Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DUA musisi Indonesia, Fiersa Besari dan Eet Sjahranie membawakan soundtrack film Balada Si Roy dengan judul yang sama.
"Lagu ini persembahan untukmu pengelana yang masih belum menemukan arti rumah," kata Fiersa, yang menulis lirik dan memproduksi lagu itu melalui siaran pers, dikutip Jumat (20/1).
Dia lalu menyampaikan rasa senangnya saat mengetahui akan berkolaborasi dengan Eet Sjahranie. Bagi Fiersa, Eet adalah sosok legendaris.
Baca juga: Gol A Gong Bersyukur Balada Si Roy Dijadikan Film
"Gitaris band Edane dan salah satu gitaris terbaik di Indonesia. Ternyata, beliau kan mengisi part gitar lagu yang saya buat. Waktu itu, otak saya sampai nge-hang lama banget," tutur Fiersa.
Eet, yang juga turut terlibat dalam proses produksi soundtrack dan mengisi suara gitar untuk film Balada Si Roy juga mengaku senang dalam berpartisipasi dalam proyek bersama Fiersa.
"Harapannya, lagu ini dapat dinikmati dan menjadi inspirasi oleh para penonton film dan pendengarnya nanti, serta bisa mengenalkan genre musik tahun 90-an ke generasi muda Indonesia," ujar Eet.
Sementara itu, sutradara sekaligus Head of IDN Picture Fajar Nugros menyampaikan antusiasmenya tentang kolaborasi Fiersa Besari dan Eet Sjahranie.
"Tidak hanya visual, audio juga merupakan elemen yang penting dalam pembuatan sebuah film, termasuk soundtrack. Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan dua musisi berbakat Indonesia, Fiersa Besari dan Mas Eet Sjahranie, dalam memproduksi soundtrack Balada Si Roy," tutur dia.
Menurut Fajar, lagu Balada Si Roy menjadi simbol yang menjembatani generasi 80-an dengan Millennial dan Gen Z.
Dia berharap dengan hadirnya soundtrack ini, para penonton dapat semakin menikmati setiap adegan dan mendalami makna dari film ini.
Film Balada Si Roy diangkat dari novel legendaris karya Gol A Gong dengan judul yang sama. Sejak pertama kali diterbitkan, novel Balada Si Roy telah terjual hingga 300.000 eksemplar.
Disutradarai oleh Fajar Nugros dan diproduseri oleh Susanti Dewi, film Balada Si Roy menampilkan sejumlah pemain muda maupun senior Tanah Air antara lain Abidzar Al Ghifari, Febby Rastanty, Bio One, Zulfa Maharani, Sitha Marino, Jourdy Pranata, Omara Esteghlal, Yusuf Mahardika, Lulu Tobing, Dedi Yusuf, Marthino Lio, dan sederet nama pemeran lainnya.
Film Balada Si Roy berkisah tentang Roy, murid baru pemberontak yang harus beradaptasi dengan kehidupan barunya di kota pesisir kecil. Perjuangannya di kota kecil membawanya pada perjalanan pencarian jati diri, persahabatan, cinta, dan menunjukkan wajah asli masyarakat Indonesia pada 1980-an.
Film Balada Si Roy sudah tayang di bioskop pada Kamis (19/1). (Ant/OL-1)
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Lagu terbaru Keina Suda, Last Look, telah dipilih sebagai lagu tema pembuka kedua untuk siaran ulang ulang tahun ke-10 Assassination Classroom.
Film Jodoh 3 Bujang arahan sutradara Arfan Sabran dijadwalkan tayang di bioskop mulai 26 Juni 2025.
Film dokumenter The Kinds in the Crowd mengisahkan perjalanan karier Simple Plan selama 25 tahun sebagai band punk rock.
Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih dari Inocent Purwanto merupakan lagu balada pop sendu yang liriknya menggambarkan perasaan orang yang terjebak dalam ketidakpastian cinta.
Dalam film Tinggal Meninggal, Mawar juga turut berakting sebagai tokoh perempuan yang bernama Kerin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved