Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENJUALAN produk rokok bebas asap (HTP- heated tobacco products) mengalami peningkatan secara global. Namun demikian, STOP, organisasi pengawas industri, mengungkap meskipun industri rokok memasarkan produk tersebut sebagai produk dengan risiko lebih rendah, tidak ada bukti yang mendukung secara jelas bahwa produk tersebut merupakan alternatif yang lebih baik, bahkan terhadap rokok konvensional. Tidak ditemukan pula bukti independen yang dapat mendukung klaim industri tentang membantu proses berhenti merokok.
Sementara itu, industri melakukan lobi agar regulasi memungkinkan mereka mempromosikan konsumsi produk tersebut, termasuk tarif pajak yang lebih rendah, dan pengecualian dari regulasi kawasan tanpa rokok serta larangan iklan rokok.
Dr. Sophie Braznell, salah satu penulis dokumen STOP dan periset utama dalam makalah ilmiah baru yang menganalisa data biomarker dari riset HTP mengungkapkan beberapa alasan produk rokok bebas asap tetap merugikan konsumen.
“Pertama, produk rokok bebas asap menimbulkan efek merugikan. Kedua, tidak ada bukti yang jelas bahwa produk tersebut lebih aman atau kurang aman dibandingkan dengan produk tembakau dan nikotin lain, bahkan rokok konvensional. Ketiga, riset yang ada tidak independen dan kualitas riset tersebut tidak membantu kita menarik kesimpulan tentang dampak dari konsumsi di dunia nyata. Akibatnya, konsumen HTP membayar perusahaan rokok untuk dijadikan kelinci percobaan yang mungkin menimbulkan penyakit serta kematian dini,” ungkapnya dalam webinar bertajuk big tobacco vs the evidence, kemarin.
Direktur STOP di Vital Strategies, Jorge Alday menambahkan bahwa dengan melihat bukti yang ada, nampaknya tidak ada manfaat HTP selain membantu perusahaan rokok menimbulkan kecanduan di kalangan generasi selanjutnya, serta mendongkrak keuntungan mereka.
“Bukannya mengakhiri penjualan rokok, produk ini justru membantu industri mengembangkan sumber pemasukan baru. Pemerintah yang terbujuk oleh kesalahan informasi, bias, serta bukti ilmiah tak bermutu yang diberikan industri, justru harus menanggung biaya kerugian kesehatan, lingkungan dan ekonomi di masa mendatang,” tandasnya. (H-4)
Cairan vape juga mengandung nikotin yang dicampur dengan berbagai macam rasa yang menarik perokok untuk beralih dari rokok konvensional.
Penyakit tidak menular akibat rokok terus menunjukkan tren peningkatan di Indonesia. Rokok diketahui meningkatkan risiko berbagai penyakit tidak menular.
Produk seperti rokok elektronik atau tembakau yang dipanaskan memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional.
Pelatihan ini dilaksanakan untuk menegakkan Keputusan Wali Kota Padang Nomor 560 Tahun 2024 tentang Satgas Pengawasan KTR.
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk mulai berhenti kebiasaan merokok konvensional maupun elektrik, karena rokok dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular.
Penelitian terbaru dari University College London mengungkapkan setiap batang rokok dapat mengurangi harapan hidup sekitar 20 menit.
KETUA Centre for ASEAN Autism Studies (CAAS), Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Hersinta mengungkapkan ada kelompok disabilitas yang sangat rentan terkena paparan rokok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved