Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
RUMAH produksi Come And See Pictures secara resmi meluncurkan daftar proyek film mereka untuk periode 2024 hingga 2027 dalam acara Slate Launching Announcement yang digelar di Sixty Resto & Bar, Goodrich Suites Antasari, Jakarta Selatan.
Dalam acara tersebut, sejumlah proyek film terbaru diperkenalkan kepada publik. Salah satu yang mencuri perhatian adalah film bertema cerita rakyat Sumatra berjudul Legenda Kelam Maling Kundang.
Film karya Kevin Rahardjo dan Rafki Hidayat itu dikemas dengan latar sejarah mendalam, menandai komitmen Come And See Pictures dalam menghadirkan karya lintas genre mulai dari komedi hingga drama dengan kualitas produksi yang siap bersaing di tingkat internasional.
“Kami tidak hanya ingin menghadirkan hiburan, tetapi juga menciptakan karya yang dapat memicu perasaan dan pemikiran penonton. Cerita dan pesan yang ingin kami sampaikan selalu menjadi perhatian utama,” ujar sutradara Joko Anwar di acara Come And See Pictures 2024-2027 Slate Launching Announcement, Senin (25/11).
Joko menambahkan film-film yang sedang dikembangkan akan menyoroti isu-isu relevan yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan dampak emosional sekaligus memantik pemikiran mendalam bagi penonton.
Sementara itu, Tia Hasibuan, produser utama Come And See Pictures, menegaskan pentingnya memberikan ruang bagi sineas muda Indonesia.
“Kami percaya bahwa talenta baru adalah masa depan industri film. Oleh karena itu, kami berkomitmen mendukung dan membuka peluang bagi sineas muda berbakat untuk mewujudkan ide-ide kreatif mereka,” ujar Tia.
Selain fokus pada kualitas cerita, Come And See Pictures juga berambisi memperluas jangkauan ke pasar internasional. Upaya tersebut mencakup keikutsertaan dalam festival-festival film dunia untuk memperkenalkan karya mereka kepada audiens yang lebih luas.
“Kami ingin film Indonesia dikenal lebih luas dan dapat bersaing di tingkat global. Visi ini kami wujudkan melalui proyek-proyek yang tidak hanya beragam, tetapi juga relevan dan inovatif,” tambah Joko.
Sebagai salah satu rumah produksi yang telah menghasilkan berbagai karya berkualitas, Come And See Pictures berkomitmen untuk terus berinovasi demi mendorong pertumbuhan industri perfilman nasional. Proyek-proyek baru ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perfilman Indonesia sekaligus menjadi inspirasi bagi talenta-talenta baru.
Dengan daftar proyek ambisius yang telah diumumkan, Come And See Pictures siap melangkah lebih jauh dalam menghadirkan film-film yang menggugah, relevan, dan dapat dinikmati oleh penonton dari berbagai kalangan, baik di dalam negeri maupun mancanegara. (Z-1)
Sutradara Joko Anwar kembali menggarap genre komedi yang dibalut elemen horor bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara).
Film Perang Jawa diumumkan memasuki tahap praproduksi, bertepatan dengan peringatan 200 tahun Perang Jawa.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Lukman Sardi, Tora Sudiro, dan Aming dipastikan kembali hadir dalam satu judul film layar lebar, Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) karya penulis dan sutradara Joko Anwar.
Selama proses syuting ada permintaan khusus agar rambut, kumis, dan jenggot Lukman dicukur. Ia pun mengaku melakukan transformasi tersebut tanpa tekanan.
Komedi dan horor, dua-duanya adalah genre yang perlu craftmanship dan timing yang presisi. Menggabungkan keduanya adalah challenge terbesar kami dan para kru dan pemain berhasil mencapainya
Di film ini, Joko bersama rumah produksi Come and See Pictures dan produser Tia Hasibuan akan kembali menyentil isu sosial. Salah satunya, adalah kegelisahannya pada kerusakan alam.
Film Legenda Kelam Malin Kundang akan menjadi pertama kalinya Rio Dewanto dan Faradina Mufti bermain bersama sebagai pemeran utama dalam sebuah judul film.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved