Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jokowi Intruksikan Kerja Sama Daerah untuk Tangani Pandemi

Andhika Prasetyo
20/5/2021 07:03
Jokowi Intruksikan Kerja Sama Daerah untuk Tangani Pandemi
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Forkopimda Riau.(MI/Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

PRESIDEN Joko Widodo menginstruksikan Pemerintah Provinsi Riau untuk meningkatkan konsolidasi berbagai perangkat daerah, mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil, dalam upaya memperkuat penanganan pandemi.

Instruksi tersebut disampaikan mengingat jumlah kasus di provinsi tersebut mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.

"Kenapa saya datang ke Riau ini? Karena ingin mengingatkan betapa kita perlu bekerja bersama-sama. Kita memiliki Babinsa, Bhabinkamtibmas. Ada lurah, RT, dan RW. Ini yang harus digerakkan. Begitu ada satu kasus positif di sebuah RW langsung isolasi di situ. Kalau berat, bawa ke rumah sakit," ujar Jokowi saat memberi pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Riau sebagaimana disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (20/5).

Dalam kesempatan tersebut, kepala negara juga meminta perangkat daerah selalu memantau parameter atau indikator pengendalian pandemi di daerah masing-masing. Dengan melakukan hal tersebut, pemerintah daerah dapat bersegera menyiapkan langkah taktis dan terukur dalam menekan penyebaran kasus di wilayah mereka.

"Saya pernah datang ke suatu daerah, ketika saya tanya, mereka tidak tahu angka parameter. Kalau angka-angka saja tidak tahu, bagaimana menyelesaikannya? Termasuk Pangdam dan Kapolda juga akan saya tanya, kondisi kasus aktif berapa? Semua bekerja bersama-sama," tuturnya.

Pemerintah daerah juga harus bisa merespons kasus-kasus penularan pandemi dengan melakukan testing (pemeriksaan), tracing penelusuran dan treatment perawatan yang lebih ditingkatkan sebagai bagian dari upaya penanganan pandemi.

Selain itu, penting juga untuk selalu memantau tingkat keterisian tempat tidur perawatan atau bed occupancy ratio (BOR) di tiap-tiap rumah sakit yang ada di daerah.

"Riau berada di nomor dua peringkat BOR setelah Sumatera Utara. Sumatera Utara 55%, Riau 53%. Meski tadi dilaporkan sudah turun di angka 47%, perlu diturunkan lagi karena BOR nasional adalah 29%," jelas Jokowi.

Artinya, pihak-pihak terkait harus berupaya maksimal untuk merawat pasien yang tengah menjalani perawatan di rumah-rumah sakit untuk dapat segera kembali pulih sehingga beban rumah sakit dapat berkurang.

BOR yang tinggi sedianya juga pernah dialami Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran. Pada masa puncak pandemi Februari silam, tingkat keterisian tempat tidur mencaapi 90%.

Namun, berkat berbagai upaya penanganan dan pencegahan yang dilakukan, angka tersebut dapat berangsur turun.

"Tadi pagi saya telepon, Wisma Atlet tinggal 15%. Itu atas kerja sama Pangdam, Kapolda, gubernur, semua yang mengonsolidasikan kekuatan yang ada," tandasnya. (OL-13)

Baca Juga: Harga Minyak Turun Dibelit Kecemasan Lonjakan Covid di Asia



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya