Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Keluarga Jadi Agen Penting untuk Cegah Covid-19 pada Anak

Atalya Puspa
28/6/2021 20:45
Keluarga Jadi Agen Penting untuk Cegah Covid-19 pada Anak
Ilustrasi keluarga(MI/Ramdani)

MENGINGAT tingginya angka infeksi covid-19 pada anak, maka keluarga menjadi agen penting dalam pencegahan penularan covid-19. Hal itu dikatakan oleh Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Boto Asmoro. 

"Kebiasaan harus dibangun dalam keluarga supaya bisa selaras. Memang awalnya pasti ada tantangan. Tapi dengan contoh dan lain-lain, anak-anak akan lebih mau mengerti. Dan ini memang takes time," kata Reisa dalam acara bertajuk Proteksi Diri, Lindungi Anak Kita dari Covid-19 yang disiarkan lewat akun Instagram @kemenkes_ri, Senin (28/6). 

Orang tua, kata Reisa, harus mampu memproteksi anak dari penularan. Hal itu dapat dilakukan dengan membatasi mobilitas keluar rumah untuk anak-anak. Namun demikian, penyampaian yang diberikan kepada anak tentunya harus dengan bahasa yang mudah dimengerti. 

"Kalau cuma dilarang saja, mereka akan kesal. Jadi harus diberikan pengertian yang baik. Kenapa harus pakai masker, kenapa gak boleh keluar rumah. Jadi harus ada penjelasan supaya anak mau menjalani dan paham," ungkapnya.

Baca juga : Satgas Segera Pastikan Ketersediaan Vaksin untuk Anak

Selain itu, bagi orang tua, Reisa menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan bahkan saat berada di dalam rumah. Apabila orang tua terpaksa keluar rumah, maka saat sampai di rumah mereka harus membersihkan diri terlebih dahulu sebelum bertemu dengan anak-anak. 

"Karena saat ini vaksin untuk anak juga masih menunggu keputusan final, maka langkah paling tepat memang memproteksi diri. Kita pasti akan sulit sekali membedakan hanya dari gejala yang timbul karena gejala covid-19 ini sangat bervariasi. Tapi kalau anak sudah menunjukan gejala dan pernah berkontak erat dengan pasien positif, itu harus segera dites PCR," tegas Reisa. 

Seperti diketahui, Ikatan Dokter Anak Indonesia menyatakan bahwa 1 dari 8 pasien terkonfirmasi covid-19 di Indonesia merupakan anak-anak. Adapun, tingkat kematian covid-19 pada anak mencapai 3% - 5%. Di samping itu, penelitian terbaru yang dikeluarkan Eijkman menyatakan bahwa 67% anak yang terinfeksi covid-19 tidak memiliki gejala spesifik. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya