Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
BAND pop-punk bersertifikasi multiplatinum asal Kanada, Simple Plan, resmi menayangkan film dokumenter mereka, Simple Plan: The Kids in the Crowd, yang kini sudah bisa ditonton di Prime Video, menjangkau lebih dari 240 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Dokumenter ini menawarkan pandangan yang lebih personal dan tentunya belum pernah dibagikan sebelumnya mengenai perjalanan musik Simple Plan selama 25 tahun yang luar biasa, dari ngeband di ruang bawah tanah rumah salah satu personel mereka hingga menjadi band pop-punk ikonik yang telah banyak mencetak sejarah secara global.
Bersamaan dengan penayangan dokumenternya, Simple Plan juga menghadirkan sebuah soundtrack resmi film ini dan telah dirilis pada 11 Juli lalu, termasuk single terbaru mereka Nothing Changes lengkap dengan video klipnya .
Film ini tidak hanya mengisahkan proses terciptanya lagu-lagu legendaris mereka seperti Welcome to My Life, I'd Do Anything, dan Perfect, tapi juga menyoroti pengaruh Simple Plan yang terus bertahan sebagai salah satu band pop-punk tersukses yang masih aktif menggelar tur dunia.
Para penggemar akan disuguhkan dengan arsip video yang belum pernah dirilis sebelumnya, serta wawancara terbaru dengan anggota band dan sejumlah musisi punk rock ternama, termasuk Mark Hoppus (Blink-182), Avril Lavigne, Dexter Holland dan Noodles (The Offspring), serta Fat Mike (NOFX). Dokumenter ini diproduksi oleh Sphere Media dan disutradarai oleh Didier Charette.
Drummer Simple Plan, Chuck Comeau mengungkapkan,"Kami sangat senang akhirnya para penggemar kami bisa menyaksikan dokumenter ini. Rasanya seperti naik roller coaster emosional karena kami harus menghidupkan kembali kisah kami sendiri, dari masa-masa awal kami bermusik dengan main di ruang bawah tanah rumah orang tua hingga memiliki kesempatan manggung di konser yang tiketnya terjual habis di seluruh dunia. Kami harap film ini bisa dinikmati dan menjadi inspirasi untuk siapapun yang sedang mengejar mimpinya."
"Kami juga sangat antusias merilis 'Nothing Changes', lagu dan video klip yang terinspirasi dari dokumenter ini dan dari perjalanan 25 tahun kami. Lagu ini juga menjadi awal dari bab berikutnya dalam perjalanan musik kami." lanjutnya.
Soundtrack resmi dari dokumenter ini menghadirkan versi demo eksklusif dan lagu-lagu yang belum pernah dirilis sebelumnya, memberikan pengalaman yang lebih dalam bagi penggemar lama Simple Plan maupun baru.
Tetap setia pada akar pop-punk yang energik dan penuh semangat, Nothing Changes menghadirkan nuansa nostalgia yang hangat, sekaligus optimisme yang segar. (Z-1)
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Di awal kemunculannya, Berdiri Teman adalah katalis yang membesarkan nama Closehead dan menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari Closehead itu sendiri, bahkan hingga saat ini.
Singel Tak Halu Lagi dari Maulana Ardiansyah menceritakan saat seseorang akhirnya menemukan cinta sejatinya dan tidak lagi berhalusinasi.
Vokalis CVIRO dan produser GXNXVS kembali menampilkan kemampuan mereka untuk memadukan gaya bermusik yang berbeda dalam lagu Were You Down?.
Hayley Williams menulis, memainkan, dan merekam berbagai instrumen di tiap lagu dengan sejumlah kontribusi dari dua rekan kolaboratornya Brian Robert Jones dan Joey Howard.
Mulai Jumat (1/8), Hiladies bersama dengan labelnya Hits Records merilis lagu Adilkah di toko musik digital dan radio di seluruh Indonesia.
Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah (2025) menyajikan kisah emosional tentang perjuangan ibu tunggal dan dinamika keluarga yang penuh luka dan cinta.
RUMAH produksi Adhya Pictures merilis video keseruan para pemain film Yakin Nikah selama proses syuting. Yakin Nikah dibintangi oleh Enzy Storia sebagai pusat cerita dan Maxime Bouttier
Temukan daftar lengkap film yang tayang di bioskop Indonesia Agustus 2025. Mulai dari film Indonesia, Hollywood, hingga anime Jepang
Tissa Biani mengaku cerita dalam film Panggil Aku Ayah cukup emosional membuatnya teringat akan sosok ayah kandungnya yang telah tiada.
Nayla Purnama menjelaskan film itu ingin menggambarkan bahwa kenikmatan yang terlihat di luar, tidak melulu baik.
Raihaanun dan Nayla Purnama mengungkapkan bahwa film Labinak tidak hanya akan menakut-nakuti, tapi, juga mengirimkan pesan-pesan sosial yang kuat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved