Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Memastikan lingkungan hidup yang sehat merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah timbulnya penyakit pneumonia pada anak.
"Memastikan anak mendapatkan gizi yang cukup dan lingkungan kerja yang kondusif merupakan tugas semua pihak, terutama di dalam keluarga," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam konferensi pers Kampanye Stop Pneumonia di Jakarta, Kamis (12/11).
Selain lingkungan sehat, lanjut Bintang, nutrisi yang cukup dan ASI eksklusif bagi bayi hingga berusia enam bulan juga langkah pencegahan efektif untuk menangkal pneumonia pada anak.
Baca juga: Komnas PA: Pastikan Galon Air Minum Aman untuk Anak-Anak
Pemenuhan nutrisi dan lingkungan yang sehat tersebut akan membantu balita dalam membentuk imun tubuh, sehingga terhindar dari penyakit mematikan itu.
Berdasarkan survei status gizi balita Indonesia 2019, angka stunting nasional masih tergolong tinggi, yaitu 27,7 persen. Kemudian profil kesehatan Indonesia pada 2018 juga menyebutkan bahwa persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif hanya sebesar 65 persen.
Data itu juga didukung oleh survei demografi dan kesehatan Indonesia pada 2017 yang menyebutkan bahwa rata-rata pemberian ASI eksklusif hanya selama tiga bulan.
Baca juga: Pemerintah Buka Peluang Kerja Sama dengan Pfizer
Kondisi tersebut, menurutnya, patut menjadi perhatian semua pihak karena melindungi anak dan memastikan anak mendapatkan gizi yang cukup serta lingkungan yang kondusif merupakan tugas semua pihak, terutama keluarga.
Bintang menyayangkan bahwa konstruksi sosial yang berkembang di masyarakat saat ini menganggap bahwa tugas pengasuhan anak adalah tugas perempuan sebagai seorang ibu.
Padahal, pemenuhan hak anak harus dijamin oleh setiap orang, karena pemenuhan gizi yang seimbang adalah bagian dari pemenuhan hak anak. Oleh karena itu, ia mengajak kepada para orang tua dan semua orang untuk memberikan perlindungan terbaik dan maksimal bagi anak.
Kepada para ibu, ia berpesan untuk terus menambah pengetahuan dan informasi tentang pemenuhan gizi yang seimbang bagi anak serta berkomitmen untuk memberikan ASI eksklusif bagi mereka. Kepada para ayah, ia juga berpesan untuk membangun empati dengan berpartisipasi aktif dalam mengambil keputusan, mempunyai sikap positif dan memiliki pengetahuan luas tentang pengasuhan anak, termasuk menyusui.
Para ayah juga harus turut bertugas untuk menjamin pemenuhan kebutuhan ibu, khususnya selama menyusui, seperti memastikan ibu mengonsumsi makanan sehat, tidak dehidrasi, serta istirahat cukup.
Selanjutnya, memastikan lingkungan yang sehat dan bebas dari asap rokok juga menjadi tugas bagi para ayah untuk memastikan tumbuh kembang anak sehingga mereka terhindar dari penyakit pneumonia. (H-3)
tidak ada bukti yang mendukung secara jelas bahwa produk rokok bebas asap merupakan alternatif yang lebih baik, bahkan terhadap rokok konvensional.
Produk seperti rokok elektronik atau tembakau yang dipanaskan memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional.
Pelatihan ini dilaksanakan untuk menegakkan Keputusan Wali Kota Padang Nomor 560 Tahun 2024 tentang Satgas Pengawasan KTR.
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk mulai berhenti kebiasaan merokok konvensional maupun elektrik, karena rokok dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular.
Penelitian terbaru dari University College London mengungkapkan setiap batang rokok dapat mengurangi harapan hidup sekitar 20 menit.
KETUA Centre for ASEAN Autism Studies (CAAS), Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Hersinta mengungkapkan ada kelompok disabilitas yang sangat rentan terkena paparan rokok.
DPRD Jawa Barat mengkritik kinerja Pemerintah Provinsi Jabar akibat tidak berhasil meraih predikat provinsi layak anak oleh Kementerian PPPA
Wali Kota Jaya Negara menyampaikan, Kota Denpasar terus konsisten menjamin pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan
Kuatkan Ekosistem Perlindungan Perempuan dan Anak di Jawa Timur Lewat Kerja Sama Multisektor
ANAK-anak yang bahagia dan canda tawa mereka mewarnai dunia. Momen Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2025 memberikan ruang untuk merayakan dengan kegiatan yang seru.
Berdasarkan hasil survei nasional pengalaman hidup anak dan remaja 2024, kekerasan kepada anak baik fisik, digital, hingga seksual masih menjadi masalah yang harus ditangani.
Kementerian PPPA juga dikatakan sudah berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh kementerian dan lembaga untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan Hari Anak Nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved