Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Perseteruan Hukum Justin Baldoni dan Blake Lively Memanas, Hakim Peringatkan Pengaruh Media  

Thalatie K Yani
04/2/2025 05:07
Perseteruan Hukum Justin Baldoni dan Blake Lively Memanas, Hakim Peringatkan Pengaruh Media  
Sidang kasus hukum antara Justin Baldoni dan Blake Lively berlangsung panas. Kedua belah pihak saling menuduh memanfaatkan media untuk memengaruhi opini publik.(IMDB)

PENGACARA aktor Justin Baldoni dan Blake Lively menghabiskan hari pertama mereka di pengadilan dengan berdebat mengenai tuduhan pelecehan seksual dan berbagai tuduhan lainnya yang muncul seputar film mereka, It Ends With Us.

Pada Desember, Lively mengajukan gugatan terhadap Baldoni, menuduhnya melakukan pelecehan seksual dan memulai kampanye pencemaran nama baik terhadapnya. Baldoni membantah tuduhan tersebut dan sebagai tanggapan, ia menggugat Lively atas berbagai alasan, termasuk pencemaran nama baik.

Para pemeran utama film tersebut tidak diwajibkan menghadiri pertemuan pra-sidang di pengadilan federal Manhattan pada hari Senin.

Namun, sidang yang berlangsung selama satu setengah jam itu tetap berlangsung panas, dengan masing-masing pengacara menuduh pihak lawan mencemarkan nama baik klien mereka di luar pengadilan.

"Kasus ini seharusnya diselesaikan di pengadilan," kata pengacara Lively, Michael Gottlieb, kepada Hakim Lewis Liman. "Bukan diselesaikan di media."

Gottlieb menuduh pengacara Baldoni, Bryan Freedman, telah membuat "pernyataan di luar pengadilan yang bersifat provokatif" mengenai "karakter dan motif" Lively dalam berbagai wawancara di saluran berita.

Sebagai tanggapan, Freedman mengatakan Gottlieb mencoba menerapkan "gag order" (larangan berbicara) yang mencegahnya berbicara kepada media. Ia juga menegaskan Baldoni adalah pihak yang mengalami kerugian reputasi.

"Klien saya mengalami kehancuran finansial dan emosional," kata Freedman kepada pengadilan.

Berdasarkan novel laris karya Colleen Hoover, It Ends With Us menjadi hit box office setelah dirilis pada Agustus. Meskipun sukses secara finansial, rumor mengenai perseteruan sengit antara Baldoni dan Lively telah beredar bahkan sebelum film tersebut dirilis.

"Kedua belah pihak dalam perselisihan hukum ini telah memberikan banyak bahan konsumsi bagi publik," kata Hakim Liman di pengadilan pada hari Senin.

Ia memperingatkan jika kasus ini terus "diadili di media", ia mungkin harus mempercepat jadwal persidangan yang dijadwalkan pada Maret 2026 agar juri tidak terpengaruh pemberitaan.

Hakim juga menyatakan akan menerapkan aturan dari New York Bar Association, yang melarang pengacara membuat pernyataan publik yang dapat mempengaruhi hasil persidangan.

Sidang hari Senin berlangsung setelah Baldoni mengajukan gugatan yang telah diperbarui terhadap Lively, termasuk dokumen setebal 168 halaman yang berisi "linimasa" kejadian dalam kasus ini. Timnya juga meluncurkan sebuah situs web yang berisi gugatan baru serta video dan pesan teks terkait kasus tersebut yang dapat diakses publik.

Pengacara Lively menyinggung keberadaan situs web ini di pengadilan. "Siapa yang membuat situs ini?" tanya Gottlieb. "Siapa yang mendanainya?"

Gottlieb juga menyoroti rekaman pengambilan gambar ulang dari adegan romantis dalam It Ends With Us yang dirilis Baldoni, yang menurutnya membuktikan tuduhan pelecehan seksual dari Lively tidak berdasar.

Namun, Lively membalas dengan mengatakan rekaman adegan dansa lambat yang menunjukkan mereka berdua justru menjadi "bukti memberatkan" yang mendukung klaimnya.

Tim hukum Lively pada Senin juga menyatakan niat mereka untuk mengajukan gugatan yang telah diperbarui, yang akan melibatkan lebih banyak pihak dalam kasus ini.

Beberapa pihak lain juga telah terlibat dalam drama hukum ini. Baldoni menggugat The New York Times atas pencemaran nama baik, dengan klaim bahwa lawan mainnya telah memberikan akses awal kepada media tersebut mengenai gugatan hak sipilnya. The New York Times adalah media pertama yang melaporkan gugatan Lively pada Desember lalu, namun pihaknya membantah tuduhan tersebut.

Beberapa firma hubungan masyarakat yang bekerja dengan Baldoni dan Lively selama produksi film juga menjadi tergugat dalam kasus ini.

Beberapa perkara tersebut akan ditangani dalam persidangan terpisah setelah persidangan antara Lively dan Baldoni, kata Hakim Liman, Senin.

Ia juga menyatakan tim hukum Baldoni dan Lively harus menyepakati protective order, sebuah dokumen hukum yang melindungi individu yang terlibat dalam kasus ini dari pihak yang dituduh melakukan pelecehan atau kekerasan.

Perintah perlindungan ini diperlukan, kata Hakim Liman, karena "banyaknya individu berprofil tinggi" yang terlibat dalam kasus ini serta "sifat tuduhan yang diajukan".

Selama sidang, pengacara Baldoni juga mendesak hakim untuk tetap berpegang pada jadwal pra-sidang yang telah diusulkan kedua belah pihak, dengan alasan  kliennya ingin kasus ini berjalan "secepat mungkin".

Hakim Liman menyetujui permintaan pengacara Baldoni, dengan beberapa perubahan kecil dalam jadwal. "Akan tiba waktunya ketika juri yang akan berbicara mengenai masalah ini," kata Hakim Liman kepada pengadilan. (BBC/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya