Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Dorong Kemandirian Pengelolaan Sampah bagi Warga Babelan

Naufal Zuhdi
20/7/2025 14:53
Dorong Kemandirian Pengelolaan Sampah bagi Warga Babelan
Ilustrasi(Dok Cikarang Listrindo )

DI tengah tantangan pengelolaan sampah di wilayah pesisir Bekasi, sebuah transformasi nyata tengah berlangsung di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan. Melalui inisiatif PT Cikarang Listrindo Tbk, masyarakat desa kini semakin berdaya dalam mengelola sampah rumah tangga, bahkan mengubahnya menjadi sumber penghasilan tambahan.

Program SIPANDU (Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu) yang digagas sejak 2022 oleh PLTU Babelan milik Cikarang Listrindo menjadi jawaban atas persoalan lingkungan yang telah lama dihadapi warga. Sampah yang sebelumnya hanya dibakar atau dikubur, kini dikumpulkan, dipilah, dan dikelola secara sistematis melalui pelatihan dan pembentukan komite lokal.

“Lewat SIPANDU, kami ingin membangun kesadaran masyarakat bahwa sampah bukan sekadar limbah, tetapi bisa menjadi sumber daya,” ujar Corporate Communication and ESG Manager PT Cikarang Listrindo Tbk, Rani Maheswari, dikutip dari siaran pers yang diterima, Minggu (20/7).

Ia menambahkan, program ini tak hanya menekankan edukasi, tetapi juga membentuk sistem pengelolaan yang berkelanjutan, mulai dari rumah tangga hingga ke level komunitas. Salah satu hasil nyata dari program ini adalah keberadaan Bank Sampah di desa tersebut.

Sekretaris Bank Sampah, Lala Aprilia, menuturkan bahwa masyarakat kini mulai aktif memilah sampah anorganik untuk kemudian ditabung atau dijual kembali.

"Sampah-sampah yang memiliki nilai ekonomis kami jemput dari rumah warga, dibersihkan, disimpan, dan dijual saat harga stabil, ungkapnya.

Apresiasi terhadap program ini juga datang dari Pemerintah. Dalam kunjungan monitoring Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari menyatakan bahwa SIPANDU menjadi contoh program berbasis komunitas yang efektif.

"Wilayah ini rawan banjir, sehingga edukasi pengelolaan sampah sangat penting untuk mencegah risiko bencana lingkungan,” katanya.

Selain SIPANDU, tim dari Ditjen Ketenagalistrikan juga meninjau program Lintas Energi di SMKN 1 Babelan. Program ini merupakan bentuk kontribusi Cikarang Listrindo dalam meningkatkan kesiapan siswa SMK menghadapi dunia kerja, melalui pelatihan K3, prinsip 5R, dan dukungan sarana belajar. Kepala SMKN 1 Babelan, Cucu Sudrajat, menyambut baik program ini.

“Beberapa perusahaan sudah mulai merekrut siswa langsung dari sekolah. Bahkan tahun ini, enam siswa kami mendapat kesempatan magang ke Jepang,” ujarnya.

Langkah Cikarang Listrindo dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui Program SIPANDU dan Program Lintas Energi menjadi bukti bahwa kolaborasi antara industri dan masyarakat dapat menghasilkan dampak nyata. (E-4) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya