Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Darurat Covid-19, Butuh Kesadaran Bersama Patuhi Prokes

Faustinus Nua
26/6/2021 09:31
Darurat Covid-19, Butuh Kesadaran Bersama Patuhi Prokes
Petugas menyuntikkan vaksin covid-19 saat vaksinasi massal di Yonif 315/Garuda, Gunung Batu, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021)(ANTARA/ARIF FIRMANSYAH)

Kasus covid-19 di Indonesia kembali meningkat tajam dalam beberap hari terakhir. Tercatat pada Kamis (24/6) terjadi penambahan 20.574 kasus positif baru, sekaligus menjadi rekor kasus tertinggi di Indonesia. Secara total kasus covid-19 di Indonesia telah melebihi angka 2 juta kasus dengan korban meninggal lebih dari 50 ribu kasus.

Melonjaknya kasus covid-19 tidak serta merta membuat masyarakat sadar akan bahayanya virus ini. Masih banyak pihak yang mengabaikan, bahkan meragukan adanya covid-19, tidak taat protokol kesehatan, hingga enggan menerima vaksin covid-19.

Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan bahwa kondisi saat ini sudah darurat dan mengkhawatirkan. Bila dua minggu lalu kasus per hari di Kota Bogor masih di angka 20 hingga 30 kasus, kini sudah menembus 300 kasus.

Baca juga: World Bank Dukung Optimalisasi Carbon Neutral Hutan RI 2030

"Peningkatananya sangat eksponensial, rumah sakit penuh, tingkat kematian naik, permintaan peti mati justru semakin meningkat juga," ungkapanya dalam Journalist on Duty saat live di Instagram Media Indonesia, Jumat (25/6).

Situasi darurat tersebut, lanjutnya justru tidak ditanggapi dengan serius oleh masyarakat. Menurut Bima, warga kelihatan masih banyak yang abai, tidak sadar dengan kondisi saat ini yang memburuk.

Dirinya pun menyayangi sejumlah pihak yang masih tidak percaya bahwa covid-19 itu nyata. Mirisnya, malah ada yang memprovokasi warga lain dengan berbagai perspektif negatif bahwa covid-19 hanyalah konspirasi.

"Hari ini masih saja ada yang memprovokasi, meniup-niupkan isu bahwa covid ini hayalan, bahwa ini skenario dan lain-lain. Saya kira ini sangat menyesatkan," tuturnya.

Lebih lanjut, Bima mengatakan bahwa meningkatnya kasus baik secara nasional maupun di daerahnya disebabkan beberapa hal seperti klaster mudik, mobilitas warga yang masih tinggi, rasa jenuh, hingga kemungkinan hadirnya varian baru yakni varian Delta.

Baca juga: Komitmen Perusahaan Lokal Suplai 75% Oksigen untuk Kebutuhan RS

Mengingat kasusnya sudah tinggi dan banyak rumah sakit yang mulai kewalahan, lantas Pemerintah Kota Bogor saat ini berupaya menambah kapasitas tempat tidur. Semua RS di Kota Bogor diminta untuk menambah 30% kapasitas tempat tidurnya.

Selain itu, juga perlu menambah pusat isolasi hingga ke tingkat kelurahan. Pihaknya juga akan melakukan reaktifasi RS lapangan.

Sementara, untuk menekan penyebaran kasus agar tidak lebih buruk lagi, Bima menyebut bahwa Pemkot akan melakukan tindakan-tindakan yang memaksa warga untuk tetap di rumah. Kebijakan ganjil genap akan diberlakukan selama seminggu ke depan. Begitu pula dengan operasi prokes terus diperketar.

"Sekali lagi sangat tidak mudah karena keterbatasan personil. Yang bisa kita imbau sayangi diri anda, keluarga anda. Kalau kita abai maka kita akan kehilangam sanga besar sekali," kata Bima.

"Saya kira pemerintah tidak putus-putus untuk mengingatkan itu, tapi ujung-ujung berpulang pada kesadaran kita sendiri," tandasnya.

Psikolog klinis Emanuel Radityo, M.Psi mengungkapkan bahwa covid-19 saat ini merupakan bencana yang global. Dalam bencana itu ada fase-fase di masyarakat yang megalami gejolak emosional, mulai dari fase predisaster, fase jenuh dan fase kekecewaan.

"Sekarang ini kita ada di fase disilusionment atau bahasa kita anak muda itu fase kekecewaan," jelasnya.

Pandemi yang berlangsung lama lebih dari setahun telah menimbulkan kejenuhan di masyarakat. Kadang mereka merasa tidak diperhatikan pemerintah atau orang di sekitar, sehingga timbullah perasaan stres.

"Ketika orang menghadapi stres ada reaksi dasar namanya flight atau fight. Flight kita menghadapi sesuatu yang mengancam dengan kabur dari realitas. Fight itu hantam aja masalah tanpa berpikir panjang," jelasnya.

Untuk menguatkan atau menyadarkan warga, lanjutnya pemerintah atau pun publik figur berperan penting. Masyarakat lainnya atau lingkingun juga bisa saling menguatkan.

Bagi mereka yang sedang mengalami covid-19 perlu menjaga psikisnya dari berbagai tekanan. Pikiran positif dan optimistis bisa membantu mereka untuk sembuh. Begitu pul bagi warga yanh sejat harus tetap menjaga kesehatan dan mematuhi prokes. Covid-19 adalah bencana yang nyata, percaya atau tidak harus bisa menahan diri dan saling mendukung bukan malah memprovokasi. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya