meningkatkan dukungan asistensi kepada kepala daerah dan pemda untuk mengelola sampah terpadu dan berkelanjuta, serta memperbanyak kajian analisis pengelolaan sampah darat dan laut.
"Prinsipnya, potensi untuk menjadi superpower dengan memanfaatkan tiga hamparan tersebut akan sia-sia kalau kita tidak menjaga wilayah pesisir dan mencegah sampah plastik ke laut. Karena ini menjadi hal yang sangat serius," pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim Sarwono Kusumaatmadja mengungkapkan, Indonesia memegang 65% zona inti dari coral triangle dunia. Karenanya Indonesia memiliki cadangan beharga untuk perubahan iklim.
"Challenge ke depan adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan karbon biru secara berkelanjutan. Tantangan yang menarik adalah bagaimana kita bisa menyusun persepsi bersama dan melakukan kolaborasi antara semua stakeholder, baik pemerintah, dunia keilmuwan, dan masyarakat adat," ungkapnya. (OL-7)
KLH/BPLH tegaskan target 100% sampah terkelola 2029 lewat larangan open dumping, kewajiban industri, dan kolaborasi lintas sektor di Indo Waste 2025.
Pengelolaan sampah melalui fasilitas RDF bisa digunakan sebagai bahan bakar energi lain seperti untuk bahan bakar PLTU dan energi listrik.
KASUS Leptospirosis di Kota Yogyakarta dilaporkan meningkat signifikan meski musim hujan telah berakhir. Diduga, peningkatan kasus tersebut berkaitan dengan persoalan sampah.
Proyek instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) berbasis teknologi ramah lingkungan yang di Makassar mendapat penolakan warga.
Pertalindo mendorong berbagai upaya agar persoalan sampah bisa diatasi seiring terwujudnya pembangunan berkelanjutan.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan penyelesaian 100 persen masalah sampah pada tahun 2029. Pemerintah harus lebih gencar melakukan aksi di lapangan.
Penelitian terbaru mencatat lebih dari 5.000 mamalia laut terdampar di pesisir Skotlandia sejak 1992.
Studi terbaru di jurnal One Earth mengungkap 60% wilayah daratan Bumi kini berisiko, dengan 38% menghadapi risiko tinggi.
Banjir monsun telah menyapu bersih seluruh desa, memicu tanah longsor, dan menyebabkan banyak orang hilang.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved