Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GRUP musik metal asal Garut, Voice of Baceprot (VoB), mencetak sejarah dengan menjadi band Indonesia pertama yang dapat tampil di festival musik dan seni pertunjukan di padang hijau terbesar di dunia, Festival Glastonbury.
Festival ini akan diselenggarakan selama 5 hari, mulai tanggal 26-30 Juni 2024 di Pilton, Somerset, Inggris. VoB juga akan tampil di salah satu dari empat main stage yang ada di Festival ini, yaitu Woodsies Main Stage.
Dalam kunjungannya ke Kemenpora, personil VoB Firdda Marsya Kurnia (gitaris sekaligus vokalis), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Sitti (drummer) meminta dukungan Menpora Dito Ariotedjo agar mereka dapat manggung di festival musik paling bergengsi di dunia.
Baca juga : Festival Pameran K-Pop D'Festa akan Digelar di Jakarta
“Kami band Indie, apa-apa dikerjain sendiri, kami harap kemenpora dapat mendukung kami agar bisa terus berkarya dan bermusik membawa nama Indonesia dipanggung dunia” ujar sang vokalis seperti dikutip dari keterangan Kemenpora, Kamis (2/5).
Merespon hal tersebut, Dito menyatakan bersedia membantu 3 alumnus Madrasah Tsanawiyah Al Baqiyatussolihat Garut, Jawa Barat ini memasuki industri musik internasional.
“Saya dulu juga drummer, hari-hari saya suka mendengarkan musik dari System of a Down hingga d'Masiv, semua genre musik saya suka, termasuk band kalian. Saya mau kalian fokus berkarya saja, mengharumkan nama bangsa dipanggung dunia, urusan lainnya Kemenpora bisa bantu” tegas Dito.
Di saat bersamaan, Menpora menjelaskan bahwa kementeriannya saat ini memberikan ruang yang luas bagi beragam komunitas seni pertunjukan yang digeluti skena lokal mulai dari musik, tari, teater, hingga film melalui program Pesta Prestasi yang diselenggarakan satu bulan sekali di lapangan kantor Kemenpora.
“Jadi kemenpora itu bukan hanya kantor, tapi tempat nongkrong para seniman muda mengembangkan potensi, menampilkan bakat, ruang berekspresi dan berkolaborasi. Makanya kita gandeng Festival Pesta Pora untuk memberi panggung bagi musisi-musisi generasi baru," kata Dito. (Kemenpora/Z-6)
Pembangunan kepemudaan bukanlah isu sektoral yang dapat diselesaikan oleh satu institusi saja melainkan lintas sektoral.
Anggi Wahyuda ingin mewujudkan impian besarnya untuk mencapai Everest Base Camp.
Kemenpora akan menggelar seleksi nasional untuk menentukan atlet-atlet terbaik yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2025.
Kemenpora membentuk Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga yang bertujuan mengembangkan olahraga industri di Indonesia seperti One Pride MMA.
Karena anggaran berasal dari APBN, maka perlu ada pengawasan bersama antara pemerintah dan cabang olahraga sebagai penerima dana.
ISSI akan memanfaatkan dana yang digelontorkan pemerintah untuk mempersiapkan atletnya ke dua ajang besar.
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved