Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FILM aksi Indonesia persembahan Visinema Pictures dan sutradara Angga Dwimas Sasongko, 13 Bom di Jakarta, merilis video behind the scene (di balik layar) penggunaan practical effect selama syuting.
Dengan adegan penuh ledakan dan tembak-tembakan, film ini menggunakan puluhan jenis senjata asli. Selain itu, peluru hampa (blank bullet) yang dihabiskan mencapai ribuan butir peluru.
Founder & CEO Visinema sekaligus sutradara 13 Bom di Jakarta Angga Dwimas Sasongko mengungkapkan, dalam memproduksi film 13 Bom di Jakarta, ia percaya sejauh yang bisa dilakukan dan dikerjakan dengan practical, semua akan dikejar. Sehingga penonton mendapatkan pengalaman utuh dari sebuah film aksi.
Baca juga: Film 13 Bom di Jakarta Berkolaborasi dengan Produser Film Parasite
“Ide untuk membuat film aksi yang besar tentunya dengan memberikan suguhan yang realistis dan nyata. Salah satu aplikasinya adalah dengan practical effect. Menggunakan practical itu lebih ke attention to detail. Konsentrasi pemain ke senjata itu akan terlihat dari mata hingga gerakan. Misalnya waktu menembak, ada hentakan otot, anatomi (tubuh) mereka juga akan berbeda,” ungkap Angga.
Adegan mobil meledak yang menjadi salah satu adegan paling fantastis di film ini juga dirancang dengan practical effect menggunakan bubuk mesiu.
Total bubuk mesiu yang digunakan untuk meledakkan beberapa mobil di film ini adalah sebanyak tiga kilogram. Agar mobil yang diledakkan bisa terbang hingga salto, tim produksi menggunakan piston yang ditanam di dalam mobil.
Baca juga: Tiket Film 13 Bom di Jakarta di JAFF18 Terjual Habis
Sementara, para pemain film 13 Bom di Jakarta yang banyak terlibat dalam adegan tembak-tembakan, di badan mereka juga harus dipasangi squib, yakni salah satu teknik di flm untuk menunjukan efek tembakan dalam film. Untuk efek ledakan atau tembakan, film 13 Bom di Jakarta menggunakan ratusan squib.
“Squib itu bisa diatur besar kecil ledakannya. Practical effect benar-benar membantu untuk bisa merasakan atmosfer dan pressure-nya,” kata Putri Ayudya, yang beperan sebagai Karin.
“Tentu sangat membantu untuk para pemain bisa merespons di setiap adegan-adegannya,” tambah pemeran Gita di film 13 Bom di Jakarta, Niken Anjani.
Film 13 Bom di Jakarta akan tayang serentak mulai 28 Desember 2023 di seluruh bioskop Indonesia. (RO/Z-1)
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Film ini mengisahkan tentang seorang mantan agen elit bernama Oscar Mandalika, yang harus kembali terjun ke dunia yang pernah ia tinggalkan.
“Di akting, gue bisa dapetin peran yang gue butuhin dalam hidup, bisa jadi siapa pun. Tapi, kalau nyanyi dan bermusik, gue bisa luapkan semua emosi gue," ujar Ardhito.
Sempat sulit mengatur keseimbangan porsi bekerja dan menikmati hidup, Ardhito mengungkapkan dirinya sampai dinasehati dan diberi banyak masukan oleh teman-temannya.
Selama ini, untuk menjaga kesehatannya, Bimo banyak minum air putih dan tidak mengonsumsi minuman manis.
Ardhito Pramono berperan sebagai William, sosok anak muda pendiri perusahaan mata uang digital yang mahir di bidang teknologi.
Dalam kehidupan nyata, ternyata Ardhito sendiri pernah merasakan diteror secara personal. Ia mendapatkan pesan berisi ancaman melalui internet dari orang yang tak dikenal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved