Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER dari Departemen Penelitian dan Pengembangan PT Harsen Laboratories Herman Sunaryo mengatakan penggunaan obat anthelmintik (obat infeksi cacing) Invermectin dapat menjadi alternatif pengobatan Covid-19.
"Masyarakat mungkin tidak tahu mengenai Ivermectin ini, karena di Indonesia obat ini lebih sering untuk veteriner. Tetapi keprihatinan terhadap pasien Covid-19 yang meninggal tanpa obat telah menggerakkan para dokter di Peru, Dominica, Bangladesh dan India untuk menggunakan Ivermectin," ujar Herman dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan selain obat tersebut sudah off paten, dapat digunakan oleh manusia dan harganya juga murah, aman dan efektif. Sejumlah negara Amerika Selatan juga telah menggunakan Ivermectin sebagai pengobatan dan tindakan pencegahan setelah penelitian laboratorium awal menunjukkan bahwa obat itu dapat menghilangkan Covid-19.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) sebelumnya juga menegaskan perlu pengujian lanjutan untuk memastikan apakah Ivermectin dapat mencegah atau mengobati Covid-19. Ivermectin sendiri sudah disetujui untuk infeksi parasit.
"Kami bersedia melakukan uji Klinis untuk Invermectin sebagai pengobatan Covid-19. Jika mendapatkan lampu hijau dari pemerintah kami bersedia tanpa harus dibiayai oleh pemerintah untuk melakukan uji klinis terhadap Ivermectin. Dengan demikian kami dapat turut berkontribusi pada kesehatan masyarakat khususnya di kondisi pandemi ini," kata dia.
Jika Ivermectin terbukti dapat menolong pasien Covid-19 maka diperkirakan masyarakat hanya akan mengeluarkan biaya sekitar Rp5.000 per tablet.
"Itu sangat terjangkau, apalagi melihat riwayat jurnal dan pengobatan sebelum di negara lain hanya dibutuhkan tiga tablet dengan dosis 12mg untuk pengobatan orang dewasa," ujarnya.
Baca juga : Jusuf Kalla Tekankan Tugas PMI Saat Pendemi Covid-19
Penggunaan Ivermectin untuk memerangi Covid-19 akan tergantung pada hasil pengujian pra-klinis lebih lanjut dan pada akhirnya uji klinis. Ivermectin ditemukan pada 1975. Obat tersebut awalnya digunakan untuk mengobati hewan ternak dan peliharaan yang sakit akibat parasit misalnya heartworm.
Pada perkembangannya, sejak 1981 obat itu telah digunakan untuk mengobati manusia yang sakit akibat infeksi parasit juga, misalnya river blindness yang disebabkan Onchocerca volvulus, strongyloidosis dan lain sebagainya.
Bahkan, FDA telah menyetujui penggunaan Ivermectin untuk penyakit akibat parasit pada manusia. Demikian juga WHO yang memasukkan Ivermectin dalam daftar obat penting pada tahun yang sama.
"Sampai sekarang penggunaan Ivermectin sudah miliaran dosis dan tidak ada laporan efek samping yang berbahaya dan keamanannya baik," ujar Herman.
Saat pandemi Covid-19 merebak April 2020 peneliti Monash University, Australia menerbitkan penelitian mengenai Ivermectin. Obat tersebut dinyatakan dapat menghambat perkembangan Covid-19 dalam biakan sel.
Dalam penelitian tersebut RNA virus berkurang 93 persen hingga 99,8 persen dalam waktu 24 jam. Efek itu juga bertahan sampai 72 jam dalam pembiakan sel (invitro). Itu yang menjadi awal penggunaan Ivermectin untuk infeksi Covid-19.
Sejumlah negara yakni Peru, Republik Dominica, Bangladesh dan India telah menggunakan obat tersebut. Salah satu sumber dalam jurnal penelitian berjudul A Case Series of 100 Covid-19 Positive Patients Treated with Combination of Ivermectin and Doxycycline.
Selain itu, sebuah studi kolaboratif yang dipimpin oleh Monash Biomedicine Discovery Institute (BDI) dengan Institut Infeksi dan Imunitas Peter Doherty (Doherty Institute), perusahaan patungan dari Universitas Melbourne dan Rumah Sakit Royal Melbourne, telah menunjukkan bahwa obat anti-parasit seperti cacing gelang Ivermectin yang sudah tersedia di pasaran dapat membunuh virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dalam waktu 48 jam. (Ant/OL-7)
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun kembali mengungkit pandemi Covid-19 pada debat kedua Pilkada Jakarta 2024, Minggu (27/10) malam.
"Terkait pengawasan ini, organisasi profesi yang akan mengawasi nakes dalam pemberian pengobatan sesuai standar yang telah ditetapkan orgnisasi profesi ya,"
Penyetopan Ivermectin dan terapi plasma konvalesen sudah berdasarkan keputusan lima organisasi profesi dokter
Organisasi profesi medis mencabut sejumlah opsi obat-obatan antivirus dan terapi yang selama ini digunakan seperti ivermectin dan plasma konvalesen
Moeldoko menyebut ada sekitar 20 pertanyaan yang diajukan penyidik dalam pemeriksaan kali ini.
Kubu Moeldoko terus melanjutkan kasus Ivermectin dan ekspor beras yang menyeret dua peneliti ICW. Sebab, mereka ingin membuktikan bahwa tuduhan tersebut tidak benar.
Keputusan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor : PW.01.10.3.34.07.21.07 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Distribusi Obat dengan Persetujuan Penggunaan Darurat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved