Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PENGAKUAN pesinetron Aliando Syarief tengah menderita gangguan mental OCD (Obsessive Complusive Disorder) membuat dunia maya heboh.
Pelaku industri hiburan tercengang. Karena tidak semua orang berani dan terbuka soal dirinya mengidap gangguan mental.
Apa yang tengah di derita Aliando Syarief ternyata menjadi perhatian pakar kenetralan mental (P.Kn.M), Coach Rheo.
“Saya prihatin dengan apa yang dialami Aliando. Pengakuannya secara terbuka perlu diapresiasi,” ujar Coach Rheo, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/2).
Indonesia masih dinilai darurat stigma kesehatan mental. Belakangan muncul orang-orang yang mengklaim dirinya mempunyai gangguan jiwa.
Menurut Coach Rheo, gangguan mental bisa dialami siapa saja, dan kapan saja. Namun intensitas, kadar dan jenisnya berbeda-beda.
Sosok Aliando Syarief yang popularitasnya sempat melejit sebagai aktor sinetron dan kemudian tiba-tiba meredup, mungkin saja dapat menjadi salah satu pemicu.
Gangguan mental memang riskan dialami artis. Apalagi seperti Aliando sebagai superstar dan dielu-elukan banyak orang. Tiba-tiba namanya redup dan orang mulai banyak melupakan.
Coach Rheo menyarankan agar Aliando segera diobati oleh ahlinya. Coach Rheo mengaku siap membantu memulihkan kondisi mental Aliando jika diminta.
“Tidak harus ke saya. Tapi jika diminta menangani Aliando saya siap,” ujarnya.
Aliando Syarief belum lama ini mengumumkan kabar kurang mengenakkan.
Lewat kanal Instagramnya, pemeran dalam sinetron ‘Ganteng-Ganteng Serigala’ tersebut, mengabarkan bahwa dirinya mengalami gangguan mental OCD (Obsessive Compulsive Disorder).
Aliando juga mengatakan, bahwa sebelumnya dirinya juga sempat terkena penyakit yang sama saat duduk di sekolah dasar (SD), namun akhirnya bisa sembuh. Setelah belasan tahun, di tahun 2019 – 2020, penyakit OCD tersebut ternyata muncul lagi.
“Kita urai dulu penyebabnya. Kalau sudah tahu penyebabnya, baru kita buang satu-satu penyebabnya. Kita netralkan gangguan mentalnya, mudah-mudahan bisa sembuh,” kata Choach Rheo optimis.
Coach Rheo berhasil menciptakan sistem pendekatan baru yang disebutnya; DOA-TRTO (Divine Oracular Assistance - Tension Releasing Therapy Online). Sistem ini terbukti berhasil membantu mengatasi trauma dan stress dalam waktu relatif cepat. Tidak seperti proses pemulihan pada umumnya yang membutuhkan waktu lama.
“Banyak orang menghabiskan waktu panjang melewati beban mental berat. Habis uang, habis waktu, dan habis kesabaran. Belum lagi gangguan kesehatan yang disebabkan ketergantungan pada obat-obatan,” ujarnya prihatin.
Sebaliknya dengan metode DOA-TRTO, kata dia, dapat memberi hasil signifikan bagi para korban trauma dalam waktu relatif singkat. Tanpa obat, dan memberi hasil permanen.
“Saya banyak menetralkan beban emosi yang ektrim dirasakan klien. Beberapa diantaranya didiagnosa mengalami gangguan mental secara klinis kemudian dapat sembuh,” terangnya.
Dengan sistem DOA-TRTO, ujar Coach Rheo, beban psikologi bisa dinetralkan dengan membuang beban emosi keluar dari tubuh.
“Sehingga pasien tidak perlu seumur hidup melayani persoalan beban emosi,” ujar terapis yang mendapat pengakuan sebagai Certified Trainer Kerangka Kualifikasi Nasional (KKNI) Level 6 Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia ini.
Bukan psikolog dan bukan psikiater
Coach Rheo telah berkali-kali menegaskan, bahwa dirinya bukan psikolog, dan juga bukan dokter ahli psikiatri, yang berlatar belakang akademis.
Metode DOA -TRTO (Divine Oracular Assistance - Tension Releasing Therapy Online), sebagai temuannya, selama ini telah digunakan dan banyak membantu masyarakat mengatasi trauma.
DOA TRTO adalah ilmu yang sama sekali berbeda. Jadi bukan terapi psikologi klinis.
“Banyak klien berbagi pengalaman setelah mereka mencoba sistem ini. Kami hanya menyampaikan apa yang mereka rasakan. Sama halnya praktik Yoga atau Meditasi, yang menggunakan pengaturan nafas untuk membuang beban emosi,” terang praktisi kesehatan yang tidak keberatan disebut sebagai pakar kenetralan mental (P.Kn.M) ini.
Coach Rheo, telah menjalani puluhan ribu jam praktek dan belajar di bidang teknologi pikiran (mind technology expert). Mendapat pengakuan sebagai Certified Trainer Kerangka Kualifikasi Nasional (KKNI) Level 6 Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia.
Ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang mendapat pengakuan sebagai Trainer, dan NLP Meta Master Practitioner of Neurosemantics, (International Institute of Neurosemantic, North Carolina USA), Associate Meta Coach dari (Meta Coach Foundation, Colorado, USA), serta Master Practitioner Of Neuro Linguistic Programming (NLP Society Florida, USA).
Sudah ratusan testimoni positif yang dikumpulkannya dalam satu tahun belakangan.
Beberapa artis, selebritis, dan publik figur yang pernah dibantu Coach Rheo membuang beban emosinya antara lain; Barbie Kumalasari, Fadly Jackson, Hud Filbert, Roy Kiyoshi, Okky Baper, Ismi Melinda, Audrey Ff, Santosa Amin, Sonia Wijaya, Elmand, Lee Sachi, Gendis Dewanti, Rudi Kawilarang, dr. Panndu Izz Ranggabirawa, Usama Harbatah, Michael Yukinobu De Fretes (NOBU), Yati Surachman, Ozy Syahputra, Oki Baper, serta Mayang dan Chika (adik almarhumah artis Vanessa Angel).
Coach Rheo siap perkenalkan sistem DOA TRTO kepada masyarakat lebih luas. Ia ingin menjadi orang pertama di dunia yang benar-benar menciptakan gerakan melepaskan emosi secara sistematis. (RO/OL-09)
Program pemberdayaan bagi sobat jiwa digelar demi menghilangkan stigma, memberikan pelatihan, dan membuka peluang kerja. Dampaknya sudah nyata.
RIA Ricis dikabarkan menjalani perawatan di Korea sebagai bentuk self reward. Ricis merasa bahagia dengan hasil yang ia dapat setelah menjalani perawatan. Ia tampak lebih glowing.
KESEHATAN mental sering menjadi bahan seminar, tetapi jarang menjadi agenda nyata di ruang-ruang rapat sekolah.
Studi terbaru menunjukkan memelihara kucing dapat mengurangi stres, memperkuat kesehatan mental, serta memberikan efek positif bagi kesehatan fisik.
Ilmuwan Tiongkok menemukan cara mengubah stem cell atau sel punca manusia menjadi sel otak penghasil dopamin.
Penting bagi keluarga maupun orangtua yang memiliki remaja bisa memahami perubahan perilaku remaja agar bisa mendeteksi dini jika anak mereka mengalami masalah kesehatan mental.
Hal terpenting dalam memulai perjalanan menjalani hidup sehat terutama berolahraga adalah niat dan usaha untuk memulainya meskipun terkadang menjadi sebuah tantangan.
Nicholas Saputra menunjukkan seluruh bakatnya dalam film musikal Siapa Dia itu dengan berakting bahkan bernyanyi.
Aktor Nicholas Saputra memerankan empat karakter dari empat zaman berbeda, masing-masing dengan kisah cinta, tragedi, dan lagu utama tersendiri.
Dian Nitami mengatakan karakter fiktif hakim Hanum dalam film Keadilan: The Verdict diceritakan ingin memberikan keadilan yang setara dari situasi yang kurang adil buat semua pihak.
Oka Antara membagikan pengalamannya bekerja sama dengan Baim Wong dalam film horor misteri Sukma.
Aktor Fedi Nuril hadapi tantangan baru dalam kariernya lewat film horor Sukma garapan Baim Wong.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved