Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DI masa pandemi covid-19, lanjut usia (lansia) merupakan kelompok rentan yang asupan gizinya perlu diperhatikan agar imunitas tubuhnya terjaga. Dokter Spesialis Gizi Klinik RSUI Anna Maurina menjelaskan ada sejumlah perubahan pada tubuh yang dialami oleh lansia jika dibandingkan ketika masih berusia muda.
Asupan gizi lansia sangat bergantung pada lima hal yakni usia, jenis kelamin, berat dan tinggi badan, aktivitas fisik, dan penyakit penyerta. "Untuk menjaga kondisi tubuh, maka para lansia harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang, mulai dari karbohidrat, protein, hingga vitamin dan mineral," ujar Amma dalam seminar daring, Selasa (13/10).
Protein yang berfungsi sebagai zat pembangun dan sumber energi bisa didapat dari hewan maupun tumbuhan seperti ayam, ikan, telur tahu, dan tempe. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, selain dari nasi, juga bisa didapatkan dari singkong dan roti. Sedangkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh, banyak didapatkan dari buah dan sayuran.
Pada lansia berusia lebih dari 65 tahun, dibutuhkan vitamin A sebanyak 500-600 mcg, vitamin C 75-90 mg, vitamin D 20 mcg, vitamin E 15 mg, seng 10-13 mg, vitamin B6 1,6-1,7 mg, vitamin B12 2,4 mcg, dan folat mcg.
Anna menambahkan, umumnya lansia mengalami masalah saat mengonsumsi makanan seperti gangguan mengunyah karena gigi tidak lengkap, penurunan pengecapan karena gangguan papil lidah sebagai indra pengecap, penurunan produksi air ludah, penurunan daya cerna, hingga berujung pada penurunan nafsu makan. Oleh sebab itu, dapat dibantu dengan menggunakan trik modifikasi makanan.
Di antaranya memberi makanan lunak, semi padat, atau cair dan ditambah rasa dengan bumbu-bumbuan seperti kunyit, jahe, dan bawang. Karena daya cerna menurun, makanan dapat dikonsumsi dalam porsi kecil dengan intensitas yang sering serta perbanyak minum air.
“Contoh trik modifikasi makanan bisa membuat bubur nasi dengan lauk cincang, oatmeal dicampur air atau susu dan buah, mashed potato, sup jagung, dan tim nasi,” tandasnya.
Masalah lansia lain umumnya yakni terjadi peningkatan massa lemak atau lemak dalam dan sering terjadi sarkopenia atau penurunan masa otot. Jadi untuk melakukan segala sesuatu berkegiatan agak susah karena massa ototnya mulai mengecil/sedikit, lalu terjadi penurunan kekuatan serta peforma fisik dan gangguan fisik,” tutur Anna.
Pada sistem saraf, terjadi penurunan kemampuan otak dalam transmisi sinyal dan komunikasi dan akhirnya penurunan kognisi. Pada kemampuan sensorik terjadi penurunan kemampuan merasa dalam pengecapan, mulut terasa kering, dan sulit menelan.
Selain itu, terjadi penurunan fungsi ginjal, jumlah urin mejadi sedikit dan rentan dehidrasi. Pada jantung dan pembuluh darah, terjadi penurunan elastisitas pembuluh darah dan penurunan frekuensi nadi.
“Kemudian terjadi juga penurunan respons imun dan efektivitasnya karena ada perubahan-perubahan struktur kimia sel, ada perubahan pola protein pada permukaan sel, ada mutasi,” pungkasnya.(H-1)
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menyebutkan bahwa program Lansia Berdaya menekankan pada tiga unsur, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Buah-buahan adalah pilihan makanan sehat yang mendukung program diet berkat kandungan nutrisi, serat, dan proteinnya.
Jepang dikenal luas sebagai salah satu negara dengan masyarakat tersehat di dunia.
Menjaga kesehatan pembuluh darah penting untuk mencegah berbagai penyakit kardiovaskular serius seperti hipertensi, stroke, dan serangan jantung.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
10 makanan super ini bekerja lebih efektif daripada produk perawatan mahal untuk mengubah rambut tipis menjadi tebal berkilau dan kulit kusam menjadi glowing alami.
Interaksi dua arah juga dibangun lewat sesi tanya jawab, games, serta program snap & win yang mendorong peserta membagikan momen edukatif ini ke media sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved