Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Vaksinasi untuk Mahasiswa Berprestasi Menjadi Prioritas

Ferdian Ananda Majni
02/7/2021 21:01
Vaksinasi untuk Mahasiswa Berprestasi Menjadi Prioritas
Ilustrasi(Ist)

TERKAIT program vaksin untuk mahasiswa, tentunya vaksinasi untuk pelajar ini menjadi prioritas terlebih beberapa kegiatan prestasi yang sifatnya olahraga sudah memberikan vaksin kepada tim olahraga yang berprestasi dan melakukan kompetisi. Bagaimana dengan kondisi di sejumlah kampus di tanah air.

Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga, Dr. Hadi Shubhan, menyampaikan bahwa mahasiswa Indonesia itu meskipun di dalam masa pandemi covid-19 perlu difasilitasi oleh negara untuk melakukan berbagai macam kegiatan yang sifatnya akademik maupun non akademik demi menyelamatkan kualitas dan mutu dari para mahasiswa tersebut. Begitu juga dengan pemenuhan hak untuk mendapatkan vaksinasi.

"Sehingga negara itu harus hadir di dalam fasilitasi tersebut dimana kemudian kegiatan tersebut juga bisa menyumbangkan prestasi baik serta masyarakat untuk perguruan tinggi maupun untuk negara," kata Hadi dalam Focus Group Discussion (FGD): "Prestasi Mahasiswa Selama Covid-19: Perspektif 5M dan Vaksinasi" secara virtual, Jumat (2/7)

Sementara itu, Direktur Kemahasiswaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Imam Abadi menjelaskan bahwa ketika kondisi pandemi ini jutsru mahasiswa bisa meraih prestasi yang luar biasa. Bahkan pencapaian itu dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

"Artinya, kondisi seperti ini itu juga membuktikan mahasiswa itu semakin mudah untuk mengakses kegiatan yang kompetisi yang memang mayoritas diadakan secara daring. Saya saya kira kebutuhan penguatan dukungan dari Universitas dan dukungan dari negara itu memang sangat dibutuhkan untuk memacu mahasiswa," sebutnya.

Di samping berbagai insentif dan penghargaan dari akademik dan reward dari lainnya tentu ini akan mendukung dan memotivasi mahasiswa Indonesia agar mendapatkan perhatian yang lebih untuk berprestasi baik di tingkat nasional dan internasional.

Senada disampaikan, Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir Institut Pertanian Bogor Alim Setiawan Slamet, bahwa survivalitas itu bukan ditentukan oleh siapa paling paling kuat tapi tentang siapa yang paling adaptif menghadapi perubahan.

"Saya kira kita ingin mahasiswa kita itu untuk bisa menjadi pembelajar yang lincah, yang tangguh, yang cepat jadi apapun dinamikanya, apapun berubahnya mahasiswa bisa adaptif karena itu yang menentukan kualitas dan menentukan prestasi yang dicapai," jelasnya.

Menurutnya, perlu didorong pembelajaran dengan multiaktivitas sejalan yang disampaikan Ki Hajar Dewantara bahwa jadikan setiap orang sebagai guru, jadikan setiap tempat sebagai sekolah dan jadikan setiap detik sebagai proses pembelajaran. Sehingga pembelajaran itu bisa di manapun dan dengan siapa saja.

"Oleh karena itu, penting program dari pemerintah untuk vaksinasi dalam kondisi pandemi ini kalau mahasiswi Indonesia, sudah divaksin mereka bisa belajar di manapun karena memang dengan online ini ada keterbatasan, untuk mencapai capaian pembelajaran itu saya kira dengan online banyak sekali keterbatasan tapi kalau bisa turun langsung itu tentu akan lebih baik, ini kan butuh imunitas yang kuat, dan kondisi yang sehat," paparnya.

Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir Institut Pertanian Bogor Alim Setiawan Slamet, menegaskan survivalitas itu bukan ditentukan oleh siapa paling paling kuat tapi tentang siapa yang paling adaptif menghadapi perubahan.

Baca juga : BPOM Sidak dan Blokir Produsen Ivermectin untuk Pembinaan

"Saya kira kita ingin mahasiswa kita itu untuk bisa menjadi pembelajar yang lincah, yang tangguh, yang cepat jadi apapun dinamikanya, apapun berubahnya mahasiswa bisa adaptif karena itu yang menentukan kualitas dan menentukan prestasi yang dicapai," jelasnya.

Menurutnya, perlu didorong pembelajaran dengan multiaktivitas sejalan yang disampaikan Ki Hajar Dewantara bahwa jadikan setiap orang sebagai guru, jadikan setiap tempat sebagai sekolah dan jadikan setiap detik sebagai proses pembelajaran. Sehingga pembelajaran itu bisa di manapun dan dengan siapa saja.

"Oleh karena itu, penting program dari pemerintah untuk vaksinasi dalam kondisi pandemi ini kalau mahasiswi Indonesia, sudah divaksin mereka bisa belajar di manapun karena memang dengan online ini ada keterbatasan, untuk mencapai capaian pembelajaran itu saya kira dengan online banyak sekali keterbatasan tapi kalau bisa turun langsung itu tentu akan lebih baik, ini kan butuh imunitas yang kuat, dan kondisi yang sehat," paparnya.

Direktur Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung, G. Prasetyo Adhitama mengatakan memang kolaborasi yang diperlukan dalam situasi pandemi covid-19 dengan upaya adaptif.

"Karena kita masyarakat sosial, nggak bisa adaptasi sendiri. Oleh karena itu harus bersama-sama, bahu membahu untuk mengatasi masalah ini," sebutnya.

Selanjutnya karena kondisi pandemi covid-19, maka semua pihak tidak bisa egois atau mempertahankan ego sektoral. Bahkan ketika mereka mendapatkan networking dalam mendapatkan akses vaksinasi untuk mahasiswa namun mereka sadar bahwa upaya penanganan covid-19 menyeluruh sehingga menolak untuk mendahului.

"Kita percaya satgas sudah punya strategi siapa dulu yang dapat, dan pada akhirnya mahasiswa juga dapat. Alhamdulillah belakangan mahasiswa juga sudah diplot untuk mendapatkan vaksinasi, dan kita ikut berpartisipasi menyediakan fasilitas," sebutnya.

Direktur Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, Suharyadi mengaku bahwa negara ini wajib untuk memberikan mahasiswa beraktivitas kegiatan ekstrakurikuler. Bahkan sebagai upaya membangun karakter.

"Karena selama ini banyak yang beranggapan ini bahwa ekstrakurikuler itu diabaikan dulu saja dan fokus pada kegiatan akademik. Ini harus kita balik karena kegiatan ekstrakurikuler harus tetap dirawat dan diberikan fasilitas," pungkasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya