Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SETELAH sukses dengan EP perdananya, Hey There Elijah, musisi sekaligus produser multiplatinum, Elijah Woods kembali dengan proyek terbarunya Elijah Would!.
EP yang terdiri dari enam lagu ini mengeksplorasi sisi yang lebih personal dari Woods, sekaligus memberikan pengalaman ke dalam dunianya yang bersifat pribadi namun bisa juga diartikan secara universal.
Mengusung tema rasa cinta yang lembut, lagu-lagu yang hadir di EP Elijah Would! menawarkan suasana yang lebih introspektif dan reflektif.
Jika sebelumnya, Hey There Elijah, yang dirilis September lalu penuh dengan nuansa nostalgia musik indie-rock, EP Elijah Would! mengambil pendekatan yang lebih mentah dengan nuansanya yang lebih lembut dan intim darinya.
Woods memperjelas,"Aku ingin menunjukkan sisi yang lebih lembut dan juga pribadi pada karya kali ini."
Pada akhirnya, kedua EP tersebut sama-sama menjadi koleksi cerita elijah seputar pendewasaan sisi emosional diri kita, merayakan semua kompleksitas kehidupan, cinta, serta proses pendewasaan.
Pada EP terbarunya, Woods berkolaborasi dengan salah satu penulis lagu terkemuka sekarang, Jack LaFrantz, yang dikenal melalui kontribusinya untuk lagu Beautiful Things milik Benson Boone, dan Andrew Goldstein, sosok di balik karya-karya LANY, blackbear, MKTO, dan masih banyak lainnya.
Lagu-lagu terbaru ini juga diproduksi bersama TMS yang pernah menggarap lagu-lagu dari Lewis Capaldi dan Dua Lipa, serta Jason Suwito, yang juga memiliki andil pada karya dari Benson Boone dan juga Imagine Dragons.
Elijah Would! menggabungkan keterampilan menulis lagu yang mendalam dengan produksi musik secara kelas atas. Hasilnya adalah EP yang tidak hanya kaya secara musik, tetapi juga dapat menyentuh hati siapapun yang mendengarkannya.
Single utama dari EP ini, Skin & Bones, adalah sebuah lagu cinta yang Woods tulis untuk istrinya, Hannah. Ditulis seminggu sebelum hari pernikahan mereka, lagu ini menangkap esensi hubungan keduanya serta mencerminkan perjalanan emosional pasangan ini ketika bersiap untuk memulai babak baru dari kehidupannya bersama.
"Kami menulis Skin & Bones dalam waktu kurang dari satu jam," ungkap Woods. "Ini adalah lagu yang sangat personal untukku, lagu ini mencerminkan momen spesial dalam kehidupan aku dan Hannah."
Dengan rasa tulus sekaligus emosi yang mendalam, Skin & Bones adalah lagu untuk merayakan cinta dalam bentuknya yang paling transformatif terutama pada momen-momen penting. (Z-1)
Lepaskan dari Joanna Andrea adalah sebuah lagu yang membahas tema yang sangat relevan: red flags dan hubungan toxic dalam hubungan percintaan.
Kental dengan melodi serta alunan musik yang groovy, All In menjadi ajang James Vickery untuk menunjukkan kapasitas vokal dia yang mengesankan.
Lagu terbaru Jessia adalah sebuah anthem serba upbeat yang merayakan diri kita sendiri seraya kita meninggalkan hal-hal yang tidak baik dalam kehidupan ini.
Karya Seni Favorit adalah balada cinta yang menampilkan sisi baru Govinda yang lebih tenang, lebih dewasa, dan lebih jujur secara emosional.
Stepper dari Good Charlotte dirilis pada Jumat (18/7), diproduseri oleh Zakk Cervini dan Jordan Fish, dengan lirik dan melodi ditulis langsung oleh Benji dan Joel Madden.
Lagu baru Elijah Woods, Ghost On The Radio, itu dibagikan bersamaan dengan pengumuman tentang album perdananya, Can We Talk?, yang akan hadir pada 14 Oktober 2025.
Penyanyi, penulis lagu, dan sensasi Gen-Z asal Amerika Serikat (AS), Alex Warren, telah merilis album baru, You'll Be Alright, Kid, lewat Atlantic Records, Jumat (18/7) lalu.
Tiga lagu baru masuk di dalam tracklist versi deluxe album Grentperez tersebut yaitu Girl at the Station (feat. Jeremy Passion), Peace of Mind, dan Might Not Be.
Lagu utama Terbang Tinggi ciptaan Haris The Brother yang dibawakan Evolette menjadi anthem perpisahan yang penuh semangat dan harapan, diciptakan untuk merayakan momen kelulusan sekolah.
Dirilis secara independen, EP Hatred dari Threatened memuat empat lagu penuh energi, yaitu Aimless Hatred, We Are Threatened, Untamable, dan Lawan.
Sepenuhnya diproduseri oleh Jackson Wang, album ini menjadi evolusi berani dari sosok Magicman, alter ego yang dulu diciptakan untuk menyembunyikan emosi tergelapnya.
Lagu Awaken sekaligus menandai akhir dari perjalanan panjang menuju album debut Abirama, The Story Unfolds, yang akan dirilis pada 25 Juli 2025 mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved