Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MALIQ & D’essentials akan mengadakan konser di 6 kota di Indonesia dan Malaysia, selama Oktober hingga Desember 2024. Konser yang merupakan bagian dari tur album Can Machines Fall In Love? (CMFIL) itu dikelola oleh Jagjag Studio dan Northstar Entertainment dan mendapatkan dukungan langsung dari Warner Music Indonesia, sebagai label music yang menaungi Maliq & D’essentials.
"Sekarang giliran Maliq & D'essentials di kota-kota lain dan tentunya teman-teman di Jakarta silakan juga bisa hadir ke kota terdekat," ujar Co-Founder Jagjag Studio Sarah Deshita dalam keterangan pers, dikutip Senin (9/9)
Tur konser ini adalah pertama kalinya bagi Maliq & D'Essentials selama 22 tahun berkarya dan akan melintasi enam kota di Indonesia dan Malaysia yaitu Makassar pada 18 Oktober 2024, Surabaya 25 Oktober 2024, Bali pada 29 Oktober, serta di penghujung tahun yaitu di Yogyakarta pada 29 November 2024, Bandung pada 1 Desember, dan akan ditutup dengan konser di Kuala Lumpur, Malaysia pada 29 Desember 2024.
Baca juga : Kesuksesan Konser Jakarta Bawa Maliq & D'Essentials Gelar Tur di 6 Kota
Sebelumnya, di awal 2024, Maliq & D'Essentials digandeng oleh Pelita Air untuk merilis musik in-flight terbaru dalam rangka meningkatkan pengalaman terbang para penumpangnya. Pengalaman unik ini dirasakan oleh para penumpang saat mereka pertama kali memasuki kabin pesawat.
Lagu Terang Kala Pelita, yang menjadi musik in-flight Pelita Air, merupakan lagu hits dari Maliq & D’Essentials yaitu Senja Teduh Pelita.
Dalam keterangan resmi, Pelita Air menyebutkan, “Kami berharap lagu ini bisa menjadi teman perjalanan yang sempurna bagi para penumpang, memberikan semangat dan inspirasi bagi mereka untuk terus mengejar mimpi dan mencapai tujuannya.”
Baca juga : Maliq & D'Essentials Siap Gelar Tur Album Can Machines Fall In Love?
Tentunya hal ini disambut antusias oleh para penumpang, khususnya fans dari Maliq & D’Essentials.
Pelita Air dan Maliq & D’Essentials berkomitmen untuk bekerja sama dalam menciptakan harmoni antara musik dan perjalanan sehingga menjadikan setiap penerbangan bersama Pelita Air menjadi sebuah perjalanan yang tak terlupakan bagi para penumpangnya.
Julian Hafiz, Produser Musik dari Matrix Studio serta pemilik label Matrix Music Entertainment menyebutkan manfaat dari musik ini flight,
Baca juga : Maliq & D'Essentials Tambah 2.500 Tiket untuk Konser 20 Tahun
“Musik yg diputar saat in flight merupakan salah satu hiburan yang bisa dinikmati oleh para penumpang, dan diharapkan juga memberikan efek relaksasi saat ingin melakukan perjalanan udara karena mungkin saja ada beberapa orang yang merasa gugup dengan perjalanannya. Dengan diputarnya musik sangat bisa menciptakan rasa nyaman terutama saya yg di keseharian hidupnya berkutat dengan musik,” paparnya.
“Menurut saya, sebagai produser, musik Lagu Terang Kala Pelita yang dibawakan oleh Maliq & D’essentials sangat bisa meningkatkan branding dari maskapai pelita Air, dengan alunan musiknya yg chill, groovy, dan elegan bisa menciptakan suasana yg bikin nyaman dan asik serta tidak meninggalkan kesan elegan,” lanjut Julian.
Julian kemudian menyebut kerja sama Pelita Air dengan Maliq & D’Essentials menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap musisi Indonesia, mengingat Maliq D’Essential adalah grup musik yang sudah digandrungi lintas generasi.
Baca juga : Rindu Panggung, Para Musikus ini Ngamen di Etalase Toko
“Saya juga berharap Pelita Air juga dapat memberikan kesempatan yang sama untuk musisi-musisi yang baru terjun di dunia musik Indonesia.” ucapnya.
Dimas Ario, seorang Music Curator sekaligus Lead Music Editor Indonesia dari Spotify, membagikan pengalamannya dalam akun Twitternya (@.dimasario) saat mendengar lagu in-flight Pelita Air.
“Pertama kali naik Pelita Air dan baru tahu mereka menggunakan Senja Teduh Pelita Maliq & D'Essentials sebagai lagu tema mereka. Sebuah langkah cerdas yang menguntungkan bagi kedua belah pihak,” kata Dimas.
Selain itu, Dimas menyatakan, dari sisi brand dan artist, kerja sama ini akan sangat menguntungkan untuk kedua belah pihak.
“Dari brand gak perlu bikin lagu baru tapi bisa gunakan existing song yang sudah populer. Kebetulan judulnya udah on brand tinggal disesuaikan liriknya. Dari sisi artist ada dua arus income yang didapat adalah penggunaan master dan juga commissioned work karena ada penciptaan lirik baru,” jelasnya. (Z-1)
Lagu Berikan Yang Terbaik dari Sammy Simorangkir bercerita tentang seseorang yang jatuh cinta pada kekasih orang lain.
Royalti musik dihimpun oleh Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Monita Tahalea mendorong lembaga tersebut untuk bisa bekerja lebih baik lagi.
Di tengah tren girl group Indonesia yang semakin banyak memilih lagu berbahasa Inggris, StarBe justru mengambil langkah berani: kembali membawakan lagu berbahasa Indonesia.
Judul Bagaimana dianggap dapat mewakili mini album Nabian ini yang kental dengan narasi pertanyaan dan harapan yang terjadi di masa depan hingga sampai dengan tahap penerimaan.
Agar bisa mendapatkan inti kisah yang diinginkan, Bunga Reyza mengatakan dirinya melakukan pendalaman dengan membaca novel maupun menonton ulang film Perahu Kertas.
Kisah Baru Orang Lama dari Brisia Jodie tercetus karena cerita tersebut banyak dialami oleh orang lain.
Band rock alternative asal New Jersey, My Chemical Romance (MCR), kembali menjadi sorotan dunia dengan pengumuman tur global bertajuk Long Live The Black Parade.
My Chemical Romance akan menggelar konser di Jakarta pada 3 Mei 2026. Pengumuman tersebut diumumkan secara resmi melalui akun media sosial Instagram.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Konser ini bagian dari Dvisvara Annual Recital Series, platform eksklusif bagi mahasiswa UIC College dalam menampilkan pencapaian artisitik dan akademik mereka.
Akomodasi yang dekat lokasi venue konser penting demi menghindari macet dan sulitnya mencari transportasi umum.
PENYANYI yang juga promotor musik Melanie Subono membeberkan sejumlah rider dari diva Internasional, Mariah Carey. Melanie menuturkan rider Mariah berdasarkan pengalamannya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved