Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEKITAR 700 juta tahun lalu, Bumi diperkirakan pernah sepenuhnya membeku dalam peristiwa yang dikenal sebagai “Snowball Earth". Saat itu hampir tak ada lautan atau danau yang tetap cair, bahkan di wilayah tropis. Lalu, apa yang memicu perubahan iklim ekstrem ini?
Sebuah studi baru mengungkap kombinasi iklim yang sudah dingin dan letusan gunung api raksasa menjadi pemicunya.
Sekitar 720 juta tahun lalu, letusan vulkanik yang dikenal sebagai Letusan Franklin melepaskan hamparan batuan baru yang membentang dari wilayah yang kini menjadi Alaska, Kanada utara, hingga Greenland. Letusan besar serupa pernah terjadi di masa lain, namun kali ini waktunya bertepatan dengan kondisi iklim yang sudah dingin.
Selain itu, pada masa tersebut tanaman darat belum berevolusi, sehingga proses pelapukan batuan terjadi sangat cepat.
Pelapukan kimia pada batuan segar dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Dengan menggunakan model iklim, para peneliti menunjukkan bahwa erosi cepat di area seluas itu mampu menurunkan kadar karbon dioksida secara drastis, hingga akhirnya memicu Bumi masuk ke fase “bola salju”.
Temuan yang dipublikasikan di Journal of Geophysical Research: Planets ini juga menjelaskan mengapa letusan seukuran Franklin di masa lain tidak memicu Snowball Earth. Perbedaannya, kala itu iklim Bumi lebih hangat atau vegetasi sudah berkembang, sehingga pelapukan berlangsung lebih lambat dan efek pendinginan tidak sekuat yang terjadi 700 juta tahun lalu. (The Guardian/Z-2)
Tahun 2023 catat gelombang panas laut terbesar dan terlama. Fenomena ini rusak ekosistem, ganggu perikanan, dan jadi sinyal titik balik iklim.
Penelitian ungkap lahan gambut Amazon Peru berubah dari penyerap karbon menjadi netral karbon akibat cahaya berlebih dan penurunan muka air.
ICJ mengeluarkan putusan bagi negara-negara untuk saling menggugat terkait perubahan iklim.
Indonesia menghadapi ancaman krisis planetari, termasuk perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
INDONESIA memperkuat posisinya menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 yang ditegaskan dalam Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved