Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Insentif Sektor Pertanian untuk Perkuat Daya Beli Petani

Naufal Zuhdi
03/6/2025 07:39
Insentif Sektor Pertanian untuk Perkuat Daya Beli Petani
Ilustrasi(Antara)

Pemerintah akan menyalurkan insentif fiskal pada Juni hingga Juli 2025 sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Salah satu stimulus diberikan kepada sektor pertanian. Tujuannya untuk memperkuat ketahanan pangan dan menjaga daya beli masyarakat terutama para petani.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan sektor pertanian menjadi tumpuan penting dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi sekaligus menjaga stabilitas harga pangan nasional.

"Target dari Bapak Presiden adalah swasembada. Saat ini stok beras kita lebih dari 4 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir," jelas Amran dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa (3/6).

Ia menambahkan bahwa efektivitas anggaran menjadi perhatian utama. "Target dari Bu Menteri Keuangan, kalau beri anggaran harus ada hasil. Alhamdulillah, Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Mei naik menjadi 121, jauh lebih tinggi dibanding bulan yang sama tahun lalu yang hanya 116," kata Amran.

Amran mengungkapkan strategi distribusi bantuan pangan akan dilakukan secara terukur dan selektif. Pemerintah, sambung dia, berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara kesejahteraan petani dan keterjangkauan harga beras bagi masyarakat, khususnya kelompok miskin dan rentan.

“Kita akan mengeluarkan bantuan sosial yaitu jumlahnya 180 ribu ton per bulan selama 2 bulan total menjadi 360 ribu ton kita akan bagi  ke masyarakat tidak mampu,” ujar Amran.

Lebih lanjut Amran mengatakan untuk tetap menjaga NTP, strategi penyaluran akan difokuskan pada daerah non-produsen beras seperti Papua dan Maluku, wilayah perkotaan besar yang tidak memproduksi beras dan daerah penghasil beras dengan harga pasar yang sudah melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP), khususnya di Pulau Jawa.

"Ini strategi kita lakukan untuk menjaga harga di tingkat petani tetap baik  juga di tingkat konsumen  juga tetap baik sekali lagi alhamdulillah sekarang sektor pertanian pertumbuhan NTP nya cukup baik dan stok kita cukup aman," paparnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, stimulus ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun dari luar APBN, dengan fokus pada penguatan sektor-sektor produktif, termasuk pertanian.

"Kami telah melakukan rapat terbatas untuk membahas mengenai kebijakan ekonomi dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat," jelas dia.

Ia juga menyampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi global mengalami revisi ke bawah akibat eskalasi ketegangan geopolitik. 

"Tadinya pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan 3,3%, namun karena risiko global meningkat, proyeksi itu melemah menjadi 2,8%," pungkas Sri Mulyani. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya