Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AKTRIS Korea Selatan Kim Tae-ri mengatakan dirinya melakukan upaya ekstra agar penampilannya terlihat semuda mungkin saat berperan sebagai remaja dalam serial drama Korea Twenty Five Twenty One.
Perempuan berusia 31 tahun itu memerankan Hee-do, seorang anggota tim anggar sekolah menengah.
Dalam wawancara, yang dikutip Selasa (12/4), aktris itu mengaku merasa cukup menantang ketika harus memerankan seorang gadis yang berusia 14 tahun lebih muda dari dirinya.
Baca juga: Ahn Hyo Seob dan Jeon Yeo Bin akan Berduet di Someday or One Day
"Saya tidak mengatakan saya tidak memikirkannya sama sekali. Saya melakukan perawatan dermatologi sesering mungkin selama pembuatan serial. Setiap kali saya menyelesaikan latihan anggar, saya pergi ke klinik. Saya berusaha keras," katanya, dikutip dari Yonhap.
Penampilan karakter yang lebih muda dari usia sebenarnya itu bukan pertama kali dilakukan Kim.
Sebelumnya, ia juga memerankan karakter berusia muda dalam The Handmaiden (2016) dan Mr. Sunshine (2018).
"Ketika saya mendapat tawaran untuk proyek ini, saya sangat semangat dan ingin melakukan sesuatu yang ceria. Karakter Hee-do datang kepadaku saat itu," katanya.
Kim menghidupkan karakter Hee-do dengan energi ceria dan optimistis. Karakter itu memiliki sifat periang dan pantang menyerah. Hee-do hidup di tengah masa pergolakan sosial dalam sejarah modern Korea Selatan yang mempengaruhi kaum muda.
Kim mengatakan drama Twenty Five Twenty One telah membantunya menemukan sesuatu yang menarik, menghadirkan karakter tersebut dengan cara yang jujur.
"Hee-do adalah orang yang jujur, langsung, dan lugas dalam perilaku dan ucapannya, dan itu membuatnya menarik. Saya mencoba menjadi Hee-do sepenuhnya, terlepas dari wajah, suara, atau nada saya dan tidak memikirkan kamera. Itu sangat baru bagi saya," katanya.
Tayang perdana pada 12 Februari, Twenty Five Twenty One sukses menjadi salah satu serial TV yang paling banyak dibicarakan di Korea dan luar Korea.
Serial ini, yang tersedia secara bersamaan di Netflix, menempati urutan teratas di grafik pemirsa mingguan acara TV non-Inggris
selama lima minggu berturut-turut. Drama komedi romantis ini telah merilis episode terakhirnya pada Minggu (3/4).
"Serial ini ringan dan ceria, terutama, mudah dimengerti. Mr Sunshine memang bagus, tetapi penonton asing harus belajar sejarah Korea untuk tahu sepenuhnya. Sementara Twenty Five, yang Anda butuhkan hanyalah menyalakan TV, menonton, dan tertawa. Saya pikir ini menarik bagi khalayak global," pungkas Kim. (Ant/OL-1)
Saat ini, banyak klinik estetika menyediakan layanan perawatan kulit ala Korea. Layanan tersebut membantu perempuan untuk tampil lebih optimal.
Kim Soo-hyun terpilih menjadi duta brand Mido di Asia.
Drama Korea Goblin yang beraliran fantasi romantis menunjukkan beberapa lokasi menarik dan ikonik, salah satunya Garden of Morning Calm.
Minuman kopi susu asal ‘Negeri Ginseng’ ini punya keunikan tersendiri. Saat meminumnya, jangan berlama-lama, agar bisa menikmati pergantian rasa di dalamnya.
Teknologi perawatan kulit di Korsel terus berkembang. Inovasi terbarunya antara lain berupa eksosom untuk antiaging dan filler CaHA untuk mengatasi kerutan kulit.
Siapa yang tidak tergoda oleh hidangan-hidangan menggiurkan yang seringkali menjadi bintang utama di setiap adegan drama Korea?
Netflix menunjukkan komitmennya untuk serius dapat diterima masyarakat Indonesia melalui langkah-langkah yang dilakukannya.
Serial ini akan tayang serentak di sekitar 190 negara. Selain sutradara, dalam serial ini skenario juga bukan saja ditulis oleh Joko, melainkan dengan beberapa tim penulis.
Pada awal pandemi covid-19, pelanggan Netflix bertambah 28,1 juta. Namun pada kuartal III 2020, hanya 2,2 juta dari jumlah tersebut yang kembali berlangganan.
Sementara serial Israel sering menampilkan aktor dari minoritas Arab-Israel di negara itu, produksi di Gaza tidak menggunakan aktor Israel.
Pengguna Netflix di Rusia menuntut platform streaming film tersebut karena tidak beroperasi lagi di sana, mereka juga menuntut kompensasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved