Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Muhammad Sadad Bangun Merek hingga ke New York

Mediaindonesia.com
28/3/2021 16:34
Muhammad Sadad Bangun Merek hingga ke New York
Muhammad Sadad.(DOK Pribadi.)

MEREK fesyen lokal Erigo milik Muhammad Sadad tak cuma dikenal di dalam negeri, tapi juga mengharumkan Indonesia dengan keberhasilannya muncul di tengah hiruk pikuk Times Square New York, Amerika Serikat. Hadirnya iklan Erigo di tengah Times Square, New York, juga menjadi awal dan penanda bahwa merek tersebut akan hadir dan memperluas pasar di Amerika Serikat.

Dalam mempersiapkan Lebaran tahun ini, Erigo hadir dengan kampanye terbaru yang dilakukan di New York. Saat sedang melakukan pemotretan dan video di sana, Erigo berkesempatan memasang iklan di billboard Times Square, New York. "Ini bukan pencapaian akhir, melainkan titik awal perjalanan kami untuk terus berkembang dan memperluas bisnis Erigo. Bagi kami, suatu kebanggaan dapat menampilkan merek Indonesia tetapi masih banyak mimpi yang ingin kami capai untuk membawa Erigo agar dikenal hingga negara-negara lain dan menunjukkan bahwa produk lokal Indonesia memiliki potensi besar," kata CEO Erigo, Muhammad Sadad.

Pencapaian itu tidak diraih secara instan. Muhammad Sadad memulai perjalanan yang penuh lika-liku sejak 2011 dari kamar studio salah satu apartemen di Depok. Dia belum punya karyawan tetap atau tim. Dua tahun kemudian, nama Erigo lahir jadi entitas brand bisnis. Awalnya Erigo mengusung konsep bertema batik dan ikat, tapi beralih ke fesyen kasual yang bertahan hingga saat ini.

Berbagai upaya Sadad lakukan untuk terus memperluas jangkauan pasar, mulai dari meluncurkan online webstore bersamaan dengan peluncuran Erigo pada 2013. Namun pada saat itu, penjualan offline memang masih lebih besar dibandingkan penjualan daring. Memberanikan diri untuk terus mengembangkan bisnisnya, Erigo sebagai merek yang masih berumur dua bulan mulai ikut berpartisipasi pada acara-acara offline, salah satunya JakCloth di pertengahan 2013.

Sadad selalu ikut andil dan turun langsung dalam mengembangkan Erigo. Dia rela tidur di musala mal sampai mandi di pom bensin depan mal selama mengikuti acara JakCloth demi menekan pengeluaran. Dia terus berpromosi di acara-acara luring, dan akhirnya melebarkan sayap ke pemasaran daring dengan bergabung ke dalam platform e-commerce Shopee pada 2017.

"Suatu perjalanan panjang hingga kami bisa sampai di titik ini. Mulai Erigo lahir, hanya memiliki tenaga 11 orang dengan kawasan di Parung, bergabung dengan Shopee dan hingga saat ini kami bisa meraih salah satu pencapaian luar biasa. Terima kasih atas dukungan dari orangtua, tim Erigo yang tidak berhenti berusaha, tim Shopee yang terus memberi arahan dan bimbingan terhadap tim e-commerce Erigo dan teman-teman yang terus mendukung produk-produk Erigo," kata Sadad.

Setelah bergabung di Shopee, Sadad merasakan dampak signifikan terhadap angka penjualan. Sepanjang 2020, Erigo mencatat peningkatan pesanan hingga lebih dari 10 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Semua berkat akses mudah serta promo menarik yang ditawarkan e-commerce itu. Selanjutnya Erigo berkembang menjadi merek fesyen terlaris pada Shopee 9.9 Super Shopping Day 2020, Shopee 12.12 Birthday Sale 2020, serta Top Local Brand dan Top Fashion Brand di Shopee Super Awards.

Pandemi covid-19 turut berdampak kepada bisnis Erigo. Di awal pandemi, mereka terpaksa mengurangi karyawan, tapi tak lama setelah itu pesanan dari pengguna Shopee meningkat sehingga mereka harus menambah karyawan lebih banyak. Kini mereka membuka enam authorized store di Tangerang, Banjarmasin, Malang, Palembang, Yogyakarta, dan Kendari secara online di Shopee sehingga pengguna di daerah tersebut bisa mendapatkan produk Erigo dengan lebih cepat.

Erigo bergabung dengan program ekspor Shopee pada 2020 dan produknya sudah bisa dibeli di Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Kini ada tujuh toko Erigo yang telah mengikuti program ekspor ini. Ini karena mereka sering mendapatkan pesan dari konsumen luar negeri yang ingin tahu cara membeli produk ke negara mereka. Sudah berjalan selama hampir satu tahun, Sadad melihat respons yang positif dan tingkat pesanan yang memuaskan dari konsumen luar negeri yang mayoritas berasal dari negara Singapura dan Malaysia. Chino pants dan coach jacket menjadi produk favorit mereka.

Sadad berharap perjalanan Erigo hingga saat ini bisa menjadi semangat untuk para pelaku usaha lokal lain untuk sama-sama mengharumkan nama Indonesia. Ia berpesan jangan takut untuk memulai dan bermimpi. Semua akan dimulai jika kita melakukan sesuatu. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya