Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SUTRADARA film Ngeri Ngeri Sedap Bene Dion Rajagukguk mengaku sudah lama memiliki keinginan untuk membuat film dengan latar belakang keluarga Batak, apalagi setelah menyaksikan film Cek Toko Sebelah garapan Ernest Prakasa yang disukai banyak orang.
Bagi Bene, kehidupan keluarga Batak sangatlah personal dan dia juga memiliki latar belakang budaya tersebut. Meski demikian, persoalan yang diangkat dalam film Ngeri Ngeri Sedap bersifat universal dan dialami oleh keluarga lain di Indonesia.
"Iri banget waktu nonton Cek Toko Sebelah. Koh Ernest bisa bikin background yang personal buat dia. Terus aku pikir, kayaknya perlu bikin begini deh dengan background Batak supaya orang-orang Batak itu nonton dan happy," ujar Bene dalam jumpa pers film Ngeri Ngeri Sedap, dikutip Rabu (4/5).
Baca juga: Boris Bokir Mengaku Alami Kejadian Menyeramkan Saat Syuting Ngeri Ngeri Sedap
Penulis skenario dan sutradara Cek Toko Sebelah: The Series itu mengatakan film terbarunya tidak 100% menggunakan bahasa Batak. Film Ngeri Ngeri Sedap hanya menggunakan keluarga Batak sebagai penguat cerita saja, namun film ini dapat dinikmati oleh semua orang.
"Ketika cerita ini ditonton orang Batak, akan sangat relate tapi buat yang bukan Batak juga akan mengerti apa yang terjadi dan mungkin juga dialami oleh keluarganya," kata Bene.
"Seperti kita tahu, Cek Toko Sebelah itu memperbaiki hubungan banyak keluarga yang menonton, orangtua-anak atau anak sama anak," lanjutnya.
Syuting Ngeri Ngeri Sedap 90% dilakukan di Balige, Sumatra Utara. Film ini juga melibatkan talenta lokal, baik dari pemain dan juga kru.
Selain itu, Bene juga ingin memperlihatkan keindahan Danau Toba dan Bukit Holbung yang masih jarang diketahui masyarakat di luar pulau Sumatra.
"Set dikelilingi oleh pemandangan indah dan banyak yang belum tahu, ini juga sekaligus untuk memajukan pariwisata di saja juga. Siapa tahu kayak Laskar Pelangi yang membuat pariwisata Belitung begitu maju. Dari Bukit Holbung ini, kita bisa lihat Danau Toba 360 derajat dari situ," pungkas Bene. (Ant/OL-1)
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Saking tidak terbiasa tampil di depan layar, pria berusia 33 tahun itu perlu waktu lebih banyak dari teman-teman lainnya untuk menghafal skrip.
"Saya sungguh terkejut, karena nama nominator lainnya di kategori ini juga sangat kuat. Ada Erick Estrada, Panji Pragiwaksono, Mathias Muchus, juga Ge Pamungkas."
Film garapan sutradara Bene Dion Rajagukguk ini berhasil menarik lebih dari 2,8 juta penonton sejak pertama kali ditayangkan pada 2 Juni 2022.
"Saya bangga kepada sutradara yang merancang ini selama 8 tahun, kemudian dibuat film. Penyajiannya kalau saya bisa bilang sudah high-end, bukan film kacangan."
Di film Ngeri Ngeri Sedap, Gita berperan sebagai Sarma, satu-satunya anak perempuan dalam keluarga Pak Domu yang bersuku Batak. Sarma disebut sangat berbakti dengan keluarga dan penurut.
Ngeri Ngeri Sedap mengangkat dinamika orangtua dan empat anak dalam keluarga Batak dengan permasalahan dan sudut pandang masing-masing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved