Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SETELAH lama tidak menemukan gairah saat menjalani perannya sebagai seorang aktor, Ringgo Agus Rahman akhirnya kembali mendapatkan percikan semangat saat menjalani projek film layar lebar terbarunya, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (JCFF). Dalam film itu, ia pun kembali dipertemukan dengan lawan mainnya di Get Married, Nirina Zubir.
Menurutnya, film tersebut sangat berarti baginya dan Nirina, karena baru di film ini, pemikiran dan atribusinya sebagai aktor sangat dihargai oleh sang sutradara, Yandy.
“Kami dilibatkan dalam penyusunan logika cerita, pendapat kami didengarkan,kami merasa memiliki cerita ini bersama. Karena itu, gue bisa bilang ini karya yang tulus dan semoga ketulusan kami bisa sampai kepada penonton,” kata Ringgo.
Baca juga: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, Persembahan Yandy untuk Sang Ibunda
Ringgo mengaku, sebelum mendapatkan peran dalam film JCSFF, ia pernah terjebak dalam titik jenuh menjadi seorang aktor dan bermain film. Ia bahkan merasa sangat jauh dari dunia yang membesarkan namanya.
“Gue sama Nirina pernah ketemu di film sebelumnya, dan kita lagi di kondisi yang sama. Gue pernah berpikir, main film akan menyenangkan, tapi saat gue main film terus, tenyata gue terjebak dalam kejenuhan. Jadi yang gue pikir hal yang gue cintai, ternyata gue masih bisa menemukan titik jenuh,” beber Ringgo.
Baca juga: Trailer Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Rilis Dinominasi Visual Hitam Putih
Sampai akhirnya, selama tiga tahun ke belakang, Ringgo memutuskan hanya mengambil tawaran shooting iklan. Selain itu, ia pun menyibukkan diri dengan menjadi seorang penyelam dan keliling Indonesia timur.
“Tiba-tiba pertanyaannya, gue mau balik lagi ke film gak ya? Gue kembali berpikir bahwa nanti kalau ada tawaran lagi mau gue coba,” jelas pemeran Agus dalam film Jomblo ini.
Tapi rupanya, saat itu Ringgo masih belum merasa gairah bermain film seperti pertama ia terjun ke dunia itu belum kembali. Dalam benaknya, tidak akan ada lagi hal yang membuatnya akan jatuh cinta lagi pada film.
Suami dari model Sabai Morscheck itu kemudian banyak menemukan hal yang tidak sesuai. Misalnya saja, banyak sutradara yang menganggapnya hanya cocok untuk berperan sebagai karakter yang lucu. Padahal, ia merasa bahwa itu bukanlah karakter yang seharusnya melekat pada dirinya.
Selain itu, menurut dia, ruang diskusi antara aktor dan sutradara sangat terbatas. Sehingga menjadikan karya itu bukan milik bersama. Karenanya, menjadi aktor menurut dia hanya sebatas profesi, bukan bertujuan untuk melahirkan karya seni
“Ada beberapa yang kalau ngomongin karakter, ya mereka bilang terserah. Lho, kita gak mau ngobrol dulu, ya?” ucap dia.
Sampai akhirnya ia bertemu Yandy. Ia menilai Yandy adalah sosok sutradara yang sangat terbuka dengan berbagai pertanyaan dan masukannya, sehingga karakter terbentuk atas diskusi bersama.
“Sampai shooting saja gue masih bertanya terus dan masih bawel. Dan dalam prosesnya, saat gue ada keraguan, ceritanya bisa diubah saat itu juga, kalau argumen gue sangat kuat dan Yandy menyetujui itu,” jelas dia.
Karenanya, dalam film tersebut, ia kembali menemukan gairah menjadi seorang aktor dan ingin kembali mendalami profesinya dengan setulus hati.
“Karena menurut gue, kalau melihat dari pekerjaan gue kemarin, gue jadi aktor gak keren sama sekali. Kalau sekarang, kalau mau jadi aktor dan ketemu sama orang kayak Yandy, ya boleh, lah. Tapi kalau ketemu yang aneh-aneh, ya lebih baik jangan,” pungkas Ringgo.
Film JESEDEF bercerita tentang Bagus (Ringgo Agus Rahman), seorang penulis film dengan tekad bulat untuk menyampaikan perasaannya kepada temannya sejak SMA, Hana (Nirina Zubir). Namun, Bagus tidak melakukan itu dengan cara biasa, ia memilih untuk merangkai cinta dalam bentuk skenario film.
Di sisi lain, film ini juga menggambarkan sisi dunia Hanna yang kehilangan warna saat ia harus kehilangan pasangan hidup yang sangat ia cintai. Kembalinya Bagus dalam kehidupan Hana yang sedang berduka, menjadi sebuah kesempatan untuk memulai lembaran baru bersama.
Menariknya, film yang juga dibintangi oleh Dion Wiyoko, Sheila Dara, Alex Abbad dan Julie Estelle ini akan menyajikan elemen visual yang berbeda. Di mana 80% film ini akan menampilkan visual hitam putih. (Z-3)
Bagi para pemirsa di Rusia, sinema Indonesia masih eksotis, meskipun film-film dari negara ini kerap hadir di festival film internasional dan memenangkan penghargaan.
Tayangnya film Jurassic World: Rebirth, awal Juli ini, semakin menarik perhatian wisatawan akan Pulau Krabi di Thailand.
Ari Irham tidak memungkiri bahwa menjaga emosi tetap konsisten sepanjang proses syuting tetap menjadi tantangan besar untuk dirinya.
NETFLIX baru saja merilis film terbaru, A Normal Woman, pada Kamis (24/7). Film yang disutradarai Lucky Kuswandi ini turut dibintangi oleh Gisella Anastasia yang memerankan karakter Erika.
Jangan lupa ketika kita lagi di posisi terbaik pun butuh support system ada di dekat kita, untuk ingetin takutnya kelewatan atau salah jalan
BUMILANGIT Entertainment Corpora berencana merilis film pahlawan super (superhero) dan produksi drama Korea (drakor).
Malcolm-Jamal Warner menciptakan banyak momen TV yang terukir dalam ingatan anak-anak Generasi X dan orangtua mereka lewat perannya sebagai Theo Huxtable di serial The Cosby Show.
Jovial da Lopez menyebut keberanian untuk keluar dari zona nyaman menjadi kunci penting dalam membentuk karakter yang tangguh dan percaya diri.
Emma Watson, yang berperan sebagai Hermione Granger dalam rangkaian film Harry Potter, mengendarai Audi biru dengan kecepatan 62 km/jam di zona 48 km/jam di Oxford pada 31 Juli malam tahun lalu.
Aktor sekaligus anggota grup idola K-pop Astro, Cha Eun Woo, tengah mempersiapkan album solo pertamanya sebelum menjalani wajib militer, akhir Juli ini.
Ringgo Agus Rahman mengaku belum ada hal yang dapat ia banggakan pada anak-anaknya untuk ditinggalkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved