Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Cairan Vape Sama Berbahayanya dengan Rokok Konvensional

Basuki Eka Purnama
06/6/2025 07:09
Cairan Vape Sama Berbahayanya dengan Rokok Konvensional
Cairan vape(AFP/PRAKASH SINGH )

DOKTER spesialis pulmonologi Rumah Sakit Universitas Indonesia Aditya Wirawan mengatakan kandungan cairan yang digunakan untuk rokok elektrik seperti vape memiliki zat yang sama bahayanya dengan rokok konvensional.

"E-cigarette atau vape atau pen, atau electronic nicotine delivery system itu juga merupakan berisi zat-zat yang ternyata berbahaya juga, bukan berarti dia lebih canggih terus juga lebih sehat," kata Aditya, dikutip Jumat (6/6).

Rokok elektrik berbentuk pena maupun vape, memiliki bagian baterai, tempat pemanas, dan kartrid untuk diisi cairan yang mengandung zat
propylene glycol dan glycerol yang bisa menyebabkan paru-paru rusak yang disebut popcorn lung disease.

Cairan vape juga mengandung nikotin yang dicampur dengan berbagai macam rasa yang menarik perokok untuk beralih dari rokok konvensional.

Aditya mengingatkan meskipun cairan vape mengandung rasa-rasa menarik, cairan tersebut mengandung zat-zat tersebut yang ketika mencapai konsentrasi cukup tinggi bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan.

Aditya mengatakan asap rokok, baik konvensional maupun elektrik, dapat menyebabkan kerusakan percabangan paru atau silia yang berguna menghambat kotoran atau debu masuk ke saluran pernapasan.

Asap dapat melumpuhkan kerja silia sehingga pertahanan tubuh rendah karena kuman dan debu akan lolos masuk, menyebabkan perokok menjadi sering batuk, berdahak, pada orang asma akan terjadi mengi dan kesulitan bernapas atau sesak.

Sementara dalam jangka panjang, sebanyak 15%-20% perokok aktif dan pasif bisa menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), bronkitis kronik karena iritasi asap, dan asma.

Asap rokok juga akan mengendap di benda-benda sekitar dan akan menyebabkan penurunan kualitas hidup dan risiko kematian yang lebih tinggi, termasuk asap rokok elektronik.

Asap rokok yang mengendap tersebut dikenal sebagai secondhand smoke, yang bisa memicu gejala penyakit kambuh sehingga bisa menurunkan kualitas hidup seseorang. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya