Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melakukan pertemuan virtual dengan World Bank Vice President for East Asia and Pacific Victoria Kwakwa dan Country Director for Indonesia and Timor Leste One Kahkonen. Pertemuan membahas tiga agenda pokok terkait karbon, program mangrove dan dukungan untuk implementasi pelaksanaan Undang-Undang No.11 Tahun 2021 Tentang Cipta Kerja (UUCK) bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kelengkapan operasional, supervisi standard lingkungan, pengawasan dan law enforcement.
Menteri Siti menyebut isu-isu tersebut sangat relevan sebagai bagian dari langkah korektif yang terus berlangsung selama kepemimpinannya.
Apalagi saat ini Indonesia telah memiliki UUCK yang merupakan Omnibuslaw yang menyelaraskan banyak undang-undang menjadi satu. Dengan UUCK, ia menyebut kerangka peraturan tentang lingkungan menjadi lebih komprehensif, solid dan ramah investasi tanpa menghilangkan perlindungan dan keberlanjutan lingkungan.
Dengan telah disahkannya UU nomor 11 tahun 2020 tersebut, peraturan turunannya di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga telah selesai, yaitu PP terkait KLHK dan juga 7 Peraturan Menteri LHK yang menggantikan sebanyak 88 Permenhut, Permenlh dan Permenlhk.
"Semua ini dilakukan untuk membentuk tata cara kerja baru yang lebih sederhana secara prosedur dan sedapat mungkin menghilangkan hambatan kerja birokrasi," kata Menteri Siti dalam keterangannya Sabtu (26/6).
Menteri Siti juga menjelaskan hal ini sebagai upaya mengatasi berbagai kebuntuan dalam penyelesaian masalah-masalah terkait hutan yang sudah sangat lama, belasan hingga puluhan tahun. Bahkan dirinya mempersilakan atas kemungkinan dukungan World Bank pada pekerjaan-pekerjaan yang sangat penting dan pekerjaan besar tersebut .
Menanggapi hal tersebut, Victoria Kwakwa menyatakan isu-isu yang disebutkan oleh Menteri Siti merupakan hal penting yang menjadi perhatian World Bank dan bisa mendapatkan dukungan World Bank, seperti isu ekonomi karbon yang akan sangat membantu upaya Indonesia dalam mencapai target penurunan emisi melalui salah satunya berupa perdagangan karbon. World Bank sangat mendukung negara-negara yang punya ambisi tinggi dalam mengendalikan perubahan iklim dan pembangunan yang berkelanjutan.
"Saya sangat senang dengan berbagai hasil diskusi yang telah terjadi selama ini terkait carbon pricing dalam kaitan dengan membentuk pasar karbon kami sangat mendukung penuh upaya ini, mari kita menuju langkah selanjutnya, kami punya pengalaman dalam mendukung Tiongkok dalam isu perdagangan karbon," ujar Victoria.
Baca juga: Perlu Dukungan Publik untuk Program Dekarbonisasi Sektor Energi
Victoria pun mengungkapkan jika Indonesia merupakan negara penting dan salah satu kekuatan ekonomi dunia, sehingga jika Indonesia mengalami progres baik atas isu pengendalian perubahan iklim, maka akan berpengaruh besar untuk negara sekitarnya di Asia bahkan juga secara global.
Perdagangan karbon diupayakan untuk memenuhi komitmen Indonesia kepada masyarakat internasional sesuai dengan target NDC.
Selanjutnya Menteri Siti menjelaskan Indonesia mengalami perubahan kebijakan yang fundamental dengan disahkannya UUCK. UUCK mengembangkan prosedur birokrasi yang sistematis dan lebih sederhana namun efektif, sehingga membuat kegiatan-kegiatan pembangunan untuk kepentingan publik, seperti agenda dan proyek strategis nasional, dan bisnis untuk ekonomi dapat bergerak maju tanpa kendala birokrasi dan prosedural.
Mendengar hal tersebut, Victoria sangat senang dan berharap Indonesia semakin maju. World Bank sangat siap mendukung program-program pembangunan di Indonesia melalui bantuan pendanaan untuk memperkuat kapasitas, dampingan teknis para ahli untuk implementasi melalui kerangka acuan yang sistematis.(OL-5)
Tim mahasiswa Sampoerna University mempresentasikan Green Asphalt, sebuah inovasi dari Plastic Waste for Sustainable Pavement Centre (PWSPC) Sampoerna University.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
PESAN keberlanjutan sumber daya alam termasuk pulau kecil bukan tiba tiba hadir ke dalam menu pembangunan kita.
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Salah satunya dengan tidak lagi menggunakan detergent hingga mengajarkan anak-anak untuk tidak menggunakan pembalut sekali pakai.
Grab Indonesia menyatakan berhasil mencegah emisi karbon hingga 30.000 ton CO2e dari pengoperasian lebih dari 11.000 kendaraan listrik (GrabElectric) di Indonesia.
Transisi energi tidak hanya tentang pengurangan emisi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan peluang investasi.
ESP sangat efektif untuk meningkatkan produksi pada sumur dengan cadangan yang masih besar tapi bertekanan rendah atau dengan angka produksi yang menurun.
Proyek green hydrogen to power tersebut sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Hidrogen dan Amonia yang baru diluncurkan Indonesia.
MP TREE di desain untuk menjadi green street furniture, yang tidak hanya berfungsi sebagai pemurni udara tetapi juga fungsi publik, fungsi estetika, dan fungsi edukasi tentang lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved