Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sebelum Meninggal, Liam Payne Pernah 2 Hari Jalani Rehabilitasi

Ernest Narus
19/10/2024 16:26
Sebelum Meninggal, Liam Payne Pernah 2 Hari Jalani Rehabilitasi
Sebelum meninggal, Liam Payne sempat menjalani rehabilitasi selama dua hari untuk mengatasi kecanduan narkoba dan alkoholnya. Padahal program itu seharusnya berlangsung 28 hari. (Instagram)

SEBELUM meninggal, Liam Payne, mantan personel One Direction ternyata sempat menjalani masa rehabilitasi selama dua hari untuk mengobati kencanduannya. Penyanyi berusia 31 tahun itu meninggal setelah terjatuh dari lantai tiga sebuah hotel di Buenos Aires, Argentina, Rabu (16/10).

Liam yang sedang bermasalah mengatakan kepada para pembantunya bahwa ia ingin mengalahkan kecanduannya demi dirinya sendiri, putranya Bear yang berusia tujuh tahun, serta keluarga tercintanya.

Mantan anggota One Direction itu masuk panti rehabilitasi beberapa minggu lalu. Setelah menjalani masa rehabilitasi selama dua hari, ia memutuskan untuk keluar dari tempat tersebut.

Bintang One Direction itu datang ke The Priory pada akhir Juli lalu, mencoba mengalahkan kecanduan terhadap narkoba dan minuman kerasnya.

Namun dia keluar setelah 48 jam menjalani Program Terapi Kecanduan selama 28 hari, yang menghancurkan keluarga dan teman dekat.

Melansir dari the sun, terdapat seorang sumber yang mengatakan keinginan Liam untuk masuk tempat rehabilitasi untuk mengatasi kecandun dan membuat hidupnya normal kembali.

"Dia mencoba mengatasi kecanduannya untuk selamanya. Dia benar-benar ingin hidupnya kembali normal," ungkap seorang sumber itu.

Ia melanjutkan keputusan itu mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya.

“Semua orang yang dicintainya mendukungnya," lanjutnya

Namun, semua orang terdekatnya dibuat kecewa karena Liam hanya menjalani masa rehabilitasi selama 48 jam

"Ada rasa kecewa ketika dia hanya berhasil menjalani perawatan selama 48 jam. Dia dengan berani mencari bantuan tetapi tidak bisa bertahan," sambungnya.

Dia mendaftar ke pusat seharga £5.000 per malam di London Barat Daya dan memulai program detoksifikasi yang ketat. Namun beberapa sumber mengatakan, bintang itu hampir tidak pernah keluar dari kamarnya dan tidak menghadiri kelas bersama orang lain yang mencari pertolongan.

Ia mulai mengonsumsi klordiazepoksida, obat penenang yang digunakan untuk mengobati gejala penarikan diri dari alkohol dan narkoba. Tetapi perawatannya ternyata terlalu berat dan dia memutuskan untuk keluar dari rehabilitasi.

“Keluarga dan manajemen melakukan semua yang mereka bisa. Liam dicintai, dipuja, dan sangat berbakat. Tetapi dia tidak dapat mengalahkan iblisnya," tambahnya sumber tersebut.

Karena kecandunnya, tahun lalu manajemen meminta untuk tidak mengendarai mobil demi menjaga keselamatannya.

"Hal itu menjadi begitu buruk sehingga tahun lalu manajemen memintanya untuk tidak mengemudi, itu berbahaya. Orang-orang yang dicintainya menyembunyikan kuncinya tetapi dia baru saja membeli mobil lain," lanjut sumber tersebut. (The Sun/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya