Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SETELAH mengguncang kancah musik Thailand dengan suara unik dan gaya eksentrik mereka, duo pop asal Thailand, LUSS, akhirnya kembali dengan album baru sudah lama dinantikannya, Is There Anything on the Moon?.
Dirilis melalui Warner Music, album ini menandai kembalinya duo yang terdiri dari Coco (Cocobunny) dan Ben (benlussboy) sebagai LUSS.
Baik Coco dan Ben, keduanya merupakan sosok penting pada dunia musik Thailand terutama karena pengaruh yang besar mereka di balik beberapa lagu T-Pop paling inovatif, juga revolusioner dalam beberapa tahun terakhir ini.
Baca juga : Morgensoll Rilis Album Kedua, Colors
Mengenai album terbaru mereka, Is There Anything on the Moon? merupakan album yang mengkilas balik perjalanan LUSS selama beberapa tahun terakhir ini, baik sebagai seniman maupun sebagai individu.
Dengan mengeksplorasi tema-tema seperti menemukan jati diri, introspeksi diri, dan pencarian makna di dalam dunia yang luas dan juga terkadang membingungkan ini, album mereka menampilkan gaya khas LUSS yang terus memadukan beat musik yang eksentrik dan lirik yang dengan mudah bisa menginspirasi pikiran orang-orang, yang melalui musik yang mereka suguhi pendengar seolah-olah seperti dibawa ke sebuah perjalanan jauh sampai ke bulan.
Penggemar duo ini pasti akan senang mengetahui bahwa lagu-lagu yang mereka rilis sebagai single sebelumnya seperti Kai Palo, Lonely (Extrovert?), dan Crush dimasukkan ke dalam album terbaru mereka.
Baca juga : House of Protection Rilis EP Galore
Lagu-lagu tersebut dirilis terlebih dahulu untuk menjadi sebuah cuplikan dari apa yang LUSS akan tawarkan pada album mendatangnya, dan sekarang, album tersebut sudah dirilis dan memperlihatkan lebih banyak bentuk dari kreativitas mereka.
Selain itu, pada album ini terdapat dua lagu yang mereka tulis dalam bahasa Inggris yaitu Gachapon dan Ticket to the Moon, yang pasti akan menarik perhatian pendengar di luar Thailand.
Selain mempertahankan suara khas mereka, LUSS juga bereksperimen dengan melintasi genre baru dan teknik produksi yang berbeda, menjadikan Is There Anything on the Moon? sebagai proyek mereka yang paling ambisius sejauh ini.
Baca juga : Nilufer Yanya Rilis Album My Method Actor
Dari lagu-lagu yang ceria dan playful hingga adanya momen-momen lagu yang lebih serius dan juga reflektif, album ini membawa pendengar pada perjalanan melalui lika-liku kehidupan.
Lirik introspektif yang ditulis oleh Coco yang dipadukan dengan produksi jenius Ben menciptakan lanskap musik mudah memikat dan bisa nyambung oleh banyak orang.
LUSS, yang dikenal lewat lagu-lagu hits seperti Pao Ying Chub! serta kolaborasi mereka dengan musisi-musisi ternama seperti 4EVE, Jaonaay, PP Krit, dan Jeff Satur, telah mengambil waktu untuk membantu musisi lain mengasah keterampilan mereka.
Musisi-musisi dari berbagai macam negara juga memperhatikan dan berkolaborasi dengan LUSS pada remix Pao Ying Chub!, yang dirilis Mori Calliope, seorang V-Tuber populer dari Jepang, dan PLAYERTWO, grup hip hop alternatif dari Filipina.
Namun, kini duo ini semakin termotivasi untuk membawa musik mereka sendiri kembali ke pusat perhatian, dan Is There Anything on the Moon? adalah bentuk pernyataan bahwa LUSS telah hadir kembali dan akan selalu ada untuk selamanya. (Z-1)
Lepaskan dari Joanna Andrea adalah sebuah lagu yang membahas tema yang sangat relevan: red flags dan hubungan toxic dalam hubungan percintaan.
Kental dengan melodi serta alunan musik yang groovy, All In menjadi ajang James Vickery untuk menunjukkan kapasitas vokal dia yang mengesankan.
Lagu terbaru Jessia adalah sebuah anthem serba upbeat yang merayakan diri kita sendiri seraya kita meninggalkan hal-hal yang tidak baik dalam kehidupan ini.
Karya Seni Favorit adalah balada cinta yang menampilkan sisi baru Govinda yang lebih tenang, lebih dewasa, dan lebih jujur secara emosional.
Stepper dari Good Charlotte dirilis pada Jumat (18/7), diproduseri oleh Zakk Cervini dan Jordan Fish, dengan lirik dan melodi ditulis langsung oleh Benji dan Joel Madden.
Lagu baru Elijah Woods, Ghost On The Radio, itu dibagikan bersamaan dengan pengumuman tentang album perdananya, Can We Talk?, yang akan hadir pada 14 Oktober 2025.
Penyanyi, penulis lagu, dan sensasi Gen-Z asal Amerika Serikat (AS), Alex Warren, telah merilis album baru, You'll Be Alright, Kid, lewat Atlantic Records, Jumat (18/7) lalu.
Tiga lagu baru masuk di dalam tracklist versi deluxe album Grentperez tersebut yaitu Girl at the Station (feat. Jeremy Passion), Peace of Mind, dan Might Not Be.
Lagu utama Terbang Tinggi ciptaan Haris The Brother yang dibawakan Evolette menjadi anthem perpisahan yang penuh semangat dan harapan, diciptakan untuk merayakan momen kelulusan sekolah.
Dirilis secara independen, EP Hatred dari Threatened memuat empat lagu penuh energi, yaitu Aimless Hatred, We Are Threatened, Untamable, dan Lawan.
Sepenuhnya diproduseri oleh Jackson Wang, album ini menjadi evolusi berani dari sosok Magicman, alter ego yang dulu diciptakan untuk menyembunyikan emosi tergelapnya.
Lagu Awaken sekaligus menandai akhir dari perjalanan panjang menuju album debut Abirama, The Story Unfolds, yang akan dirilis pada 25 Juli 2025 mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved