Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Melalui program Djarum Trees for Life (DTFL), Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menyerahkan 23.171 pohon trembesi untuk menghijaukan dua ruas jalan tol di wilayah Bakauheni-Palembang. Pohon-pohon ini diserahkan kepada dua pengelola jalan tol, yaitu PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll dan PT Waskita Sriwijaya Toll Road. Penyerahan simbolis berupa maket pohon dilakukan dalam sebuah seremoni yang dihadiri berbagai pejabat daerah dan kementerian terkait.
Langkah ini mencerminkan dukungan BLDF terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi dan sosial, tetapi juga kelestarian lingkungan. Selain itu, inisiatif ini menjadi bagian dari kontribusi untuk mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi.
"Program DTFL tahun lalu telah menjangkau lima ruas jalan tol di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kini total trembesi yang telah ditanam mencapai lebih dari 203 ribu pohon. Penanaman di Trans Sumatra bersama dua mitra tol ini memperkuat upaya nyata dalam menekan emisi karbon," ujar Program Director BLDF, Jemmy Chayadi, dikutip dari siaran pers yang diterima, Sabtu (2/8).
Empat tahun sebelumnya, kerja sama dengan dua mitra tol tersebut juga telah menghasilkan penanaman lebih dari 19.000 bibit trembesi di ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Kini, jumlah itu telah bertambah menjadi lebih dari 23 ribu pohon yang menghijaukan jalur sepanjang 179 km. Program ini tak hanya fokus pada penanaman, tetapi juga memastikan keberlangsungan pohon melalui perawatan selama tiga tahun.
Mewakili Gubernur Lampung, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik menyatakan bahwa penanaman ribuan trembesi ini menjadi simbol harapan akan masa depan yang lebih hijau. Menurutnya, pembangunan ekonomi harus seiring dengan pelestarian lingkungan agar tercipta keseimbangan pembangunan.
Sementara itu, dalam sesi diskusi bertema 23.171 Trembesi untuk Masa Depan Hijau, Prof. Rahmat Safe’i menekankan bahwa trembesi termasuk pohon penyerap karbon paling tinggi, dengan kapasitas hingga 28,5 ton karbondioksida per pohon. Ia menyebut langkah BLDF sebagai pionir dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui penanaman pohon di sekitar infrastruktur.
Ke depan, BLDF akan terus menyatakan komitmennya untuk berperan aktif dalam berbagai upaya kolaboratif guna mengendalikan dampak perubahan iklim. (E-3)
Dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil, kendaraan listrik menawarkan penghematan signifikan dalam konsumsi energi, biaya perawatan yang lebih rendah.
Pasar gas bumi yang terbentuk ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Peneliti Rice University dan University of Houston menciptakan biopolimer baru sekuat logam namun fleksibel seperti plastik, tanpa polusi.
Keberadaan TPSR3 yang ramah lingkungan itu, nantinya juga akan memiliki potensi ekonomi bagi masyarakat.
Sementara sapi yang mengonsumsi rumput memiliki lebih banyak asam lemak omega-3 dan asam laktat. Kandungan ini penting bagi kesehatan jantung dan sistem pencernaan.
Greenhouse Mangrove bertujuan untuk meningkatkan literasi publik mengenai pentingnya ekosistem mangrove dalam menjaga lingkungan pesisir.
Riset terbaru mengungkap pemanasan global membuat ribuan meteorit tenggelam di bawah es Antartika setiap tahun.
Studi ungkap letusan vulkanik Franklin dan pelapukan batuan cepat 720 juta tahun lalu memicu peristiwa Snowball Earth yang membekukan seluruh planet.
Tahun 2023 catat gelombang panas laut terbesar dan terlama. Fenomena ini rusak ekosistem, ganggu perikanan, dan jadi sinyal titik balik iklim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved