Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Persi Minta BPJS Kesehatan Benahi Sistem Manajemen

Atalya Puspa
07/11/2019 17:11
Persi Minta BPJS Kesehatan Benahi Sistem Manajemen
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persi Lia Gardenia Partakusuma.(Istimewa)

PERHIMPUNAN Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) meminta BPJS Kesehatan untuk membenahi sistem manajemen BPJS Kesehatan. Persi menilai, penaikan iuran BPJS Kesehatan bukanlah solusi untuk menutup defisit BPJS Kesehatan yang kian membengkak.

"Penaikan iuran BPJS Kesehatan sesaat mungkin bisa menambal defisit. Tapi bagaimana sistemnya? Kita di Persi mengharapkan ada perbaikan sistem. Penaikan ini kayak nambal sementara, tapi sistemnya bagaimana?" kata Sekretaris Jenderal  (Sekjen) Persi Lia Gardenia Partakusuma di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (7/11).

Adapun, sistem yang dimaksud yakni mengenai kerja sama antara BPJS Kesehatan dan rumah sakit. Lia menyebut, harus ada spesifikasi ranah kerja BPJS Kesehatan pada mitra kerjanya.

"Misalnya siapa aja yg bisa dilayani BPJS itu seperti apa? Ada persyaratan atau apa ya sistemnya, lah. Tidak harus misalnya BPJS masuk ke kegiatan mediknya. Kita kan repot kalo semua kegiatan mediknya dinilai betul atau tidak betul, karena di RS ada yg memantau itu, yakni pemantau medik," beber Sekjen Persi.

Dirinya menilai, saat ini sendiri keterlambatan pembayaran tagihan BPJS Kesehatan kepada Rumah Sakit berdampak pada terganggunya cashflow Rumah Sakit. Selanjutnya, ketersediaan obat dan pelayanan RS bagi pasien BPJS Kesehatan juga turut terpengaruh.

"Kalau mau belanja obat gak ada uang. Itu saja. Apalagi kalau rumah sakit yang kecil-kecil yang sebagian pasiennya BPJS akan teriak-teriak, lah," ucapnya.

Dihubungi terpisah, anggota Persi Hermawan Saputra menyatakan pihaknya merasa khawatir akan membludaknya pasien kelas 3 di rumah sakit karena banyaknya peserta BPJS Kesehatan yang turun kelas.

"Dampaknya mengkhawatirkan terkait dengan kesiapan SDM dan fasilitas RS untuk menanggulangi penumpukan pasien kelas 3 di RS," katanya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik