Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda, akademisi dari Universitas Warmadewa (Unwar) mengadakan program edukasi mengenai pengelolaan sampah bagi siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bangli, Bali. Kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kubu Desa Penglipuran, Sabtu (2/8) serangkaian program pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Warmadewa.
Acara yang melibatkan siswa kelas 5 dan 6 tersebut bertujuan untuk mengenalkan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Para akademisi memberikan materi tentang jenis-jenis sampah, dampak negatif sampah terhadap lingkungan, serta cara-cara sederhana yang bisa dilakukan anak-anak untuk mengurangi sampah di sekitar mereka.
Ketua PKM Prof. Dr. I Wayan Budiarta, S.S., M. Hum mengatakan kegiatan pengelolaan dan pemilahan sampah dilakukan sebagai upaya mendukung kebijakan pemerintah Provinsi Bali terkait program pengelolaan sampah berbasis sumber.
“Kita mencoba membekali para siswa tetang bagaimana memilah dan mengolah sampah. Semoga apa yang mereka dapatkan bisa diaplikasikan di rumah masing-masing,” kata Budiarta.
Menurut Budiarta, pendidikan tentang pengelolaan sampah perlu dimulai sejak dini. Anak-anak adalah agen perubahan yang dapat memengaruhi keluarga mereka dan komunitas dalam menjaga kebersihan lingkungan. Membangun kesadaran dalam pengelolaan sampah juga perlu waktu panjang, sehingga sejak dini para siswa harus dibekali keterampilan dasar dalam mengolah dan memilah sampah.
Sementara akademisi lainnya, Dr. I Nengah Muliarta, S.Si., M.Si dari Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi-Unwar yang terlibat dalam kegiatan tersebut menyampaikan, bahwa kegiatan ini juga berfungsi untuk membangun karakter siswa, mengajarkan mereka tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan serta komunitas. Mengajarkan siswa tentang pemilahan sampah pada sisi lain akan membantu siswa memahami dampak sampah terhadap lingkungan, sehingga mendorong sikap peduli terhadap alam.
“Dengan semakin meningkatnya kesadaran dan tindakan pemilahan sampah, diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ini merupakan langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan,” papar Muliarta.
Kepala SD Negeri 2 Kubu, Ni Wayan Mulyaningsih, S.Pd.SD menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini. "Kegiatan ini sangat penting untuk mendukung pengembangan pariwisata Bali yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan membekali siswa sejak dini, kami berharap mereka dapat berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan pariwisata Bali," ungkapnya.
Langkah ini diharapkan meningkatkan kepedualian generasi muda terhadap lingkungan dan juga mampu mendukung visi Bali sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya yang lebih besar untuk menciptakan kesadaran kolektif dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan di Pulau Dewata.
Di samping edukasi pengelolaan sampah, tim pengabdi juga sebelumnya memberikan pelatihan bahasa Inggris kepada siswa kelas I hingga kelas VI. Pemberian pelatihan bahasa inggris kepada siswa sekolah dasar ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan sekaligus kemampuan berbahasa asing terutama bahasa Inggris, karena Desa Penglipuran merupakan daerah tujuan wisata yang juga banyak dikunjungi oleh wisatawan asing. Pelatihan ini merupakan salah wujud upaya dalam menjaga keberlangsungan Desa Penglipuran sebagai desa wisata. (H-1)
Tim akademisi dari Universitas Warmadewa (Unwar) saat mengadakan program edukasi mengenai pengelolaan sampah bagi siswa Sekolah Dasar (SD) 2 Kubu, Kabupaten Bangli, Bali, Sabtu (2/8). MI/Ruta Suryana
KLH/BPLH tegaskan target 100% sampah terkelola 2029 lewat larangan open dumping, kewajiban industri, dan kolaborasi lintas sektor di Indo Waste 2025.
Pengelolaan sampah melalui fasilitas RDF bisa digunakan sebagai bahan bakar energi lain seperti untuk bahan bakar PLTU dan energi listrik.
KASUS Leptospirosis di Kota Yogyakarta dilaporkan meningkat signifikan meski musim hujan telah berakhir. Diduga, peningkatan kasus tersebut berkaitan dengan persoalan sampah.
Proyek instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) berbasis teknologi ramah lingkungan yang di Makassar mendapat penolakan warga.
Pertalindo mendorong berbagai upaya agar persoalan sampah bisa diatasi seiring terwujudnya pembangunan berkelanjutan.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan penyelesaian 100 persen masalah sampah pada tahun 2029. Pemerintah harus lebih gencar melakukan aksi di lapangan.
KAPOLSEK Kembangan Komisaris Taufik Iksan mengatakan bahwa kasus pengendara mobil Pajero melindas siswa SD di Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, diselesaikan secara kekeluargaan.
SEORANG siswa SD terlindas mobil Pajero di Jalan Masjid Al-Ikhlas II, Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, Senin (6/1) siang.
Program Makan bergizi gratis digelar di Sekolah Dasar Negeri SDN 2 Tambun dan SDN Mokintob di Desa Pinonobatu, Bolmong.
Kasus dugaan perundungan yang dilakukan para pelajar yang masih duduk di bangku SD ini, kini ditangani Unit PPA Reskrim Polres Subang, Jawa Barat.
Sekitar 169 kasus gondong di Kota Yogyakarta sebagian besar merupakan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved