Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
JEC, rumah sakit spesialis mata dengan standar layanan internasional, kembali menggelar ajang tahunan berkelas internasional JECIM (JEC International Meeting) ke-4 dan World Congress of Ophthalmic of Anesthesia ke-5 dengan tema besar 'Vision Of Perfection.'
Gelaran yang menjadi bagian dari perayaan hari jadi JEC ke-36 tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai negara dan peserta yang terdiri dari kalangan rumah sakit dan medis.
Dalam sambutan pembuka, Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K); Direktur Utama RS JEC @ Menteng, Kepala Bedah Refraktif JEC dan Ketua Panitia JECIM 2020 menyampaikan,"Tahun 2020 merupakan tahun istimewa bagi para dokter spesialis mata dan para praktisi di bidang pelayanan kesehatan mata."
Dalam pencapaian Vision 2020, penduduk dunia, khususnya mereka yang mengalami kebutaan berhak memiliki penglihatan optimal dan penyebab utama kebutaan dapat dieliminasi.
"JECIM menjadi forum yang sangat bermanfaat bagi dunia kedokteran di Indonesia, khususnya kesehatan mata, untuk mengembangkan diri dan potensi melalui agenda simposium, workshop, dan lecture," jelas Dr.Setiyo.
"Pada JECIM 2020 kali ini, kami memperkenalkan teknologi semi-robotic surgery pada operasi katarak dan retina dengan dilengkapi dengan modern microscope dan ophthalmic trauma service yang menyediakan penanganan komprehensif bagi
pasien dengan trauma pada mata," tambah Dr.Setiyo.
Sejalan dengan upaya JEC menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan, setelah menghadirkan layanan FLACS (Femtosecond Laser-Assisted Cataract Surgery).
Dengan FLACS, keseluruhan proses operasi katarak menggunakan laser, tanpa pisau bedah, kini JEC membuat terobosan menjadi pionir di Indonesia dalam mengimplementasikan teknologi semi-robotic guna mendukung tindakan operasi katarak dan retina dan membuka ophthalmic trauma service guna memastikan pasien dengan trauma mata mendapatkan penanganan komprehensif.
Dalam melakukan operasi katarak dan retina, para dokter mengandalkan mikroskop untuk dapat mendapatkan tampilan mata secara menyeluruh (top-down). Teknologi semi-robotic surgery telah diimplementasikan di JEC, dilengkapi dengan digital microscope dengan high-quality optics sehingga tim medis dapat melihat detail intraocular dengan sangat baik.
Teknologi ini hanya membutuhkan intensitas cahaya kecil, sehingga pasien tidak merasa silau dan lebih nyaman, hal ini membantu tim medis selama proses operasi karena pasien lebih kooperatif.
"Keberadaan digital microscope dengan resolusi yang lebih tinggi, memungkinkan kami mendapatkan tampilan tiga dimensi yang jelas dan lebih nyata dari mata pasien, detail setiap bagian hingga ke jaringan kecil," kata dr Elvioza, SpM(K), Ketua Retina Service dan dokter spesialis mata Sub Spesialis Vitroretina JEC.
"Dengan tampilan tiga dimensi, dokter dapat menjangkau dengan mudah bagian yang sulit terlihat dan meminimalkan
trauma pascaoperasi pada pasien," tambah dr Elvioza.
Beberapa kasus kebutaan timbul karena trauma pada mata, yang jumlahnya kian meningkat dari tahun ke tahun. Berangkat dari keprihatinan ini, JEC mempelopori pembukaan Ophtalmic Trauma Service yang menyediakan layanan komprehensif dengan dukungan tenaga medis dari berbagai subspesialis, sesuai dengan kondisi pasien dan kebutuhan pasien.
"Trauma pada mata dapat mengakibatkan penurunan tajam penglihatan hingga kebutaan yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup dan produktivitas pasien. Hal ini juga akan berdampak tidak hanya kepada pasien, namun juga ke keluarga pasien," kata dr Yunia Irawati,SpM(K), Ketua Ophtalmic Trauma Service JEC,
"Tim Ophtalmic Trauma Service akan membuat tata laksana penanganan trauma mata yang menyeluruh, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien, melibatkan tim medis dari berbagai subspesialis," jelas dr Yunia.
"Kerja sama yang baik antara tim medis dengan pasien dan keluarganya, menjadi kunci keberhasilan penanganan trauma mata dan mengembalikan fungsi penglihatan pasien," tambah dr Yunia.
Pada JECIM 2020, Dr. Yunia Irawati, SpM(K) menjadi pembicara yang memaparkan tentang Ophthalmic Trauma Service di JEC. Fokus materinya mencakup manajemen komprehensif penanganan trauma pada mata dan kompleksitas di sekitarnya.
Dalam program ini JEC menggandeng Asia Pacific Ophthalmic Trauma Society (APOTS) yakni organisasi yang
mengkhususkan pada pengaturan kualitas dan standar dalam penanganan trauma pada mata.
Melalui pemaparan Ophthalmic Trauma Service ini, JEC juga berharap dapat meningkatkan pemahaman tentang trauma mata dan mendorong dunia kesehatan mata di Indonesia untuk membangun, mengembangkan dan mengimplementasikan manajemen trauma mata yang tepat. (OL-09)
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Pemerintah Singapura telah melarang penggunaan vape karena penambahan zat berbahaya seperti Etomidate ke dalam alat penguap elektronik itu menimbulkan bahaya serius pada penggunanya.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
Xapiens berkomitmen menghadirkan solusi dan peluang kolaborasi di indutri teknologi.
Tiga entitas besar di bidang pengembangan talenta, teknologi, dan transformasi organisasi kini resmi melebur dalam satu identitas baru bernama KTM Solutions.
Australia dan Indonesia bekerja sama erat di bidang siber untuk membangun ketahanan siber dan melindungi dari kerentanan yang berdampak pada keamanan nasional.
Transformasi digital memberikan alat untuk bekerja lebih efisien, merespons kebutuhan pelanggan, dan selaras dengan praktik terbaik global.
Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 kembali digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak hanya soal kecepatan dan efisiensi, tetapi juga bagaimana teknologi ini mampu memahami manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved