BINTANG serial drama Korea Squid Game Anupam Tripathi mengaku dirinya dihadapkan pada ketenaran yang tiba-tiba akibat serial yang ditayangkan Netflix itu.
"Saya masih ingat, pada 17 september 2021, pukul 16.00, hidup saya baik-baik saja. Tetapi, setelah pukul 17.00, semuanya menjadi besar, sangat besar. Tiba-tiba semua orang mengirimi saya pesan dan itu karena Ali," ujar Tripathi kepada Variety.
Ali adalah karakter imigran Pakistan di serial Squid Game yang menjadi serial yang paling banyak ditonton di Netflix, mengumpulkan lebih dari 111 juta tampilan sejak debutnya pada 17 september.
Baca juga: Gensan Punch Menang Penghargaan di Festival Film Busan
Tripathi dibesarkan di New Delhi, India, tempat ia, dari 2006 hingga 2019, menjadi bagian dari grup teater Behroop, dibimbing mendiang penulis naskah Shahid Anwar, sebelum pindah ke Korea Selatan (Korsel) untuk belajar akting di Universitas Seni Nasional Korea setelah mendapatlan beasiswa.
Dia telah berakting di banyak K-drama dan film, sering kali dalam karakter sampingan yang tidak disebutkan namanya seperti di Ode To My Father (2014), Space Sweepers (2021), dan Hospital Playlist (2020).
Squid Game adalah peran signifikan pertamanya di drama Korea.
Tripathi kemudian berbicara tentang bagaimana dia mempersiapkan karakter Ali dan tentang rencananya untuk bekerja di India.
Pemeran Ali itu mengaku sudah mendalami teater di New Delhi selama 5 tahun. Saat pindah ke Korea untuk beasiswanya, Tripathi banyak belajar dari pengalamannya sendiri termasuk dengan bahasa Korea yang ia pelajari.
“Saya melakukan teater di New Delhi selama lima tahun. Pada 2007, sebuah drama di NSD. Saya belajar vokal klasik selama setahun. tapi aku bukan penyanyi yang baik. Saya sangat bersemangat tentang apa yang saya lakukan. Tiba-tiba seseorang muncul dengan ide beasiswa ini, yang melaluinya saya harus pergi ke Korea. Kemudian semuanya dimulai selangkah demi selangkah. Saya belum melihat terlalu jauh. Pada awalnya. saya hanya mendapatkan karakter migran. itu tidak mudah. mereka mengategorikan Anda sebagai aktor asing. tapi saya selalu merasa seperti saya hanya seorang aktor,” paparnya.
“Saya pikir semua yang ada di Korea akan menggunakan bahasa Inggris sehingga saya dapat dengan mudah mengatasinya. tapi istilah-istilah akting dalam bahasa Korea layaknya Anda baru saja membuka mata Anda seperti HUH selama dua tahun. Tapi, saya tertarik pada cara mereka berbicara, bagaimana mereka berperilaku. Saya menebak sepanjang waktu selama dua tahun. jadi itu sebabnya secara tata bahasa saya mungkin salah dalam bahasa korea, tetapi dengan perasaan bahasa. saya bisa tampil lebih baik. keyakinan yang saya miliki.” (OL-1)