Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Film Drama Komedi Coto Vs Konro Bawa Pesan Keluarga Tetap Nomor Satu

Indrastuti
23/1/2025 20:21
Film Drama Komedi Coto Vs Konro Bawa Pesan Keluarga Tetap Nomor Satu
Ilustrasi(Dok DCU Production, Rumah Semut Film)

FILM terbaru bergenre drama komedi, Coto Vs Konro, bakal segera tayang menghibur para penggemar film komedi di bioskop-bioskop di Indonesia pada 6 Februari mendatang.

Film produksi DCU Production, Rumah Semut Film, ini mengisahkan sebuah warung di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, bernama Coto Haji Matto milik Haji Matto (Luthfi Sato).

Meski kecil, warung ini sangat terkenal dan ramai pengunjung apalagi memiliki ciri khas menggunakan racikan resep turun temurun dari nenek moyangnya yang tak ada samanya dengan coto lainnya.

Suatu hari, datanglah Daeng Sangkala (Awaluddin Tahir) yang berniat membeli warung Coto Haji Matto dan berniat merenovasi serta mengembangkannya menjadi bisnis franchise yang besar. Haji Matto yang idealis menolaknya dengan keras dan langsung mengusir Daeng Sangkala dari warungnya.

Beberapa minggu kemudian, Daeng Sangkala kembali bersama istrinya Lina (Aty Kodong) dan anak-anaknya membuka restoran makanan Konro khas Makassar bernama Konro Daeng Sangkala. Letaknya, tepat di bekas ruko kosong yang berhadapan langsung dengan warung Haji Matto.

Daeng Sangkala menerapkan strategi promosi yang gencar dan pelayanan maksimal dengan merekrut Rustam (Pieter Ell), seorang manajer dan konsultan berpengalaman. Meski sedikit licik, lama kelamaan manuver Konro Daeng Sangkala berhasil membuat pelanggan setia Haji Matto berpindah ke Daeng Sangkala.

Perseteruan keduanya semakin memanas seiring anak mereka Rizal (Adit Triyuda) dan Sara (Nielam Amir) yang mulai saling mendekat meskipun Rizal sebenarnya memiliki misi khusus dari Daeng Sangkala.

Selaku produser film bergenre drama komedi ini yakni Partono Wiraputra dan Irham Acho Bahtiar, dengan sutradara Irham Acho Bahtiar dan penulis Ferdy K.

Sutradara film Irham Acho Bahtiar mengatakan film ini mulai diproduksi pada 2018 dan sempat terhenti karena pandemi covid-19. "Kami syuting di 2018, sempat pandemi editingnya terhenti, dan baru selesai dua tahun lalu, dan baru akan tayang," kata dia.

Menurut dia, film ini memang tidak fokus pada makanannya, melainkan lebih pada kisah tentang keluarga. "Sebenarnya makanan hanya sebagai saksi bisu, konfliknya ada pada pengusaha-pengusaha ini dan tentang kisah keluarga. Film bergenre komedi ini dibutuhkan di tengah film-film bertema horor saat ini," ujarnya.

Irham mengakui hampir semua pemain dan figuran menggunakan talent-talent yang dilatih oleh Haji Matto. "Saya kagum dengan dua pemeran orang tua yang jadi pemeran utama. Mereka yang menggerakkan ceritanya. Mereka memainkannya dengan baik dan sangat natural," beber Irham.

Penulis film Ferdy K menjabarkan film ini mengisahkan dua resto yang saling berseberangan dan bersaing. Inti ceritanya ada pada keluarga dan makanan hanya sebagai saksi bisu. "Ada adegan bapak dan anaknya. Inti ceritanya adalah keluarga gak bisa dipisahkan meski beda visi, pada akhirnya mereka berdua berkompromi," tutur Ferdy.

Ia berharap melalui film Coto Vs Konro itu bisa membawa pesan kepada penonton bahwa keluarga itu tetaplah nomor satu dan sebagai prioritas. "Mudah-mudahan film ini bisa relate, bahwa perbedaan itu adalah wajar yang penting ending-nya. Kalau ending-nya baik, proses sebelumnya adalah kewajaran," tutup Ferdy. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik