Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENYANYI Cantika Abigail mengakui belajar mencintai diri sendiri atau self love membutuhkan proses yang panjang dan tidak pernah berhenti, diibaratkan seperti roller coaster yang kadang kala naik dan turun.
"Aku nggak bisa bilang sekarang sudah yakin banget 100% setiap bangun pagi lalu self love, itu enggak bisa, karena benar-benar seperti roller coaster. Ada saatnya aku bisa melihat sisi baik dari diriku, tapi ada juga perkataan orang atau perkataan diri sendiri yang jauh lebih menguasai pikiran," kata Cantika dalam sesi bincang-bincang virtual, dikutip Selasa (1/2).
Pada 2020, ketika pandemi mulai terjadi, ia bercerita bahwa tahun tersebut menjadi titik balik dalam hidupnya untuk kembali menyadari hal-hal sederhana yang ternyata dapat bermakna.
Baca juga : GAC Rilis Single Realy Really Want
Pada tahun itu pula, Cantika mengaku akhirnya ia bisa berdamai dengan penyakit autoimun yang ia derita sejak 2011. Penyakit itu sempat menimbulkan rasa ketidakpercayaan pada dirinya sendiri, terlebih ketika sedang muncul kemerahan pada wajahnya.
Pada saat itu, Cantika mengunggah foto wajahnya yang kemerahan di media sosial. Ia mengaku terkejut karena tidak banyak orang yang terganggu atau mengkritiknya, tidak seperti yang ia khawatirkan sebelumnya.
Baginya, pengalaman tersebut membuat dirinya menjadi belajar mengenai makna self love meskipun ada kalanya menemui fase naik dan turun.
Baca juga : Head Head Lakukan Comeback Lewat Single Meet Me In Heaven
Meski demikian, bagi Cantika, yang paling penting adalah mencari cara untuk bangkit kembali setelah mengalami fase-fase rendah dalam hidup.
"Tahun 2020 itu salah satu turning point aku karena di situ tiba-tiba aku sudah capek banget dengan keadaan harus menutupi semua ini. Walaupun mungkin sudah ada beberapa orang yang tahu, tapi aku nggak terlalu berani untuk speak up," ujarnya.
Menurut Cantika, tahun permulaan pandemi seolah-olah memaksa semua orang untuk kembali merenungkan hal-hal yang berharga dalam hidup selama berdiam diri di dalam rumah.
Baca juga : Nadhif Basalamah Rilis Single Tiba-Tiba Jumat Lagi
Selama pandemi, ia banyak menemukan aktivitas dan kegemaran sederhana lain, seperti menyiram tanaman, olahraga, dan berjemur.
"Aku merasakan tahun itu ajaib banget untuk kita bisa re-connect dengan diri kita sendiri. Seperti memang dikasih waktunya dan dipaksa untuk kenal diri sendiri lagi, menerima diri sendiri lagi, dan mencoba untuk mencintai diri sendiri lagi," katanya.
Mindset negatif menjadi tantangan terbesar bagi Cantika ketika menjalani dan melalui proses self love, terutama ketika singgah di platform media sosial yang memperlihatkan gambaran kehidupan orang lain sehingga rentan membanding-bandingkan diri sendiri.
Baca juga : Badai Rilis Single Belum Bisa Percaya
"Ketika perasaan down, kadang aku mengingatkan diri sendiri dengan menulis perasaan di dalam buku atau hal-hal sederhana yang bisa disyukuri. Misalnya, ‘Oh, ternyata aku bisa bahagia dengan keadaan fisik atau kulit seperti ini. Ada hal lain yang ternyata aku sudah berkembang daripada aku yang dulu," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Sosok Melanie Putria tidak hanya cantik dan menawan, dirinya memiliki hobi lari dan menekuni gaya hidup sehat.
Juan Alvear, seniman kuku selebritas, telah membawa seni manicure ke tingkat yang baru dengan desain unik dan mencolok yang kerap tampil berantakan namun artistik.
Selain mengunggulkan desain dan kualitas, jenama busana muslim asal Sumenep ini menggandeng sejumlah selebritas sebagai strategi membidik pasar premium.
Sejumlah brand pun siap berlomba-lomba menyediakan berbagai penawaran menarik kepada para pengguna dan konsumen khususnya kalangan perempuan.
Dia tidak menyangka dengan usianya yang sudah menginjak kepala lima, terpilih sebagai brand ambassador perawatan kecantikan.
Mi Singapur yang disantap Nagita pun tak luput dari perhatian, dengan cita rasa yang begitu autentik dan memikat.
Menurut data dari McKinsey Health Institute pada July 2023, konsumen menghabiskan sekitar USD1,5 triliun per tahun untuk layanan dan produk self-care.
Konsep self love tampak mudah ketika dibicarakan namun lebih sulit dan menjadi tantangan tersendiri ketika dijalankan setiap hari.
"Kita harus sayangi tubuh dengan cara makan sehat. Segala jenis penyakit datang dari perut jadi harus jaga pola makan baik."
MENCINTAI diri sendiri atau self love bukanlah tanda kesendirian atau kekurangan cinta, melainkan suatu bentuk penghargaan terhadap nilai diri.
Penelitian menunjukkan 81% perempuan menikah merasa egois meluangkan waktu untuk diri sendiri karena ekspektasi sosial yang memprioritaskan orang lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved