Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
Musisi pop-R&B Mea Shahira lewat karya terbarunya yang bertajuk Not Today Not Tomorrow ingin menyampaikan pesan hati yang terluka bisa kembali merajut cinta. Single ini pun menandakan kembalinya sang solois asal Jakarta ini ke skena musik Indonesia semenjak kolaborasinya bersama rapper Matter Mos yang bertajuk Apple of My Eyes pada bulan Februari 2021 silam.
Baca juga : Sebelum Meninggal, Sinead O'Connor Tengah Selesaikan Album Baru
Tentu saja, Not Today Not Tomorrow dikemas sebagai lebih dari sekadar karya comeback bagi Mea Shahira. Dirilis di bawah bendera label musik Sony Music Entertainment Indonesia pada Jumat (28/7) single ini memancarkan vitalitas yang berbeda ketika dibandingkan dengan Apple of My Eyes atau double single perdana Mea Shahira pada tahun 2019 silam yang bertajuk I dan Kissin' Mirrors.
Berdurasi 3 menit dan 52 detik, Mea Shahira menggarap Not Today Not Tomorrow sebagai sabda romantika tentang seorang dara yang, terlepas dari masa lalu yang sempat menorehkan luka pada hatinya, kini mendapati dirinya di tengah kabut asmara yang merah merona.
Perjalanan romansa Mea Shahira menjadi inspirasi utama yang melandasi lahirnya Not Today Not Tomorrow. Celoteh sang solois, "Aku pertama kali dapat ide mengenai lagu ini ketika aku baru pulang dari rumah pacarku. Singkat ceritanya, lagu ini adalah mengenai fase 'bulan madu' yang dijalani oleh sepasang sejoli. Itu adalah momen manis yang enggak boleh disia-siakan oleh siapapun."
Demi menyawakan rapsodi ke dalam kisah personal tersebut, Mea Shahira menggaet teman-teman terdekatnya Trichia Deeza Clarissa dan Dila Sarah sebagai co-songwriters untuk single ini. Dila Sarah, khususnya, pernah terlibat dalam penggarapan karya-karya R&B wahid untuk musisi muda seperti Rahmania Astrini ("I Don't Mind"), Andrea Tanzil ("Uneasy"), dan Antarestya ("Memorabilia"). Selain itu, Mea Shahira bertekad untuk menciptakan pengalaman musik yang berbeda melalui single teranyar yang satu ini. "Kita banyak terinspirasi dari musik R&B dari era akhir 90an dan awal 2000an. Selain itu, lagu M2M yang judulnya 'Pretty Boy' dan lagu Britney Spears yang judulnya 'Everytime' juga turut memengaruhi sound lagu ini," lanjut Mea Shahira, yang sempat mencuri perhatian audiens musik urban lewat kolaborasinya bersama Eka Winky Project pada tahun 2021 yang lalu.
Nuansa yang dipancarkan oleh lagu Not Today Not Tomorrow ini turut menjadi daya tarik yang tidak boleh dilewatkan. Menurut Mea Shahira, produksi karya terbarunya ini dirancang sedemikian rupa agar para pendengarnya seyogyanya dapat kembali ke era kejayaan Radio FM
dua dekade lampau - ketika dendang R&B persembahan musisi kaum Hawa sempat mendominasi semua stereo di Tanah Air. "Aku ingin semua orang yang mendengar lagu ini merasa kembali ke masa kecil mereka. Ketika mereka masih polos-polosnya dan suka mendengarkan musik easy listening di radio bersama orang tua mereka di mobil setiap paginya. Terlepas demikian, aku selalu penasaran dalam mengeksplorasi dimensi-dimensi musik R&B lainnya," lugas Mea Shahira. (B-4)
Serasa Asmara dari Maseja dan Latisha Diva menceritakan tentang perasaan kasmaran seseorang kepada pujaan hatinya sampai tidak bisa berpaling.
Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih dari Inocent Purwanto merupakan lagu balada pop sendu yang liriknya menggambarkan perasaan orang yang terjebak dalam ketidakpastian cinta.
Arah Pulang dari Orkes Bada Isya adalah lagu tentang kehilangan arah, tapi juga tentang keyakinan bahwa arah itu selalu ada.
Kata Nang, yang diambil dari Bahasa Batak, merupakan panggilan sayang untuk seorang perempuan—bentuk pendek dari Nangku yang berarti sayangku atau cintaku.
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
SaladKlab, yang terdiri atas empat musikus Tanah Air yakni, Coki (Gitaris NTRL), Fickry, Indra7, dan Bagusikalisasi, merilis album No Wassap berisi empat track.
BERAWAL dari proyek lagu EDM bergenre tech house yang dibuat oleh Fickry dan Coki NTRL, keduanya kemudian memutuskan untuk meneruskan proyek musik elektronik mereka di bawah nama SaladKlab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved