Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Efisiensi Layanan Puskesmas: Belajar dari Prinsip Perbankan dan Bisnis

Dania Rahmawati Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya
06/2/2025 15:59
Efisiensi Layanan Puskesmas: Belajar dari Prinsip Perbankan dan Bisnis
(Dokpri)

PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayahnya. Namun, di tengah tuntutan layanan kesehatan yang semakin berkembang, puskesmas sering menghadapi  berbagai tantangan seperti keterbatasan anggaran, keterbatasan sumber daya manusia, dan keterbatasan infrastruktur. 

Dalam hal ini, prinsip-prinsip perbankan, bisnis, ekonomi dan manajemen dapat menjadi inspirasi bagi puskesmas untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dalam meningkatkan kualitas layanan dan kinerjanya. 

Belajar prinsip perbankan dalam manajemen puskesmas

Prinsip perbankan sudah dikenal dengan manajemen keuangan yang akuntabel, disiplin, dan transparan. Prinsip-prinsip perbankan ini dapat dipakai oleh puskesmas dalam mengelola dana yang optimal, terutama dalam hal:

1. Pengelolaan anggaran.

Belajar dari bank dalam melakukan pengelolaan aset dan liabilitas, puskesmas perlu merancang anggaran berbasis kebutuhan. Dana dari pemerintah, BPJS, maupun sumber lain harus dialokasikan secara strategis untuk program kesehatan prioritas.

2. Audit dan transparansi.

Bank wajib melakukan audit secara rutin untuk menjamin kepercayaan publik. Puskesmas dapat mengadopsi sistem serupa dengan menerapkan audit internal yang terjadwal, sehingga memastikan penggunaan anggaran sesuai prioritas, seperti program imunisasi atau pengadaan obat. 

Puskesmas pun dapat menerapkan sistem audit internal untuk memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan perencanaan. Selain itu, pelaporan keuangan yang transparan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana kesehatan.

3. Inovasi produk dan layanan.

Bank terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Puskesmas bisa mengambil inspirasi ini dengan mengembangkan layanan berbasis komunitas, seperti konsultasi kesehatan online atau program promosi kesehatan berbasis aplikasi. Puskesmas juga perlu menciptakan berbagai inovasi baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan daya tarik masyarakat untuk datang berobat.

Belajar strategi ekonomi untuk efisiensi operasional

Dalam konteks ekonomi, efisiensi adalah kunci utama untuk memastikan bahwa sumber daya yang terbatas dapat digunakan secara optimal untuk menghasilkan manfaat yang maksimal. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, menghadapi tantangan dalam mengelola sumber daya secara efektif di tengah keterbatasan anggaran, tenaga kerja, dan infrastruktur. 

Oleh karena itu, penerapan strategi ekonomi menjadi sangat penting untuk meningkatkan efisiensi operasional. Beberapa pendekatan yang dapat diterapkan antara lain:

1. Analisis cost-benefit.

Setiap program kesehatan yang direncanakan oleh puskesmas harus melalui proses analisis biaya-manfaat untuk memastikan bahwa dana yang dialokasikan memberikan dampak maksimal dengan biaya minimal. Analisis ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih bijak, dengan mempertimbangkan manfaat jangka panjang dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. 

Sebagai contoh, program pencegahan seperti edukasi kesehatan masyarakat mengenai pentingnya pola hidup sehat dapat mengurangi prevalensi penyakit kronis, sehingga menurunkan kebutuhan akan perawatan medis yang mahal di masa depan. Dengan demikian, investasi pada program pencegahan dapat menghasilkan penghematan biaya kesehatan secara keseluruhan.

2. Ekonomi skala.

Konsep ekonomi skala mengacu pada pengurangan biaya per unit seiring dengan peningkatan volume produksi atau layanan. Dalam konteks puskesmas, pemerintah daerah dapat mengelola beberapa puskesmas secara terpusat untuk mengoptimalkan efisiensi. Misalnya, pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan dalam jumlah besar dapat dilakukan secara kolektif untuk mendapatkan harga yang lebih murah dari pemasok. 

Selain itu, konsolidasi layanan administratif dan logistik di beberapa puskesmas juga dapat mengurangi biaya operasional yang berlebihan. Dengan memanfaatkan ekonomi skala, puskesmas dapat mengalokasikan lebih banyak dana untuk peningkatan kualitas layanan kesehatan.

3. Kolaborasi sektor swasta.

Kemitraan strategis dengan sektor swasta dapat menjadi solusi efektif untuk mendukung operasional puskesmas. Kolaborasi ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti penyediaan obat generik yang lebih terjangkau, pengadaan alat kesehatan, hingga pelatihan tenaga medis berbasis teknologi. 

Melalui kemitraan dengan perusahaan farmasi atau teknologi kesehatan, puskesmas dapat mengakses sumber daya dan keahlian yang mungkin tidak tersedia secara internal. Selain itu, kerja sama ini juga dapat membantu menekan biaya operasional dan meningkatkan kompetensi tenaga medis, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat.

Belajar penerapan manajemen bisnis di puskesmas

Puskesmas dapat belajar dari dunia bisnis dalam hal manajemen sumber daya dan pelayanan pelanggan. Beberapa strategi yang relevan adalah:

1. Manajemen SDM.

Seperti perusahaan yang berfokus pada pengembangan karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja, Puskesmas juga perlu memberikan perhatian khusus pada pengelolaan SDM. 

Pelatihan berkala bagi tenaga kesehatan menjadi kunci untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka. Program pelatihan ini dapat mencakup pengembangan keterampilan klinis, manajemen pelayanan, hingga penggunaan teknologi kesehatan terkini. 

Selain itu, Puskesmas perlu mendorong budaya kerja yang positif, memberikan penghargaan bagi kinerja yang baik, serta menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kolaborasi dan inovasi.

2. Fokus pada pelanggan.

Dalam konteks puskesmas, pelanggan adalah pasien dan masyarakat yang dilayani. Meningkatkan pengalaman pasien adalah salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas layanan. 

Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi pengurangan waktu tunggu dengan mengoptimalkan proses administratif, menyediakan layanan khusus bagi kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas, serta menciptakan lingkungan yang nyaman dan ramah pasien. Puskesmas juga dapat menerapkan sistem umpan balik untuk mengukur tingkat kepuasan pasien dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.

3. Penggunaan teknologi.

Dunia bisnis terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Puskesmas dapat mengikuti jejak ini dengan mengimplementasikan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi. 

Teknologi ini memungkinkan pencatatan data pasien secara digital, pelacakan penggunaan obat yang lebih akurat, serta pengelolaan program imunisasi yang lebih efisien. Selain itu, inovasi berupa layanan konsultasi kesehatan online, sistem antrean digital, dan pengingat jadwal kunjungan dapat membantu mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan aksesibilitas layanan. Pemanfaatan teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberikan pengalaman pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.

Membangun sinergi untuk kesehatan berkelanjutan

Sinergi antara prinsip-prinsip manajemen modern dan misi sosial puskesmas akan menciptakan layanan kesehatan yang lebih berkelanjutan. Penggunaan teknologi, pengelolaan anggaran yang strategis, dan inovasi berbasis kebutuhan masyarakat adalah langkah konkret menuju efisiensi.

Puskesmas bukan sekadar fasilitas kesehatan, melainkan institusi yang harus bergerak dinamis di tengah perkembangan zaman. Dengan belajar dari sektor perbankan, ekonomi, bisnis, dan manajemen, puskesmas dapat memastikan layanan kesehatan yang berkualitas dan merata untuk semua lapisan masyarakat serta dapat meningkatkan kinerjanya secara signifikan. 

Efisiensi dan transparansi pengelolaan dana, inovasi layanan, serta fokus pada kebutuhan masyarakat adalah kunci keberhasilan. Di era modern, sinergi antara sektor kesehatan dan prinsip manajemen modern menjadi langkah strategis untuk mewujudkan layanan kesehatan yang berkelanjutan dan berkualitas.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya