Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Tertib Protokol Kesehatan Kunci Aman Naik Ojol

Ihfa Firdausya
13/6/2020 13:50
Tertib Protokol Kesehatan Kunci Aman Naik Ojol
Pengemudi ojek daring mengenakan sekat pelindung saat menunggu penumpang di kawasan jalan Kendal, Jakarta(Antara/Galilh Pradipta)

Dibukanya kembali layanan antarjemput penumpang melalui aplikasi ojek online (ojol) harus dibarengi dengan kewaspadaan penularan covid-19. Tertib menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci supaya aman menggunakan ojol.

Hal tersebut menjadi pembahasan dalam talk show bertajuk "Aman dan Nyaman Naik Ojek Online" di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu (13/6). Narasumber yang hadir di antaranya Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Andi Khomaini, Sp.PD-KPsi dan seorang pengemudi ojol, Adilla Lestari.

Menurut Andi, baik pengemudi maupun penumpang masing-masing punya tanggung jawab menjaga kesehatan diri.

"Kalau kita sudah menerapkan protokol kesehatan, (menggunakan) ojek online sih oke saja," katanya melalui videoconference.

Dia mengingatkan pengguna ojol agar memerhatikan kelengkapan yang diperlukan, antara lain masker, kacamata goggle, dan helm yang dilengkapi kaca penutup.

Baca juga: Anggota DPR Lempar Kritik lalu Minggat, Menko PMK: Kayak Malaikat

"Sebaiknya penumpang membawa helm sendiri untuk menekan potensi penularan virus lewat droplet yang mungkin menempel di helm yang dipakai bergantian," paparnya.

Menurut Andi, helm yang dipakai seharusnya helm yand ada kaca penutup depan. "Karena memang desainnya untuk menghalangi hembusan udara, sehingga kemungkinan droplet tersebar ke belakang atau ke samping jadi ikut tertutup," jelasnya.

Sebagai pengemudi ojol, Adilla mewajibkan dirinya membawa hand sanitizer dan masker. Dia juga menyiapkan masker baru untuk penumpang yang tidak membawa masker.

"Kita juga ada jadwal untuk penyemprotan disinfektan untuk motor para driver," katanya.

Saat ini, lanjut Adilla, sebagian ojol dilengkapi partisi untuk menyekat antara pengemudi dan penumpang. Partisi tersebut diletakkan di punggung pengemudi.

Hal lain yang dilakukan untuk meminimalkan penyebaran virus covid-19 adalah penggunaan transaksi elektronik untuk membayar ongkos.

"Sekarang jarang yang pakai uang cash. Kita kebanyakan kalau dapat order, pakainya transaksi elektronik," kata Adilla.

Menurut Andi, semua upaya di atas bisa menurunkan risiko penularan virus covid-19 yang tidak diinginkan.

"Kita gak bilang risiko penularan nol, tapi makin turun dengan semua protokol yang digunakan oleh driver dan penumpangnya," pungkas Andi. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik