Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-18 ditutup pada Sabtu (2/12) malam di Empire XX1, Yogyakarta. Film Monisme dari Indonesia didapuk sebagai film terbaik JAFF18 dan mendapatkan Golden Hanoman.
Monisme merupakan film Indonesia satu-satunya yang berkompetisi di program Kompetisi Utama. Film eksperimental yang disutradarai oleh Riar Rizaldi berkisah tentang beberapa aktor profesional dan nonaktor profesional yang menggambarkan dinamika hubungan manusia dan alam di salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, Gunung Merapi.
Film ini tayang perdana di Festival International de Cinema de Marseille 2023. Sebelum meraih Golden Hanoman, Monisme juga telah meraih Film Terbaik di Bucharest International Experimental Film Festival 2023.
Baca juga: Setan Alas! Jadi Film Indonesia Terbaik di Indonesian Screen Awards JAFF 2023
Selain Golden Hanoman, JAFF ke-18 juga memberi penghargaan Silver Hanoman kepada film Oasis of Now karya sutradara Chia Chee Sum dan penghargaan Special Jury Mention kepada Dreaming & Dying karya sutradara Nelson Yeo. Untuk NETPAC Award, pemenangnya ialah film Which Colour? dengan sutradara Shahrukhkhan Chavada.
Blencong Award dimenangkan film Hito dengan sutradara Stephen Lopez. Selain itu, Geber Award dimenangkan film Abang Adik dengan sutradara Jin Ong dan Student Award dimenangkan film The River That Never Ends dengan sutradara JT Trinidad.
Baca juga: Roy CDC Gabung Weird Genius, Reza Arap: Beda 180 Derajat
Untuk Indonesian Screen Awards, JAFF ke-18 memberikan penghargaan Best Directing kepada Ismail Basbeth untuk film Sara, Best Storytelling kepada Anindita Suryarasmi & Yusron Fuadi untuk Film The Draft!, Best Performance kepada Irma Novita Rihi untuk film Women From Rote Island, Best Editing Ridwan A B. & Yusron Fuadi untuk film The Draft!, dan Best Cinematography kepada Joseph Christoforus Fofid untuk film Women From Rote Island.
Best Film Indonesian Screen Awards dimenangkan film The Draft! (Setan Alas) yang disutradarai Yusron Fuadi. Film tersebut oleh dewan juri dinilai berhasil memainkan komedi dan horor secara konsisten sebagai meta-commentary tentang rasa sakit dan pada akhirnya kebahagiaan dari membuat film. Film ini ialah surat cinta yang tulus untuk sinema horor, ciri khas yang tidak terbantahkan dari pembuatan film genre di Indonesia.
Direktur Jogja-NETPAC Asian Film Festival, Ifa Isfansyah, mengaku sangat puas dengan pergelaran ke-18 ini. Selama penyelenggaraan JAFF 25 November hingga 2 Desember, pihaknya mencatat 20.444 pengunjung JAFF18.
Menurut dia, pencapaian yang menggembirakan ini sekaligus menjadi penanda industri film Asia yang terus memperlihatkan geliatnya selama setahun terakhir. "Kedewasaan JAFF yang memasuki tahun ke-18 ikut terasa melalui antusiasme penonton dan semua pesertanya tahun ini," papar dia.
Selama delapan hari festival, lebih dari 3.000 peserta berpartisipasi dalam program-program nonpenayangan, baik itu public lecture, workshop, forum komunitas, maupun film & series lab. Program-program baru, seperti Nocturnal, penayangan film-film di jam menjelang tengah malam atau midnight show, dan Special Events, seperti Rimpang Dilayarkan dan Dirayakan, penayangan lima video musik dari album terbaru Efek Rumah Kaca, mendapatkan sambutan yang luar biasa dari penonton JAFF tahun ini.
Penyelenggaraan bioskop bisik yang dimulai pada tahun lalu itu kembali dihadirkan pada JAFF tahun ini dengan menayangkan satu film besar tahun ini, yaitu Petualangan Sherina 2 (Miles Films, 2023). Direktur Eksekutif JAFF Ajish Dibyo mengatakan setiap tahun pihaknya berharap pada JAFF ke-19 tahun depan bisa menghadirkan bentuk-bentuk baru yang semakin menyegarkan. JAFF ke-19 direncanakan berlangsung 30 November-7 Desember 2024. (Z-2)
Film Assalamualaikum Baitullah tidak hanya menghadirkan kisah yang menguras emosi, tetapi juga menampilkan pendalaman karakter yang luar biasa dari para pemerannya
Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut diadaptasi dari cerita original Kampung Jabang Mayit, yang ditulis oleh Qwertyping (Teguh Faluvie) yang menjadi sebuah thread viral pada 2022.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
KABAR gembira bagi para penggemar film Superman. Meski film terbarunya belum dirilis, kelanjutan dari film Superman sudah mulai dibahas.
Lebih dari sekadar karakter super hero, Patrion pun hadir sebagai gerakan baru bertajuk Pergerakan Patriot Nusantara atau Patrion Movement.
TRAILER dan poster dari film horor Kampung Jabang Mayit : Ritual Maut resmi di rilis, kemarin.
DINAS Kesehatan Kota Yogyakarta menemukan satu kasus covid-19.
Sebanyak 351 penari terpilih dari Sabang sampai Merauke, kini memasuki masa karantina dan mengikuti latihan intensif untuk mempersiapkan pertunjukan Pagelaran Sabang Merauke.
GO Lucky Bike hanya tersedia untuk tamu Kotta GO Yogyakarta menjadikannya pengalaman eksklusif yang tak bisa Kottalites temukan di tempat lain.
Total ada 1.299 penggerobak sampah dan pasukan kuning DLH Kota Yogyakarta.
WISATAWAN yang akan berkunjung ke Malioboro tidak bisa lagi parkir di Tempat Parkir Abu Bakar Ali. Sebab, parkiran secara resmi direlokasi ke kawasan Kotabaru
Pada kunjungan ke Yogyakarta, delegasi Perancis juga akan berjumpa dengan pengembang game asal Perancis, Gameloft, yang membuka kantor Gameloft Indonesia di sana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved