Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Kemensos Lakukan Pendampingan Untuk Anak Positif Covid-19

Ferdian Ananda Majni
26/7/2020 05:58
 Kemensos Lakukan Pendampingan Untuk Anak Positif Covid-19
Siswa SD di Musi Banyuasin sedang diperiksa suhu tubuhnya saat hari pertama ajaran baru, 13 Juli 2020.(MI/Dwi Apriani )

DARI jumlah total pasien sebanyak 95.418 terkonfirmasi Covid-19 per 24 Juli 2020, terdapat anak-anak yang turut terdampak. Baik menjadi pasien terkonfirmasi, meninggal dunia, bahkan berada di situasi sulit di saat orang tua mereka menjadi salah satu pasien terkonfirmasi positif. Masa pandemi ini pun memengaruhi perkembangan psikologis anak.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Harry Hikmat menjelaskan terdapat berbagai dampak yang ditimbulkan akibat Covid-19 bagi anak-anak, di antaranya adalah keterpisahan keluarga, berkurangnya akses terhadap dukungan sosial, stres orang tua, kekerasan, perlakuan salah, stres psikologis terhadap anak, penelantaran, eksploitasi, dan stigma pada etnis tertentu. Ia pun mengklaim Kemensos telah turun tangan untuk melakukan upaya pencegahan.

"Sudah tentu ada upaya langsung kepada anak-anak yang terpapar dan ini dilakukan oleh para pekerja sosial di seluruh Indonesia berdasarkan laporan pengaduan maupun rujukan. Jadi ada balai-balai besar anak, panti sosial anak, lembaga kesehatan sosial anak yang kita kerahkan untuk mengantisipasi kalau ada risiko terburuk pada anak," kata Harry saat berdialog di Media Center, Jakarta, Sabtu (25/7).

Terdata saat ini terdapat 346 anak positif Covid-19 di 25 provinsi di Indonesia dan telah ditangani secara langsung oleh para pekerja sosial.
Dalam proses penanganan anak positif covid-19, pekerja sosial tidak hanya melakukan pendekatan pada anak, para pekerja sosial pun akif melakukan pendekatan kepada orang tua dan keluarga dari anak tersebut melalui online.

"Nah ini yang perlu satu pemahaman bahwa anak itu harus mengerti terhadap situasi yang sulit, tapi sisi lain orang tua pun juga harus bisa mengerti bahwa situasi seperti itu tidak bisa terlalu dekat dengan anak. Untuk itu kita pun melakukan pendekatan tidak hanya pada anak, tetapi juga kepada orang tua dan keluarganya melalui media online," lanjutnya. 

Harry menambahkan bahwa layanan online dapat diakses melalui hotline TePSA 1500771.

"Telepon Sahabat Anak yang sering dipakai untuk rujukan, untuk pengaduan, itu ditindaklanjuti oleh pekerja sosial. Dan upaya tersebut dilakukan melalui online. TePSA itu (nomor hotline) 1500771," lanjut Harry.

Kemensos bekerja sama dengan Satgas Covid-19 BNPB, Unicef dan lembaga internasional lain seperti Yayasan Tunas Cilik telah mengeluarkan panduan bagi para pekerja sosial untuk menunjang jalannya pendampingan.

"Kami sudah mengeluarkan panduan untuk pekerja sosial bagaimana menjaga kesehatan dirinya sendiri sebagai pekerja sosial. Dan bagaimana menangani kasus anak-anak yang terpapar Covid-19 berikut juga penanganan kepada keluarganya," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Harian PKSAI Tulungagung, Sunarto Agung Laksono menjelaskan peran Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI) dalam proses perlindungan anak di masa pandemi Covid-19. Pihaknya mengintegrasikan semua jenis layanan anak yang dimiliki oleh pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat.

baca juga: Kemen PPPA Cegah Perkawinan Anak

PKSAI pmelakukan advokasi dan memberikan recreational kit seperti alat tulis, buku gambar, peralatan olahraga, prakarya agar anak positif covid-19 tetap bisa mengembangkan diri saat karantina. 

"Kita melakukan advokasi bersama dengan tim media untuk memberikan layanan yang lebih intensif. Utamanya terhadap psikologi anak, agar mereka tidak trauma," tutur Sunarto. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya