Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KISAH-KISAH inspiratif dan perjuangan penyanyi Rossa selama 25 tahunnya berkarier di industri musik akan terangkum dalam sebuah film dokumenter bertajuk All Access to Rossa 25 Shining Years.
"Setelah momentum konser 25 tahun yang sangat berarti, melalui film ini saya juga ingin membagikan kisah-kisah yang selama ini belum pernah saya bagikan ke banyak orang," kata Rossa dalam keterangan resmi, Selasa (25/6).
Film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years diproduksi oleh Inspire Pictures bersama Sinemaku Pictures dan Time International Films serta disutradarai Ani Ema Susanti. Film ini dijadwalkan akan tayang di bioskop pada tahun ini.
Baca juga : Raisa Dedikasikan Film Dokumenter Harta Tahta Raisa untuk YourRaisa
Dalam dokumenter tersebut, Rossa juga menjadi produser eksekutif bersama Irwan D. Mussry, Prilly Latuconsina, dan P Intan Sari. Sementara Umay Shahab, Inarah Syarafina, Yahni Damayanti, Boy Rianto Latu bertindak sebagai produser.
Di balik pencapaiannya sebagai diva Indonesia, film All Access to Rossa 25 Shining Years akan menunjukkan Rossa yang juga sejatinya adalah manusia.
Film ini akan menyorot sisi lain Rossa yang jarang diketahui, momen-momen penuh tangis dan perjuangan yang membuatnya menjadi pribadi yang kuat dan inspiratif.
Baca juga : Film Dokumenter Suga akan Tayang di Disney+ Hotstar
Film ini juga akan menghadirkan kisah-kisah di balik perjalanan konser tersebut termasuk orang-orang yang terlibat di balik layar dan para kolaborator, mulai dari Andi Rianto, Melly Goeslaw, Ariel, Afgan, Boy William, Lyodra, hingga Eka Gustiwana, dengan mereka memberikan sudut pandang mereka tentang sosok Rossa
Selain itu, cerita di balik lagu-lagu Rossa akan dihadirkan melalui perspektif dari orang-orang terdekatnya, termasuk sang anak, keluarga, dan para sahabatnya di dunia musik.
"Selama ini, saya mungkin dikenal sebagai sosok yang tidak pernah membagikan kesedihan atau menunjukkan apa yang sedang saya alami namun melalui film ini semoga penonton Indonesia bisa lebih mengenal perjalanan saya," ujar penyanyi dengan nama asli Sri Rossa Roslaina Handiyani itu. (Ant/Z-1)
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved