Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMBELAJARAN jarak jauh (PJJ) selama pandemi covid 19 menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Di kalangan perguruan tinggi, kendala terberat dialami oleh program studi sains, ilmu pasti dan teknologi informasi karena minimnya praktek dan eksperimen.
Pemerhati pendidikan tinggi Totok Amien Soefianto menyampaikan hal itu kepada Media Indonesia, belum lama ini. "Kendala PJJ di perguruan tinggi tergantung bidang studinya. Untuk ilmu-ilmu sosial tampaknya tidak begitu berkurang kualitasnya. Berkurang tapi tidak signifikan. Kalau bidangnya ilmu pasti, sains dan teknologi, ini yang relatif jauh berkurang kualitasnya karena kesulitan untuk praktek dan eksperimen," ujarnya.
Sebab itu, Totok mengingatkan pimpinan universitas harus kreatif menerapkan teknologi terbaru untuk eksperimen secara virtual. Dia mencontohkan universitas di Amerika Serikat menerapkan laboratorium virtual untuk berbagai bidang sains dan teknologi.
"Ada banyak aplikasi untuk itu. Tapi, metode belajar yang terbaik tetap tatap muka. Kalaupun harus dilakukan, tentu kapasitasnya jauh berkurang dan harus menerapkan protokol kesehatan, " cetusnya.
Dosen Universitas Paramadina Jakarta ini mengemukakan kebanyakan sesi perkuliahan sekarang sudah terbiasa dengan pertemuan virtual daring. Sehingga dosen harus juga aktif menyiapkan materi secara digital agar bisa disampaikan ke mahasiswa melalui media daring.
Dosen, kata Totok, harus kreatif mencari bahan dan memikirkan cara agar mahasiswa paham dan menguasai materi yang diajarkan. Di sisi mahasiswa, mereka harus juga disiplin dalam mengikuti sesi perkuliahan karena tidak ada yang mengawasi langsung seperti tatap muka.
Mutu
Terkait kemungkinan PJJ akan berlangsung lama, Totok menilai, sistem TIK harus diperkuat terus, terutama dari sisi pengajaran atau delivery ke mahasiswa. Kelas virtual harus semakin baik dan tanpa gangguan, sehingga dosen dan mahasiswa dapat berinteraksi dengan baik yang berlangsung (synchronous) atau tidak langsung (asynchronous).
"Hasil pembelajaran nantinya diukur dari kompetensi mahasiswa. Kalau hasilnya kurang, maka harus dipikirkan mitigasinya. Tidak dibiarkan begitu saja, karena ini menyangkut mutu sarjana kita di masa depan, " pungkas Totok. (H-2)
Didukung oleh Evaluation Intelligence (EI) Center yang telah hadir sejak 2012, L’Oréal Indonesia berkomitmen menghadirkan inovasi yang menjawab kebutuhan unik konsumen di Indonesia.
SMA Negeri 8 Jakarta meraih satu emas, satu perak, dua perunggu. Jadi total ada empat medali yang diperoleh pada Olimpiade Sains Nasional OSN 2023,
Penjabat Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad menegaskan pihaknya akan memberikan penghargaan kepada siswa yang meraih prestasi akademik dan nonakademik.
Diberi nama Crossvallia waiparensis, burung itu berburu di lepas pantai Selandia Baru di era Paleocene, 66-56 juta tahun yang lalu.
Selain emas, tim pelajar Indonesia juga meraih tiga medali perak, dan tiga medali perunggu.
Dengan lebar sayap mencapai 10 meter dan berat badan 250 kilogram, Cryodrakon boreas mengalahkan pterosaurus lainnya sebagai dinosaurus terbang terbesar sepanjang masa.
PANITIA Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR) UI melibatkan beragam pihak yang berkompeten untuk ikut dalam seleksi calon rektor periode 2019-2024
Dia menjelaskan PT di Arab Saudi, King Fahd University, pada 2005 berada di peringkat 800 dunia kini menjadi 189 dunia.
Pada tahap awal pelaksanaan yakni 2020-2024, ujar Nasir, tidak seluruh perguruan tinggi melakukan impor.
Kemenristek-Dikti untuk tahap awal akan menerapkan kebijakan soal rektor asing di dua hingga lima perguruan tinggi di Indonesia.
Rencana tersebut lebih didorong motivasi meningkatkan kompetisi dan daya saing perguruan tinggi di dalam negeri.
Rektor asing cocok ditempatkan pada perguruan tinggi yang sudah berkembang dan maju.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved