Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PRODUSER, penulis lagu dan komponis Arwin P Manurung yang berasal dari tanah Batak melakukan gebrakan. Pria yang lebih akrab dipanggil Awenz dan memulai karier di industri musik Tanah Air sejak tahun 2006 itu bakal mengeksplorasi musik tradisi.
“Eksistensi musik tradisional akan lebih diterima dikalangan remaja jika dipadukan dengan musik masa kini, dan akan menghasilkan daya tarik tersendiri sebagai karya yang unik." ujarnya.
Pada tahun 2013, ia membentuk sebuah grup musik yang bernama Siantar Rap Foundation, yang hingga saat ini telah merilis lima album.
“Untuk komposisi musiknya, saya terfokus di unsur musik tradisi Batak Toba, dengan dibalut nuansa musik Hip Hop. Saya memadukan alat-alat musik Batak Toba seperti Sulim, Hasapi, Ogung, dengan vokal Rap dan beat instrument, dan untuk lirik dengan bahasa Batak Toba,” kata Awenz,
Tentunya hasil ide kreatif ini disambut baik oleh kalangan remaja. Hingga pada tahun 2019, ia berhasil membawa Siantar Rap Foundation masuk menjadi Nominasi Anugerah Musik Indonesia 2019 dalam kategori Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik.
“Lagu yang saya ciptakan berjudul Pariban, dipakai menjadi original soundtrack dari film layar lebar Pariban Idola Dari Tanah Jawa,” tuturnya.
Dalam lagu ini, ia tetap menunjukkan sebuah karya unik yang menggabungkan musik modern dengan tradisi Batak Toba, dan juga memperlihatkan keindahan alam Danau Toba dalam musik videonya.
“Tujuan awalnya adalah untuk mendekatkan musik tradisional kepada kalangan muda, dengan mengemasnya sedemikian rupa agar musik tradisi bisa berbaur dengan musik masa kini, dan khususnya agar anak-anak muda tidak melupakan warisan leluhurnya,” tutur Awenz.
Ia berangkat dari kecintaan terhadap budaya dan pengalaman-pengalaman sebelumnya setelah mengeksplor musik dari banyak genre.
Selain penggabungan musik rap dan tradisi di Siantar Rap Foundation, ia juga merilis musik orchestra dengan tradisi yang ada di album Dhea Vacarey Saragih, Mardua Huta di tahun 2016.
Bukan hanya itu, ia juga memadukan musik dari Sumatera Barat yang dibalut musik Rap yang tertuang di Album Alm. Putri Ci di tahun 2015.
“Eksplorasi musik modern dan tradisi itu punya keseruan tersendiri buat saya, selain bisa menginspirasi dan mendekatkan kalangan muda ke tradisi itu sendiri, karya-karya seperti ini juga secara tidak langsung akan lebih meningkatkan kecintaan terhadap musik budayanya, dan bisa mengangkat popularitas musik tradisi untuk bersaing dengan musik nasional di industri musik Indonesia,“ tutur Awenz. (RO/OL-09)
Bernuansa dream-pop dan shoegaze, Shed dari Shye membahas tentang kesedihan masa lalu yang tidak bisa kita ubah.
Moxide terinspirasi oleh legenda Nu Metal seperti Slipknot, Korn, Deftones, Mudvayne, Rage Against the Machine, Mudvayne, Limp Bizkit dan Sevendust.
Didirikan pada 1 Januari 2006, Disco Ethnic dikenal sebagai pengusung musik neo ethnic—perpaduan instrumen tradisi Jawa Barat dengan musik modern yang dikemas kontemporer.
Kumpulan karya Nadine Makalew bagaikan roller coaster yang mencerminkan dirinya mencari identitas dan mengarungi tantangan-tangan yang dilewati oleh Nadine ketika hidup merantau di luar.
Soulvibe menyampaikan bahwa Melewatkanmu bercerita tentang penyesalan karena melewatkan kesempatan mengungkapkan perasaan.
BAND britpop asal Bandung The Radiostar kembali merilis karya terbaru mereka yang berjudul Retorika Ilusi, single kedua menyusul kesuksesan single pertama Euforia Ego.
Tuntutan utama buruh adalah agar Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution menaikan UMP dan UMK se-Sumut sebesar 10,5 persen.
Keseriusan itu diukur dari kepemilikan rencana aksi percepatan penanganan TBC.
Program ini diluncurkan di secara daring di SMA Negeri 1 Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Rabu (20/8).
Tiket yang telah terjual tersebut setara 58% dari total kapasitas yang KAI sediakan sebanyak 39.828 tiket.
Seorang pengunjung berinisial RED alias Elis juga diamankan setelah memiliki satu butir ekstasi dan setengah butir happy five yang didapat dari karyawan kafe.
Pelayanan malam hari akan digelar di Medan, Lubukpakam, Binjai, Kisaran dan Pematangsiantar. Titik lainnya mencakup Simalungun, Rantauparapat, Kabanjahe, Sei Rampah, dan Tebing Tinggi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved