Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ODESZA merilis single terbaru mereka berjudul Better Now, yang turut menampilkan penyanyi asal Portugal, MARO. Momen-momen menggugah yang MARO nyanyikan di bagian chorus menyeimbangi ruang suara penuh ambience yang Odesza ciptakan dengan prima namun tetap lembut — dengan instrumentasi dan nuansa synth ciri khas duo penerima nominasi penghargaan Grammy tersebut.
Lewat Better Now Odesza telah menciptakan sebuah karya penuh tekstur yang membawa semua pendengarnya ke alam pikiran mereka.
“Sangat menarik karena kami mencoba berkolaborasi dengan banyak vokalis dari berbagai genre untuk lagu ini, namun tidak ada yang pas,” ujar Odesza tentang lagu terbaru mereka.
Baca juga: (G)I-dle Segera Rilis Album Pertama Sejak Ditinggal Soojin
“Kami berdua penggemar MARO dan saat kami mengirimkan beberapa demo kepadanya, lagu ini menjadi lagu yang menarik perhatiannya dan kami tahu bahwa ia akan melakukan hal istimewa dengannya. Sejujurnya, Anda harus bertanya kepada MARO mengenai makna lagu ini. Namun, bagi kami, Better Now adalah tentang kesadaran bahwa usaha kita akan selalu terbayarkan akhirnya,” papar Odesza.
Better Now menjadi bagian dari era terbaru Odesza, yang dimulai lewat single The Last Goodbye, yang dirilis Februari lalu dan menampilkan penyanyi peraih nominasi penghargaan Grammy, Bettye LaVette.
Hanya dalam seminggu, The Last Goodbye berhasil mengumpulkan lebih dari 8 juta stream secara global dari berbagai platform streaming musik dan disebut Billboard sebagai lagu yang “sleek, propulsive stunner”.
Sementara itu The New York Times mendeskripsikan The Last Goodbye sebagai lagu yang “membawa nuansa melankolis Slavic ke musik dance four-on-the-foor dan men-sample bagian vokal LaVette yang paling menyayat hati dan melebarkan rasa derita, sekaligus membuktikan karakter klasik lagu tersebut.”
Odesza turut merilis video yang menampilkan keduanya tampil di depan layar raksasa yang memainkan video LaVette sedang bernyanyi dari dekade 1960-an yang berwarna hitam putih.
Dengan lebih dari 4.8 miliar stream, Odesza dengan brilian kembali mengingatkan dunia akan hal-hal yang membuat mereka berdua — Harrison Mills dan Clayton Knight — menjadi landasan dari lanskap musik elektronik modern.
Album terakhir mereka, A Moment Apart, tidak hanya sukses secara komersial (tersertifkasi emas dan debut di posisi #3 di chart Billboard 200 Album), namun turut dianugerahi dua nominasi penghargaan Grammy dan menerima berbagai pujian dari NPR, Rolling Stone, Billboard, Complex, Consequence, dan sebagainya.
Sepanjang karier mereka, Odesza telah sukses membentuk sebuah fanbase yang kuat dan besar. Tur A Moment Apart mereka ditonton lebih dari 2.85 juta fans, termasuk penonton We The Fest di Jakarta saat mereka menjadi salah satu penampil utama festival Tanah Air tersebut pada 2018.
Selain itu, Odesza juga telah tampil sebagai penampil utama di banyak festival ternama dunia termasuk Coachella, Lollapalooza, Austin City Limits, Bonnaroo, Good Vibes Festival, dan sebagainya. (RO/OL-1)
Sosok Melanie Putria tidak hanya cantik dan menawan, dirinya memiliki hobi lari dan menekuni gaya hidup sehat.
Juan Alvear, seniman kuku selebritas, telah membawa seni manicure ke tingkat yang baru dengan desain unik dan mencolok yang kerap tampil berantakan namun artistik.
Selain mengunggulkan desain dan kualitas, jenama busana muslim asal Sumenep ini menggandeng sejumlah selebritas sebagai strategi membidik pasar premium.
Sejumlah brand pun siap berlomba-lomba menyediakan berbagai penawaran menarik kepada para pengguna dan konsumen khususnya kalangan perempuan.
Dia tidak menyangka dengan usianya yang sudah menginjak kepala lima, terpilih sebagai brand ambassador perawatan kecantikan.
Mi Singapur yang disantap Nagita pun tak luput dari perhatian, dengan cita rasa yang begitu autentik dan memikat.
The Last Goodbye pertama ditulis saat duo beranggotakan Harrison Mills dan Clayton Knight itu mendengar lagu Let Me Down Easy dari Bettye LaVette, yang dirilis pada 1965.
Penuh nuansa nostaljik namun tetap membawa semangat kekinian, The Last Goodbye menjadi sebuah pengalaman sonik yang luas dengan pembahasan seputar antar-hubungan dan kenangan.
Remix Hayden James terbaru ini turut melanjutkan momentum besar album The Last Goodbye, yang menjadi salah satu rilisan elektronik paling dirayakan selama 2022.
"To Be Yours sebenarnya sudah kami mulai buat di akhir 2018. Kami suka dengan idenya namun kesulitan menemukan vokal yang tepat, sampai akhirnya menemukan Claud."
Single Heavier, yang dirilis Jumat (30/6) menjadi cuplikan dari EP mereka mendatang yang memadukan komposisi simfonik dan luar biasa Odesza dan nuansa alterna-folk psikedelik Yellow House.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved