Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

23 Ribu Trembesi Ditanam di Trans Sumatra demi Infrastruktur Ramah Lingkungan

Naufal Zuhdi
02/8/2025 08:00
23 Ribu Trembesi Ditanam di Trans Sumatra demi Infrastruktur Ramah Lingkungan
Penanaman pohon trembesi oleh Djarum Fondation bersama Hutama Karya dan Pemprov Lampung.(Antara)

Melalui program Djarum Trees for Life (DTFL), Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menyerahkan 23.171 pohon trembesi untuk menghijaukan dua ruas jalan tol di wilayah Bakauheni-Palembang. Pohon-pohon ini diserahkan kepada dua pengelola jalan tol, yaitu PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll dan PT Waskita Sriwijaya Toll Road. Penyerahan simbolis berupa maket pohon dilakukan dalam sebuah seremoni yang dihadiri berbagai pejabat daerah dan kementerian terkait.

Langkah ini mencerminkan dukungan BLDF terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi dan sosial, tetapi juga kelestarian lingkungan. Selain itu, inisiatif ini menjadi bagian dari kontribusi untuk mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi.

"Program DTFL tahun lalu telah menjangkau lima ruas jalan tol di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kini total trembesi yang telah ditanam mencapai lebih dari 203 ribu pohon. Penanaman di Trans Sumatra bersama dua mitra tol ini memperkuat upaya nyata dalam menekan emisi karbon," ujar Program Director BLDF, Jemmy Chayadi, dikutip dari siaran pers yang diterima, Sabtu (2/8).

Empat tahun sebelumnya, kerja sama dengan dua mitra tol tersebut juga telah menghasilkan penanaman lebih dari 19.000 bibit trembesi di ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Kini, jumlah itu telah bertambah menjadi lebih dari 23 ribu pohon yang menghijaukan jalur sepanjang 179 km. Program ini tak hanya fokus pada penanaman, tetapi juga memastikan keberlangsungan pohon melalui perawatan selama tiga tahun.

Mewakili Gubernur Lampung, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik menyatakan bahwa penanaman ribuan trembesi ini menjadi simbol harapan akan masa depan yang lebih hijau. Menurutnya, pembangunan ekonomi harus seiring dengan pelestarian lingkungan agar tercipta keseimbangan pembangunan.

Sementara itu, dalam sesi diskusi bertema 23.171 Trembesi untuk Masa Depan Hijau, Prof. Rahmat Safe’i menekankan bahwa trembesi termasuk pohon penyerap karbon paling tinggi, dengan kapasitas hingga 28,5 ton karbondioksida per pohon. Ia menyebut langkah BLDF sebagai pionir dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui penanaman pohon di sekitar infrastruktur.

Ke depan, BLDF akan terus menyatakan komitmennya untuk berperan aktif dalam berbagai upaya kolaboratif guna mengendalikan dampak perubahan iklim. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya