Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DUO elektronik peraih nominasi penghargaan Grammy Odesza kembali dengan single pertama mereka setelah sempat hiatus selama empat tahun, The Last Goodbye, yang turut menampilkan penyanyi ternama blues dan soul peraih 5 nominasi penghargaan Grammy, Bettye LaVette.
The Last Goodbye pertama ditulis saat duo beranggotakan Harrison Mills dan Clayton Knight itu mendengar lagu Let Me Down Easy dari Bettye LaVette, yang dirilis pada 1965.
Terkesima dengan kekuatan suara dari musisi yang masuk ke Blues Hall of Fame tersebut, Odesza kemudian mendekonstruksi dan membangun ulang lagu tersebut dengan lapisan synth sinematik dan nuansa musik elektronik modern untuk melengkapi keindahan vokal Bettye, yang dijuluki The New York Times sebagai salah satu penerjemah musik soul terhebat di generasinya.
Baca juga: Perform Tunggal, Adinda Marsya Siapkan Kejutan Untuk Fans DJ di Yogyakarta
The Last Goodbye diputar perdana di The Zane Lowe Show di Apple Music yang sekaligus mengonfirmasi era terbaru Odesza setelah mereka sempat meninggalkan sejumlah petunjuk penuh teka-teki di situs mereka selama beberapa hari terakhir ini yang sukses membuat penggemar mereka di seluruh dunia bertanya-tanya.
Mengenai single terbaru mereka, Odesza mengatakan, “Lagu ini lahir dari ide untuk membawa lagu-lagu ikonik seperti Let Me Down Easy dari Bettye LaVette yang dirilis pada 1965 ke ranah musik elektronik modern dan kontemporer. Konsep menyatukan dua dunia yang sangat berbeda selalu menarik perhatian kami."
"Kami merasa sangat terhormat dapat menggunakan vokal Bettye dalam pengerjaan lagu ini. Ia dapat mengekspresikan emosinya melalui performa vokalnya yang tiada duanya. Hingga saat ini, lagu ini menjadi salah satu lagu paling memuaskan yang pernah kami buat sebagai seorang musisi. Kami harap semua yang mendengarkan dapat menikmati lagu ini seperti kami menikmati proses pembuatannya,” lanjut duo itu.
Harrison Mills dan Clayton Knight mulai membuat musik bersama saat mereka kuliah di Washington, Amerika Serikat. Album perdana mereka, Summer’s Gone, dirilis pada 2012 dan mendapatkan sambutan yang hangat dari industri musik.
Pada 2014, album ke-2 mereka, In Return, dirilis dan disertifikasi gold serta debut di posisi #1 chart Billboard Dance/Elektronik yang turut menampilkan single Say My Name — remix versi RAC kemudian mendapatkan nominasi penghargaan Grammy pada 2016.
Album ke-3 mereka, A Moment Apart yang dirilis pada 2017, turut mendapatkan sertifikasi gold dan mendapatkan dua nominasi penghargaan Grammy untuk Best Dance/Electronic Album dan Best Dance Recording untuk single Line Of Sight. Album tersebut duduk di posisi #2 chart UK Dance Album Top 40 dan posisi #2 di chart Electronic iTunes di Inggris serta sukses debut di posisi #3 chart Billboard Top 200 Albums.
Sepanjang perjalan karier mereka, Odesza telah tampil di berbagai belahan dunia termasuk di berbagai tempat konser ternama seperti O2 Academy Brixton, O2 Forum Kentish Town dan KOKO, Zenith Paris, Astra Berlin, dan The Staples Center di Los Angeles.
Mereka juga telah tampil sebagai penampil utama di sejumlah festival ternama dunia termasuk Coachella, Lollapalooza, Austin City Limits, Bonnaroo, dan salah satu festival musik terbesar di Asia Tenggara, We The Fest, yang diselenggarakan di Jakarta.
Sebagai penulis lagu, produser, dan remixer, Odesza telah berkolaborasi dengan berbagai musisi termasuk SIA, Little Dragon, Leon Bridges, Regina Spektor, Charli XCX, Hayden James, dan Zhu.
Pada 2018, Mills dan Knight berkolaborasi dengan produser ternama Australia, Golden Features (Tom Stell), untuk proyek baru bernama BRONSON.
Album debut mereka dirilis pada Juli 2020 dan mendapatkan sambutan yang positif dari para pencinta musik.
Sejumlah musisi turut ditampilkan di album tersebut termasuk Totally Enormous Extinct Dinosaurs, lau.ra, dan Gallant. Musik dari album debut mereka mendapatkan treatment remix dari produser-produser musik elektronik ternama seperti HAAi, TSHA, Krystal Klear, Prospa, Skream, dan O’Flynn. Hingga hari ini, katalog musik Odesza telah berhasil mengumpulkan lebih dari 4.8 MILIAR stream. (RO/OL-1)
Pria berusia 25 tahun tersebut meninggal dunia di salah satu penginapan di Jalan Maribaya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di tempat yang berbeda, beberapa teman Yura Yunita lainnya juga merayakan ulang tahunnya.
Miley Cyrus menjelaskan bahwa sejatinya para perempuan di usianya banyak yang mengenakan bikini dan sementara dirinya merasa nyaman mengenakan celana pendek.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Citra Scholastika mengatakan ketertarikannya terhadap dunia tulis dimulai sejak menyadari bahwa kegiatan tersebut lebih menyenangkan dari sekadar membaca buku.
Jerome Kurnia mengungkapkan pesan yang selalu ia ingat, yang ia yakini berasal dari Paus atau ajaran Katolik.
Single Heavier, yang dirilis Jumat (30/6) menjadi cuplikan dari EP mereka mendatang yang memadukan komposisi simfonik dan luar biasa Odesza dan nuansa alterna-folk psikedelik Yellow House.
"To Be Yours sebenarnya sudah kami mulai buat di akhir 2018. Kami suka dengan idenya namun kesulitan menemukan vokal yang tepat, sampai akhirnya menemukan Claud."
Remix Hayden James terbaru ini turut melanjutkan momentum besar album The Last Goodbye, yang menjadi salah satu rilisan elektronik paling dirayakan selama 2022.
Penuh nuansa nostaljik namun tetap membawa semangat kekinian, The Last Goodbye menjadi sebuah pengalaman sonik yang luas dengan pembahasan seputar antar-hubungan dan kenangan.
Lewat Better Now Odesza telah menciptakan sebuah karya penuh tekstur yang membawa semua pendengarnya ke alam pikiran mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved