Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Chief Economist Citi Indonesia, Helmi Arman, menilai stimulus ekonomi yang akan digelontorkan pemerintah berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di awal kuartal II dan kuartal III pada tahun ini.
"Mungkin momentumnya dari stimulus konsumsi. Pemerintah mau menggontorkan stimulus diskon tarif listrik dan sebagainya. Paling itu yang akan mendorong konsumsi di akhir kuartal II dan awal kuartal III," ucap Helmi pada acara "Pemaparan Ekonomi dan Kinerja Keuangan Citi Indonesia Triwulan I-2025" di Jakarta, Senin (26/5).
Ia mengungkapkan, pada realisasi anggaran April lalu, terlihat bahwa investasi pemerintah atau belanja modal pemerintah sudah mulai bergerak.
"Jadi seharusnya kuartal II nanti tidak selambat kuartal I pertumbuhannya," beber Helmi.
Sebagaimana diketahui, pemerintah bakal memberikan berbagai stimulus seperti diskon tarif listrik 50 persen, diskon transportasi umum, potongan tarif tol, menambah alokasi bansos penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) serta perpanjang program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) untuk mendongkrak daya beli masyarakat pada Juni dan Juli mendatang.
Di samping itu, Helmi meyakini sektor hilirisasi juga menjadi faktor pembangkit pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan, hingga semester 2 tahun lalu terlihat bahwa kapasitas produksi dari industri-industri terkait logam dasar, nikel masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Sehingga ini yang akan menjadi pendorong pertumbuhan untuk di sisi volume ekspor untuk tahun ini," pungkasnya.
Di kesempatan terpisah, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto menyatakan bahwa pemerintah tetap optimis pertumbuhan ekonomi pada 2025 berada di rentang 5%.
"Kami masih optimis pertumbuhan ekonomi 2025 dikisaran 5% sesuai target," sebut Haryo.
Adapun langkah-langkah untuk menyongsong pertumbuhan ekonomi tersebut adalah dengan melalui stimulus-stimulus yang akan diberikan pada Juni mendatang. (E-3)
Juru Bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dwi Anggia mengungkapkan inisiatif kebijakan sekaligus pembatalan diskon tarif listrik 50% tidak datang dari pihaknya.
Pemerintah membatalkan rencana pemberian diskon tarif listrik untuk bulan Juni dan Juli 2025. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan sejumlah pertimbangan.
PEMERINTAH memutuskan untuk membatalkan program stimulus berupa diskon tarif listrik yang sebelumnya direncanakan berlangsung pada Juni dan Juli 2025.
Pemerintah kembali mengeluarkan sejumlah kebijakan stimulus ekonomi dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi nasional dan daya beli masyarakat.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengaku belum menerima surat arahan untuk menjalankan kebijakan diskon tarif listrik 50% pada Juni dan Juli mendatang.
Pelni mengungkapkan ada kenaikan jumlah penumpang yang signifikan imbas penerapan kebijakan stimulus ekonomi dari pemerintah berupa diskon tarif tiket sebesar 50%.
Menteri-menteri ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto perlu segera dievaluasi terutama terkait kegagalan efek stimulus dan memanfaatkan momentum di triwulan I 2025.
Peneliti Ekonomi Makro dan Finansial Indef Riza Annisa Pujarama menilai lima stimulus ekonomi dari pemerintah tidak akan mampu mendorong daya beli masyarakat.
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan mulai menerapkan program diskon tarif tiket pesawat sebesar 50% mulai besok, Jumat (6/5).
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyambut baik paket stimulus senilai Rp24,44 triliun yang diluncurkan pemerintah.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved