Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
MENTERI Sosial Juliari Batubara menargetkan penyaluran bantuan sosial (bansos) khusus untuk penanggulangan dampak pandemi covid-19 akan selesai disalurkan sebelum Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada akhir Mei mendatang.
Pemerintah saat ini sudah menyelesaikan pemberian bansos tahap pertama yakni paket sembako untuk 1,3 juta kepala keluarga (KK) di DKI Jakarta.
"Perintah dari Presiden agar tahapan ketiga untuk penyaluran bansos tunai dan bansos sembako bisa selesai sebelum Idul Fitri," ucap Juliari dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (8/5).
Menurut Juliari, pihaknya per hari ini tengah menyalurkan bansos sembako untuk tahapan kedua yakni di wilayah Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan sebagian Kabupaten Bogor. Jumlah penerimanya total 600 ribu KK.
"Tahap pertama kita sudah selesaikan beberapa hari yang lalu yaitu untuk Jakarta sudah selesai semua dan hari ini kita mulai untuk Bodetabek 600 ribu KK dengan mekanisme yang sama yaitu dua kali penyaluran per bulan dengan nilai indeks Rp600 ribu," ungkapnya.
Baca juga : Mensos Apresiasi Bantuan Dunia Usaha untuk Tangani Covid-19
Untuk tahap ketiga, ucap Juliari, pemerintah pusat menyalurkan bansos tunai senilai Rp600 ribu untuk warga di luar Jabodetabek. Sama seperti bansos sembako di Jabodetabek, bansos tunai untuk warga di luar Jakarta dan sekitarnya itu akan dibagikan selama tiga bulan.
"Targetnya (bansos tunai) 9 juta KK. Kami meminta data 9 juta KK ini dari daerah yaitu pemkab dan pemkot. Jadi kami memberikan keleluasaan kepada seluruh kabupaten/kota untuk memberikan data keluarga-keluarga yang benar-benar terdampak di wilayahnya untuk diberikan bansos tunai," ucapnya.
Adapun penyaluran bansos tunai, jelas Julari, per hari ini sudah diberikan kepada sekitar 1,8 juta KK. Penyaluran dilakukan melalui PT Pos Indonesia dan transfer ke penerima manfaat yang memiliki rekening bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
"Sebagian besar (penyaluran) melalui kantor pos. Nama-nama penerima manfaat diberikan undangan nanti ditentukan jadwalnya datang ke kantor pos dan mendapatkan uang serta dicek identitasnya," ucap Juliari.
Terkait bansos tunai ini, Juliari menyampaikan Kemensos masih menunggu data-data penerima dari pemerintah daerah. Pasalnya, data yang masuk ke kementerian baru mencapai 7,8 juta KK dari target 9 juta KK.
"Dari target 9 juta KK kami belum mendapatkan 100%. Masih ada daerah-daerah belum mengirimkan datanya dan sudah kami informasikan agar segera mengirimkan datanya yang jumlahnya sekitar 1,2 juta KK yang masih kami tunggu," tukasnya. (OL-7)
Sekolah Rakyat bukan merupakan program Kemensos, melainkan langsung dari Presiden Prabowo, yang tahun ini diharapkan 100 SR bisa memulai operasional.
Di hadapan para siswa, Gus Ipul sekolah gratis berasrama ini untuk menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu yang belum terjangkau pendidikan karena keterbatasan biaya.
"Kekuasaan itu kan alat. Alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang tertindas, alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang masih miskin."
Banyak anak yang sudah putus sekolah ternyata enggan kembali bersekolah, bahkan sebagian sudah melewati usia sekolah dasar.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa belum semua peralatan Sekolah Rakyat berada di masing-masing lokasi karena terkendala pengiriman dan lain sebagainya.
Sebelum memulai MPLS, para siswa akan menjalani Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang meliputi pengecekan tekanan darah, mata, telinga, dan berbagai tes kesehatan lain.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved