Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENYANYI Cantika Abigail mengakui belajar mencintai diri sendiri atau self love membutuhkan proses yang panjang dan tidak pernah berhenti, diibaratkan seperti roller coaster yang kadang kala naik dan turun.
"Aku nggak bisa bilang sekarang sudah yakin banget 100% setiap bangun pagi lalu self love, itu enggak bisa, karena benar-benar seperti roller coaster. Ada saatnya aku bisa melihat sisi baik dari diriku, tapi ada juga perkataan orang atau perkataan diri sendiri yang jauh lebih menguasai pikiran," kata Cantika dalam sesi bincang-bincang virtual, dikutip Selasa (1/2).
Pada 2020, ketika pandemi mulai terjadi, ia bercerita bahwa tahun tersebut menjadi titik balik dalam hidupnya untuk kembali menyadari hal-hal sederhana yang ternyata dapat bermakna.
Baca juga : GAC Rilis Single Realy Really Want
Pada tahun itu pula, Cantika mengaku akhirnya ia bisa berdamai dengan penyakit autoimun yang ia derita sejak 2011. Penyakit itu sempat menimbulkan rasa ketidakpercayaan pada dirinya sendiri, terlebih ketika sedang muncul kemerahan pada wajahnya.
Pada saat itu, Cantika mengunggah foto wajahnya yang kemerahan di media sosial. Ia mengaku terkejut karena tidak banyak orang yang terganggu atau mengkritiknya, tidak seperti yang ia khawatirkan sebelumnya.
Baginya, pengalaman tersebut membuat dirinya menjadi belajar mengenai makna self love meskipun ada kalanya menemui fase naik dan turun.
Baca juga : Head Head Lakukan Comeback Lewat Single Meet Me In Heaven
Meski demikian, bagi Cantika, yang paling penting adalah mencari cara untuk bangkit kembali setelah mengalami fase-fase rendah dalam hidup.
"Tahun 2020 itu salah satu turning point aku karena di situ tiba-tiba aku sudah capek banget dengan keadaan harus menutupi semua ini. Walaupun mungkin sudah ada beberapa orang yang tahu, tapi aku nggak terlalu berani untuk speak up," ujarnya.
Menurut Cantika, tahun permulaan pandemi seolah-olah memaksa semua orang untuk kembali merenungkan hal-hal yang berharga dalam hidup selama berdiam diri di dalam rumah.
Baca juga : Nadhif Basalamah Rilis Single Tiba-Tiba Jumat Lagi
Selama pandemi, ia banyak menemukan aktivitas dan kegemaran sederhana lain, seperti menyiram tanaman, olahraga, dan berjemur.
"Aku merasakan tahun itu ajaib banget untuk kita bisa re-connect dengan diri kita sendiri. Seperti memang dikasih waktunya dan dipaksa untuk kenal diri sendiri lagi, menerima diri sendiri lagi, dan mencoba untuk mencintai diri sendiri lagi," katanya.
Mindset negatif menjadi tantangan terbesar bagi Cantika ketika menjalani dan melalui proses self love, terutama ketika singgah di platform media sosial yang memperlihatkan gambaran kehidupan orang lain sehingga rentan membanding-bandingkan diri sendiri.
Baca juga : Badai Rilis Single Belum Bisa Percaya
"Ketika perasaan down, kadang aku mengingatkan diri sendiri dengan menulis perasaan di dalam buku atau hal-hal sederhana yang bisa disyukuri. Misalnya, ‘Oh, ternyata aku bisa bahagia dengan keadaan fisik atau kulit seperti ini. Ada hal lain yang ternyata aku sudah berkembang daripada aku yang dulu," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Pria berusia 25 tahun tersebut meninggal dunia di salah satu penginapan di Jalan Maribaya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di tempat yang berbeda, beberapa teman Yura Yunita lainnya juga merayakan ulang tahunnya.
Miley Cyrus menjelaskan bahwa sejatinya para perempuan di usianya banyak yang mengenakan bikini dan sementara dirinya merasa nyaman mengenakan celana pendek.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Citra Scholastika mengatakan ketertarikannya terhadap dunia tulis dimulai sejak menyadari bahwa kegiatan tersebut lebih menyenangkan dari sekadar membaca buku.
Jerome Kurnia mengungkapkan pesan yang selalu ia ingat, yang ia yakini berasal dari Paus atau ajaran Katolik.
Penelitian menunjukkan 81% perempuan menikah merasa egois meluangkan waktu untuk diri sendiri karena ekspektasi sosial yang memprioritaskan orang lain.
Menurut data dari McKinsey Health Institute pada July 2023, konsumen menghabiskan sekitar USD1,5 triliun per tahun untuk layanan dan produk self-care.
Salah satu yang ia soroti ialah steriotip bagi perempuan mahir memasak, yang sebenarnya merupakan keterampilan yang diperlukan semua orang.
MENCINTAI diri sendiri atau self love bukanlah tanda kesendirian atau kekurangan cinta, melainkan suatu bentuk penghargaan terhadap nilai diri.
Aroma sangat berengaruh untuk membangkitkan motivasi dan akar besarnya adalah self love.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved